33

390 27 2
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

"Bang Rido!"

Rido membalikkan tubuhnya melihat sosok yang memanggilnya. Suaranya melengking keras di koridor kelas 12 membuat sang empunya nama merasa malu.

"Apaan sih lo, jangan teriak bisa kan? Malu gue tuhh."

"Ya maap Bang."

"Kenapa manggil gue?"

"Pulang sekolah disuruh mampir sama mamah."

"Tante Lili udah pupang dari Korea?"

Ya, yang memanggilnya tadi adalah Libra, anak didiknya. Keluarga Libra memang sudah menganggap Rido bagian dari mereka. Rido pun merasa nyaman di keluarga mereka.

"Udah, nanti gue tungguin di gerbang. Jangan lupa ya Bang."

"Siap sana belajar yang benerr.

Libra menganggukkan kepalanya lalu pergi ke kelasnya berada. Rido pun melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

"Ariii lo tau gak kenapa kenapa ini namanya coklat," ujar Neo sambil menunjukkan coklat yang sedang di pegangnya.

"Ya kan itu emang coklat bego."

"Ya, kenapa namanya engga yang lain kaya roti atau cicak gitu."

"Roti ya roti lahhh kalo cicak iu hewan blok!" Jawab Ari yang mulai emosi dengan pertanyaan nyeleneh dari Neo.

"Ya tapi kan coklat itu nama warna. Kenapa jadi nama makanan yaa. Sebenernya siapa si yang namain!"

"Ckk brisik lo." Jawab Ari dengan nada nge gas karena dia sedang bermain game tetapi sedari tadi Neo terus menanyainya dengan pertanyaan yang tidak jelas.

"Neoo minta coklatnya dong."

"Eh elo Do, tumben berangkatnya siang. Nih coklatnya abisin."

"Iyalah orang cuma satu kotak! Tadi gue kesiangan bro."

"Nanti main kuylah lama engga nongkrong."

"Jangan nanti dah besok aja. Hari ini gue mau mampir ke rumah Libra dicariin tante Lili."

"Oke cil, besok loh yaa. Lo juga denger kan Ri!"

Sesangkan Ari hanya menganggukkan kepalanya tanpa menolehkan matanya melihat ke arah kedua temannya. Mereka benar- benar berisik. Tidak tau saja dia sedang bermain tebak- tebakan kata. Dan karena mereka berdua yang berisik, dia jadi tidak bisa fokus memikirkan jawaban dari teka teki yang sedang dimainkannya. Oadahal tadi malam dia lancar- lamcar saja tuh sampai level 50.

Baik Neo maupun Rido adaoah penyuka coklat. Walaupun begitu mereka tidak selalu memakannya segiap hari karena kapok pernah beli sepuluh coklat batang dan langsung dihabiskan. Ari yang tidak menyukai coklat pun menegur mereka agar tidak memakan coklat terlalu banyak. Namun, saat itu mereka tidak mau mendengar nasihatnya. Dan benar saja keesokan harinya, gigi mereka berdua sakit dan pergi ke dokter gigi bersama diantar oleh Ari. Sejak saat itu mereka memakan coklat sewajarnya saja.

Sepulamg sekolah Rido lebih dulu pergi ke kelas 10 IPA 1 tempat dimana Libra belajar. Dia akan pergi dengan Libra saja mengingat hari ini memang bukan jadwalnya untuk mengeles Libra. Tentu akan canggung jika hanya bersama dengan Lili di rumah. Mending dia mengajak Libra saja.

"Eh lo Bang. Ngapain?"

"Ngapain-ngapain! Ya pulang lah yok. Katanya tante Lili mau ketemu gue. Tadi juga di chat kaga di bales bales ngapain sih!"

"Iya iya maap Bang batre hp gua abis tadi habis mabar."

"Jangan kebanyaken mabar kan gue dah bilang!"

"Iya jangan teriak-teriak napa sih bang. Orang kuping gue disebelah lo."

Rido hanya cengengesan sambil menarik tangan libra menuju oarkiran.mengambil kendaraan mereka dan pergi menuju rumah Libra.













Sedangkan di belahan bumi lain
"Kabarnya Aga gimana mas? Maaf ya selalu repotin mas. Apapun keperluan Aga bilang aja nominal uangnya. Pasti gue kirim mas.

"Kabarnya baik kok. Kamu juga harus inget pesan mamah papah biar lo bisa cepet ketemu anak lo."

"Iya mas. Yaudah aku mau lanjut meeting. Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam.















Jangan lupa vote dan komen!
Maaf apabila terdapat typo🙏

SAHASIKAOnde histórias criam vida. Descubra agora