Chapter 49 - Awal yang baru

95 8 0
                                    

#day
#Clue lilapsofobia

#day#Clue lilapsofobia

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

POV NORMAL

Angin sejuk berhembus menerbangkan helaian rambut Axcel yang mulai memanjang, matanya terpejam dengan senyum simpulnya, Axcel terlihat begitu tenang. Perasaannya tidak pernah setenang ini ketika dia berada di dunia manusia, semua kerumitan bak puzzle telah hilang dari benaknya.

Keadaan Alstroemeria perlahan membaik, padang bunga lily itu kembali memunculkan tunas-tunasnya, rumah penduduk yang berada di kaki pohon perlahan kembali menghijau dan beberapa aliran sungai kembali jernih.

Mengingat cerita dari ayahnya tentang keadaan Alstroemeria, Axcel benar-benar merasa bersalah karena ia tak segera mengingat siapa jati dirinya yang sebenarnya. Padahal dia memiliki tanggung jawab yang besar di pundaknya. Kini ketika semua mulai kembali seperti semula, ia bersyukur dan berharap kejadian di masa lalu tidak lagi terulang. Itu masa terburuk Alstro, dan Axcel akan berusaha keras menjaga ketenangan negeri miliknya.

"Yang mulia, pertemuan akan segera dimulai," seseorang dengan baju khas penduduk Alstro menghampiri Axcel dengan kepala menunduk.

Axcel mengangguk, tapi bibirnya tak kuat untuk tak tersenyum ketika tatapan matanya bertemu dengan orang di sampingnya.

"Lu keliatan aneh pake baju itu deh Fey," Axcel akhirnya berkomentar juga melihat ekspresi Feyra yang ramah tapi tetap melotot padanya.

"Jangan mulai, ini udah usaha banget biar gak dikira lancang sama anak raja," Feyra mendengus, mulutnya yang komat kamit semakin membuat Axcel menertawakannya.

"Sumpah kalau Aruna liat, dia pasti juga bakalan-"

"Sstt! Diamlah, cepat ke ruang pertemuan sana, gue gak mau Ibu ngeliat kita mengobrol santai kayak gini. Bisa-bisa telinga gue lepas."

Axcel menyudahi tawanya, dia segera meninggalkan tempat itu menuju ke ruang pertemuan. Sedangkan Feyra bernapas lega ketika melihat sekelilingnya ternyata sepi, dia hanya takut ketahuan orang tuanya jika bicara blak-blakan pada pangeran mereka.

o0o

Acara wisuda Aruna telah usai, juga semua keperluannya di kampus. Kini hanya tersisa 2 hari, setelahnya ia akan kembali ke Alstroemeria untuk memenuhi kewajibannya. Banyak yang ahrus ia lakukan di sana, dan mungkin butuh waktu lama untuk kembali lagi ke dunia manusia.

"Kak?"

"Hm?" Darrel hanya bergumam, tak menoleh ke arah Aruna yang memperhatikan tingkah anehnya di meja makan.

Entah mengapa kini makan malam mereka begitu sunyi, biasanya Arkan akan memulai candaannya dan membuat Darrel kesal dan ibu mereka yang akan menengahi, lalu Aruna yang menertawakan tingkah keduanya.

Bahkan sekarang sang ibu nampak diam saja dan ayahnya tidak membantu sama sekali. Aruna meletakkan sendok di tangannya, lalu menatap satu persatu anggota keluarganya.

I Did [VMin]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora