Chapter 14 - Kuyup

92 17 3
                                    

Day14
Clue
#Renjana
Renjana berasal dari bahasa sansekerta, yakni ranjana yang memiliki arti hasrat (yang menyala), menyenangkan, sangat menarik, dan juga gembira.

Day14 Clue#Renjana Renjana berasal dari bahasa sansekerta, yakni ranjana yang memiliki arti hasrat (yang menyala), menyenangkan, sangat menarik, dan juga gembira

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

POV NORMAL

Di suatu tempat Axcel tampak berlari, rasanya seperti ada yang mengejarnya tapi tidak tahu untuk alasan apa ia dikejar. Langkahnya  mulai berat dan lelah, tapi sepertinya belum selesai, sesuatu yang mengejarnya makin mendekat, perlahan tapi pasti tiba-tina semua yang terlewati olehnya berubah warna menjadi hitam layaknya layu dan mengering. 

Aroma terbakar mencuat, Axcel melihat kobaran api, ketakutan dan kepanikan makin menjadi, ia terus berlari hingga akhirnya berhenti di sebuah pohon hijau yang indah, rindang dan sangat tinggi. Napasnya yang terengah-engah dan tubuhnya yang lelah membuat Axcel berhenti untuk beristirahat. 

Di sekelilingnya semuanya benar-benar hangus, tidak ada rasa panas tapi melihat keindahan tadi berubah menjadi abu, air matanya mendadak mengalir begitu saja. Isak tangis seolah kesedihan yang amat sangat ia rasakan, samar dia mendengar suara yang ramai dan memanggil dirinya. 

Tiba-tiba muncul entah dari mana seorang pria paruh baya menggendong seorang anak laki-laki yang tengah menangis, tampak jelas anak itu sangat ketakutan. 

"Kau harus selamat! Ayah dan ibu tidak akan membiarkan mereka memilikimu. Pergilah nak kau harus berjuang memenuhi takdirmu, tanggung jawabmu dimulai dari sekarang," ucap panjang lebar pria tua itu, seolah anak kecil di depannya akan mengerti. 

Tak lama pria itu seperti menggumamkan sesuatu dan melepas sebuah kalung yang ia pakai lalu ia kalungkan dengan cepat ke anak kecil itu. Si anak hanya terisak tanpa tahu apa yang terjadi.

Tiba-tiba ada sebuah lubang menganga di udara, pria tua itu tersenyum tapi matanya terlihat sangat sedih seolah ia akan berpisah dengan orang yang ia sayangi.  

"Pergilah nak, kembali dan bangun kembali Alstro," ucapnya lalu mengecup kening bocah kecil itu, lalu lubang itu menghisap si anak perlahan, tangisannya makin meraung seolah ia enggan untuk melepaskan genggaman tangan si pria yang merupakan ayahnya. 

"Selamat tinggal Axcel." 

Bett

Tubuh Axcel menggigil, rupanya ia bermimpi buruk, keringat sudah membasahi kaos hitamnya. Pandangan matanya tidak fokus pada apapun, napasnya masih memburu kasar. 

Ingatannya mencoba lagi ke mimpi yang terasa nyata itu. Yah, memastikan berkali-kali bahwa ia tidak salah dengar. 

"Nama anak itu sama denganku," gumam Axcel mengusap wajahnya frustasi. 

"Tidak. Itu memang aku, tapi- " masih menggumam sendiri mencari jawaban yang paling masuk akal, tapi gagal. 

Tanpa ia sadari di luar sana akar-akar pohon bergerak perlahan  seolah mendekati hunian Axcel, langkah akar-akar itu berhenti tepat saat Axcel bangun dari mimpinya. Apakah itu berhubungan dengan dirinya atau hanya mimpinya saja? 

I Did [VMin]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant