Chapter 21 - Jenguk

85 16 5
                                    

Day21

Clue Pesakitan; Orang terdakwa; Orang hukuman ; Pecundang

Clue Pesakitan; Orang terdakwa; Orang hukuman ; Pecundang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


POV NORMAL

Hampir setengah jam Aruna berada di kediaman Axcel, tapi tidak ada pembicaraan yang berarti, setelah insiden cemburu yang tak diakui Aruna mereka hanya terdiam, lagi-lagi canggung terjadi. 

"Hm, sorry lho tadi gak ada maksud gimana-gimana kok," ucap Aruna yang bingung harus bereaksi apa atas apa yang terjadi tadi, mungkin secara tidak sadar intonasi suaranya memang berbeda, atau mungkin ucapan langsung Axcel tepat sasaran. Tapi yang jelas si pemilik suara husky di depannya ini benar-benar minim ekspresi. 

"Aku ga marah kok, justru lebih seneng kalo Kak Runa cemburu," 

Mata Aruna mengerjap beberapa kali tanda ia mencerna kalimat yamg baru saja ia dengar.

"Hah? Gimana maksudnya?" 

"Gak apa-apa, kamu bawa apa?" 

"Hah? Ooh ini? Ini aku bawa bubur ayam tapi udah dingin, aku angetin aja gimana?" tawar Aruna melihat ke arah dapur kecil yang tak jauh dari mereka duduk. 

"Bisa pake dapur?" 

"Eh, bisa dong jangan salah ya, jangan remehkan aku tauk," sanggah Aruna cepat dan berdiri menuju dapur. 

"Ng, ini aku boleh pake kan?" tanya Aruna meminta ijin memakai barang-barang dapur Axcel. 

Ada tempat pencuci piring berukuran sedang berwarna silver,di sampingnya kompor gas dengan 2 tungku, tak jauh dari sana masih di area yang sama ada kulkas dua pintu yang saat dibuka tak banyak yang bisa di temukan oleh Aruna.

"Kayaknya kamu perlu isi kulkas deh, kosong gini, biasanya kamu makan apa Cel?" 

"Ga pernah masak, Arkan yang bawa atau beli sendiri," jawab Axcel dari tempat ia duduk.

"Ya sayang dong kulkasnya kosong gitu, sekali-sekali di isi biar kalo darurat tetep bisa makan," 

"Kalo Kak Runa mau isiin boleh kok," 

Deg

Aruna tidak sadar, suara yang jauh tadi kini berada sangat dekat dengannya. Rupanya Axcel bangun dan menghampiri Aruna yang sibuk dengan barang-barang di dapurnya.

"I-iya kapan-kapan aku isiin deh," jawab Aruna terbata dan memalingkan wajahnya dari pria di sampingnya. Sudah biasa di dapur tidak sendiri, tapi jika itu bersama Axcel, Aruna merasa bingung, hingga ia sedikit kikuk. 

"Ka-kamu duduk aja biar aku yang angetin bu-" 

Ucapan Aruna terhenti dan terpana atas apa yang terjadi setelahnya namun karena rasa kikuknya itu ia tak sengaja menyenggol botol minyak sayur hingga terjatuh tapi kini botol itu sudah berpindah dengan mulus di tangan Axcel. 

I Did [VMin]Where stories live. Discover now