Chapter 8 - Roti Isi

121 25 12
                                    

#Day8 
#kapibara 
Kapibara atau kapibara besar merupakan jenis hewan pengerat terbesar yang masih ada di dunia yang merupakan anggota genus Hydrochoerus. Kapibara merupakan hewan asli daerah tropis dan lembap di Amerika Selatan

 Kapibara merupakan hewan asli daerah tropis dan lembap di Amerika Selatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Axcel Pov

Keributan yang terjadi semalam cukup berdampak dengan acara yang kami buat, Dekan memutuskan untuk mengundur semua kegiatan yang bersangkutan dengan acara kampus. Kami sebagai anggota BEM hanya bisa pasrah akan keputusan ini, tapi satu hal yang kusadari sejak malam itu, senyum di wajah Aruna menghilang. 

Aku berusaha agar Aruna tidak melihat secara langsung peristiwa itu, namun saat melihat siapa yang menjatuhkan diri Aruna terlihat sangat terpukul, mengapa? Karena nyatanya dia mengenal sosok yang tergeletak bersimbah darah di bawah gedung fakultas kami. 

Dia sempat bercerita padaku jika gadis yang melompat dari atap gedung itu, sebelumnya pernah menyatakan perasaan kepadanya. 

Itu terjadi sebelum mereka semua masuk ke aula untuk berkumpul membahas apa saja yang dibutuhkan sukarelawan nanti. 

Runa meyakinkan dirinya dihadapanku jika dia menolak gadis itu dengan cara baik-baik, namun kejadian ini membuatnya menyalahkan dirinya sendiri. 

Dan untuk pertama kalinya, aku melihat Aruna menangis. Ku yakinkan bukan dia yang bersalah, bahwa seseorang tidak bisa memaksakan perasaan mereka pada orang yang tidak mereka sukai bukan? Aku pun yakin Aruna juga menyampaikan penolakannya dengan senyum dan nada ramahnya yang khas itu. Tapi sepertinya itu tak terlalu membantu.

Saat ini yang ku tahu, ada seseorang dibalik ini semua, tapi siapa dan untuk apa aku belum tahu, ku perhatikan semua seolah sengaja menyingkirkan siapapun yang mencoba mendekati Aruna, namun pencarian ku selama ini tidak membuahkan hasil apapun. Sampai kejadian ini terjadi di hadapan Aruna aku masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi pada mereka.

Awalnya kupikir dia yang melakukan ini adalah untuk melukai Aruna, tapi nyatanya hingga sekarang Aruna baik-baik, tidak ada penyerangan terhadap Aruna seperti yang ku khawatirkan, Aruna tidak tergores sedikitpun. 

Malam itu sepertinya aku melewati batas, aku memeluknya untuk yang pertama kali. Berusaha mengucapkan kata penenang namun akhirnya hanya kata-kata aneh yang keluar dari mulutku, aku memang tidak hisa menghibur siapapun semoga Aruna memakluminya toh ini juga pertama kali aku melakukanya. 

 Yah~ setidaknya Aruna tertawa saat mendengar ucapanku, meski canggung bukankah itu termasuk berhasil? Aku berharap dia segera pulih dan tidak terlalu memikirkan hal ini, karena tak rela rasanya melihat senyum di wajahnya menghilang begitu saja. 

"Cel, Kak Runa gimana?" Arkan duduk dihadapanku, menatap dengan wajah khawatir. 

"Seperti yang lu liat, udah satu minggu, dan dia masih murung." 

"Yah~ Mungkin kalau gue di posisi Kak Runa, gue pasti lebih parah dari itu sih, pasti shock banget kan, nah elu pokoknya harus  hibur dia terus Cel."

I Did [VMin]Where stories live. Discover now