Chapter 37 - Terluka

90 8 0
                                    

#day 37
#clue : Mur

Suara deru motor yang berhenti di depan rumah, membuat orang-orang yang ada di dalamnya beranjak dan waspada

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Suara deru motor yang berhenti di depan rumah, membuat orang-orang yang ada di dalamnya beranjak dan waspada. Felix keluar dari kamar yang menyekap Darrel, setelah diberitahu jika Aruna telah sampai. Dengan senyum yang merekah di wajahnya, ia berjalan cepat ke depan untuk menemui mereka. 

Namun sayangnya ia kecewa atau lebih tepatnya benci ketika melihat Axcel terus menggenggam tangan Aruna. Felix juga sangat tahu jika pria mungil itu ketakutan dan wajah sembabnya kentara jelas karena terus menerus menangis.

Ingin rasanya Felix mengambil alih tangan itu lalu memeluknya, menjadikan Aruna hanya miliknya. Tapi itu sepertinya akan sulit karena pria itu sendiri telah menolaknya. 

"Gue cuma mau Aruna, kenapa kalian ikutan?" Felix berjalan mendekat, bermaksud untuk meraih Aruna. 

"Jangan berani-berani maju!" ancam Axcel, menyembunyikan Aruna di belakangnya. 

"Lu pikir gue takut? Gue cuma nagih perjanjian awal kita."

"Gue gak bilang setuju untuk pertukaran Aruna sama Kakaknya, kalo lu mau kalungnya, nih ambil!" Axcel mengulurkan tangannya yang menggenggam sesuatu. 

Felix menatap ke arah tangan Axcel seperti waspada, ia hendak meraih tangan Axcel sampai Arkan menghentikannya. 

"Keluarin Darrel dulu," Arkan menahan pergelangan tangan Felix dengan ekspresi wajahnya yang dingin. 

Felix menatap tajam Arkan yang memegangi tangannya, genggaman tangan itu sangat kuat dan mungkin akan meninggalkan bekas atau bisa saja tanpa sengaja Arkan meremukkan tulangnya. 

"Lu lukain gue, gak bikin dia selamat, tinggal ngitung menit sampe dia kehabisan darah," ucapan Felix semakin membuat Arkan emosi, tapi dia segera melepaskan tangan Felix begitu saja. 

"Bawa Darrel keluar, gue kasih kalung ini sama lu," 

Belum selesai perdebatan mereka diluar sana, tiba-tiba suara keributan dari dalam rumah memecahkan fokus Felix. 

Seseorang datang dengan sebelah tangannya yang hangus dan berteriak jika ada wanita gila yang mengamuk di dalam rumah. Arkan tersenyum simpul, ternyata rencananya berhasil. Felix melihat ke arah mereka dan detik berikutnya Arkan berlari cepat ke arah rumah menyusul Feyra untuk membawa Darrel keluar. 

Tinggal Aruna dan Axcel yang menghadapi Felix kali ini. 

"Sial! Kalian-" Felix hendak pergi, tapi sulur tanaman menghentikan langkahnya. 

"Mau kemana? Kita belum selesai!" 

Seiring dengan ucapan Axcel, sulur tanaman itu semakin merambat melilit tubuh Felix dan membuatnya tidak bisa bergerak. 

Namun yang tak disangka Axcel,  Felix bisa memisahkan diri dari jeratan sulur tanaman itu, entah apa yang Felix lakukan tapi tiba-tiba saja tanaman yang dominan berwarna hijau itu menjadi layu lalu mengering begitu saja. 

I Did [VMin]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें