49

352 28 2
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.






Rido akhirnya diantarkan pulang oleh Neo dan Ari. Rido memasuki rumah dan disambut oleh sang mama.

"Loh katanya mau agak lama, kok udah pulang?"

"Iya mah. Rido ke kamar dulu ya, mau tidur," ujar Rido.

Bella hanya menatap kepergian anaknya itu. Sebenarnya dia ingin lebih dekat lagi dengan Rido, namun dia seperti melihat pembatas tak kasat mata antar mereka. Padahal Bella tulus menerima Rido di keluarga ini, begitu juga dengan Rendi-suaminya. Bahkan setelah mengetahui latar belakang Rido, mereka langsung memutus kerja sama dengan perusahaan yang dipegang Tama dan Argi. Bella memutuskan membuatkan susu untuk anak bungsunya itu.

"Tok tok tok, mama masuk ya."

"Iya mahh."

Bella memasuki kamar sang anak dan melihat anaknya sedang rebahan di kasur sambil bermain hp.

"Minum susu dulu. Abis itu gosok gigi baru tidur."

Rido yang tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu tidak bisa lagi menahan rasa senangnya. Jujur saja ketika dia diterima di keluarga ini, Rido merasa tidak enak dengan mereka. Dia takut hanya menjadi beban. Karenanya dia sedikit menciptakan jarak dengan mereka, jaga-jaga katanya. Kalau dia diusir setidaknya tidak akan sesakit itu, seperti dulu. Namun melihat sikap Bella, Rido tidak bisa lagi menahan air matanya yang turun.

"Loh loh kok anak mama nangiss."

"Makasih ya, Mah udah mau nerima Rido."

Bella memeluk sang anak dan menenangkannya.

"Ehh kalian pelukan kok gak ngajak papah sih," ujar rendi yang sebenarnya sudah disitu dari tadi.

"Sini papah peluk kalian. Anak papah gak boleh cengeng yaa, nanti kalo abangnya liat pasti diejek."

Rido semakin menenggelamkan kepalanya kepelukan Rendi dan Bella.

'Ternyata pelukan mamah dan papah seperti ini,' ujar Rido dalam hati.

Mereka berpelukan sampai Rido tertidur, lalu Rendi membawa anaknya untuk diposisikan dengan nyaman di kasurnya. Tidak lupa juga dengan Bella yang mulai menyelimuti anaknya dan mengatur suhu ruangan agar anaknya merasa nyaman.

Bella dan Rendi berpandangan, lalu tersenyum.

"Gak nyangka ya, Mas, aku bisa jadi ibu 2 anak."

Rendi yang mendengarnya bahagia, karena mempunyai keturunan lagi adalah hal yang sebenarnya mereka berdua inginkan. Namun apa daya, Bella memang sudah tidak bisa hamil. Jadi, ketika anak sulungnya berkata ingin menjadikan Rido adiknya, mereka merasa mungkin inilah jawaban dari doa-doa mereka selama ini. Mereka percaya ketika takdir sudah mempercayakan Rido kepada mereka, karena Tuhan tau mereka bisa menjaganya.





***




Rido menjalani kehidupannya seperti biasa. Sekolah, bermain bersama Neo dan Ari, belajar, oh iya dia juga masih mengajar Libra. Itu karena kemauan Rido sendiri. Sebenarnya mama dan papa nya melarang, namun Rido kekeuh dengan keinginannya.

Rido hari ini pulang sendiri. Neo dan Ari ada urusan, jadi mereka tidak main. Sedangkan Mario, dia semakin sibuk akhir-akhir ini. Padahal mereka sama-sama kelas 12, kayaknya si dia masih ditunjuk untuk menjadi perwakilan lomba.

Rido ingin membeli ayam geprek terlebih dahulu sebelum pulang. Dia baru saja mau masuk sebelum sesorang menarik tangannya.

"Ayah?"

"Kamu itu kenapa selalu nyusahin saya aja sih. Kamu tau gak semenjak kamu tinggal sama mereka, hubungan kerja sama kita putus. Perusahaan saya rugi besar!!"

Rido benar-benar tidak tahu apa permasalahannya, dia pun mencoba menjawab pertanyaan ayahnya itu.

"Tapi Rido gak tau apa-apa, Yah."

"Gak usah panggil saya ayah! Saya mau hubungan kerja sama kita baik lagi. Kamu harus bantuin saya!"

"Tapi gima-"

"Saya gak mau tau kamu harus ngelakuin perintah saya!"

"Gak mau Yah!!"

"Kalo kamu gak mau saya bakalan celakain keluargamu sekarang."

"Rido gak peduli Yah!"

Rido beelari menuju motornya. Melupakan masalah perutnya, dia hanya ingin pulang sekarang. Melihat raut marah ayahnya saja sudah menunjukkan bahwa ayahnya tidak merasa rindu dengannya. Padahal Rido sedikit senang tadi melihat ayahnya. Namun, yang didapat hanyalah ancama belaka.























Jangan lupa vote dan komen!!!
Maaf apabila ada typo


SAHASIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang