Chapter 38 - Lengah

64 9 0
                                    

#day38

#Clue ; Ajojing

#Clue ; Ajojing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

POV NORMAL

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

POV NORMAL

Kabar duka tentang Axcel dan Darrel yang masuk rumah sakit terdengar sampai ke telinga para orang tua, bahkan ibu Axcel yang selama ini telah berpikir jika putranya jauh dari mara bahaya, akhirnya datang bersama dengan suami barunya. Wanita itu terlihat sangat khawatir, dia menangis ketika melihat wajah putranya memiliki wajah yang membiru di beberapa tempat. 

"Ibu aku baik-baik aja, kenapa ke sini? Besok aku udah boleh pulang kok," Axcel memegang tangan sang ibu yang mulai keriput. 

"Kamu selalu bilang baik, Ibu telepon juga jarang kamu angkat, kamu udah gak sayang sama Ibumu ini ya? Apa Ayahmu bilang dia benci sama Ibu, karena Ibu nikah lagi?" 

"Ibu, Ayah gak bilang apa-apa, dia bahkan gak mau nemuin aku, jangan berpikir aneh-aneh~ aku cuma gak mau Ibu kecapean, perjalanan ke sini terlalu jauh dan nanti malah ngerepotin Paman," Axcel melirik seorang pria yang berdiri di belakang ibunya, wajah tenang pria itu membuat Axcel yakin jika ibunya pasti bahagia jika bersamanya. 

"Aku gak apa-apa, asal Ibumu senang. Kamu juga udah aku anggap anakku sendiri, jangan sungkan. Dan kabar baiknya Minggu depan Paman pindah tugas ke sini, jadi kamu bisa tinggal sama kita aja."

"Ibu beneran mau pindah ke sini?" Axcel menatap ibunya yang kini tersenyum, lalu menganggukkan kepalanya. 

"Dengan begitu, Ibumu gak perlu khawatir lagi soal kesehatanmu," sambung pria itu. 

Axcel diam, dia masih bingung dengan semua yang tiba-tiba saja terjadi pada hidupnya. Bagaimana caranya ia mengatakan pada sang ibu tentang dirinya dan Alstroemeria, juga hubungannya dengan Aruna? Ia hanya takut menyakiti hati wanita yang sudah dengan rela membesarkannya dan mencintainya dengan sepenuh hati. 

Sementara itu, Darrel telah siuman. Wajahnya masih pucat pasi, ia melihat sekelilingnya dan menemukan keluarganya beserta Arkan yang masih duduk setia di sampingnya. Sang ibu menyadari lebih dulu jika ia terbangun, kemudian memanggil dokter untuk memeriksanya kembali. 

I Did [VMin]Where stories live. Discover now