Chapter 2 - Pertama

243 35 21
                                    

#Day2
Clue : Teyan
Tercantum dalam KKBI, kata teyan memiliki makna "pemungutan atau pengumpulan uang."

Dengan kata lain, teyan memiliki makna yang sama untuk kata sinonim seperti donasi, amal, atau sumbangan.

Dengan kata lain, teyan memiliki makna yang sama untuk kata sinonim seperti donasi, amal, atau sumbangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


POV Aruna

Malu? Risih? Tentu saja, tapi bagaimanapun aku tidak bisa memakainya lagi, ini benar-benar sangat basah dan bisa membuatku masuk angin. Sungguh jika saja tidak banyak orang di sini, aku pasti akan menegurnya karena melihatku dengan tatapan itu. Hei~ aku juga sama dengan kalian, sama-sama seorang pria. Tapi tatapan mereka seolah ingin menelanjangiku! Itu cukup membuatku tak nyaman.

Aku tidak pernah melupakan hari itu, dari sekian wajah yang ada di sana. Siapa yang menyangka pria berwajah kaku itu adalah ketua BEM yang sering dibicarakan teman-teman seangkatan ku? Dan dia juga menarik banyak perhatian dengan ucapannya yang terlalu lugas dan sering menohok. Tanpa aku sadari aku mulai tertarik dengannya, ya~ mungkin saja hanya tertarik seperlunya seperti untuk mengetahui bagaimana sifatnya apakah sesuai dengan yang orang perbincangkan.

Dan setelah hampir dua tahun, baru kemarin aku benar-benar bertatapan dengannya. Dari jarak itu aku bisa melihat detail wajahnya yang rupawan, pantas saja dia banyak yang suka, tapi menurut ku dia juga tidak terlalu buruk dan cukup sopan pada senior. Buktinya dia tersenyum ramah padaku, meskipun yang kulihat senyumannya itu aneh.

Dia seperti melamun, tapi mengangguk ketika kutanya. Entahlah, mungkin dia memang aneh? Terserahlah.

Fey memaksaku untuk makan siang di warung makan Galau yang letaknya di luar kampus. Aku tahu tempat itu tapi aku tidak pernah kesana, aku terbiasa di kantin kampus atau jika di luar kampus biasanya ke cafe yang agak jauh tergantung ajakan teman-temanku.

Ternyata cukup ramai di jam makan siang, jika bukan karena ajakan Feyra aku mana mungkin berada di sini. Ini membosankan menunggu sahabat ku yang ternyata sedang ada janji temu dengan seseorang dari fakultas lain yang akhirnya aku tahu itu adalah pacar baru Feyra.

Yah maksudku apa tidak ada tempat janjian lain? Apa pria itu tidak merasa aneh jika calon pacarnya, menunggu bersama pria lain? Ini sungguh kencan pertama Feyra yang buruk. Belum lagi para oknum yang melakukan teyan  silih berganti membawa kotak, terkadang perempuan paruh baya lalu beberapa menit selanjutnya sekumpulan anak remaja dengan halus dan sopan menyodorkan kotak dengan tulisan untuk pembangunan sebuah masjid atau anak yatim piatu.

"Fey, gua pindah ke meja lain ya? Nanti cowok lu dateng malah mikir yang nggak-nggak lagi."

"Yakin mau duduk di meja lain?" Fey menatapku ragu, dia seolah tidak ingin aku jauh-jauh darinya.

"Kenapa liatin gue kaya gitu?"

"Gua takut lu di culik Runa~ gue nggak bisa tanpa lu~ "

Hishh! Clingy sekali, entah kenapa dulu aku bisa dekat dengannya?

I Did [VMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang