Chapter 47 - Ganjaran

68 11 0
                                    

#Day47

#Clue : Couveuse

#Clue : Couveuse

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

POV NORMAL

Tanah basah, hujan suri dan reruntuhan rumah besar itu menjadi saksi bagaimana orang-orang yang tidak tahu menahu akan dendam serta sakit hati Xavier, meregang nyawa juga terluka parah akibat perselisihan ini bukanlah tujuan mereka. Memang benar jika orang akan berubah ketika mereka merasakan jatuh cinta dan itu alasan Xavier menjadi buta dan membenci semua kaum Alstro. Dendam bisa sangat mengerikan memang.

Sejak penolakan Viana ia bertekad untuk mencari tahu asal usul dari rivalnya, butuh waktu bertahun-tshun untuk mengetahui tentang Alstro, sebuah rencana muncul yang akhirnya membuat dirinya mempelajari ilmu hitam dan menghasut banyak orang dengan iming-iming kesuksesan, dan yang paling mustahil adalah membawa kembali jiwa orang terkasih dari manusia yang di tinggal mati. 

Tujuan itu diketahui Almeta, dengan yakin Xavier bergabung dan mengemban tujuan khusus. Hal terakhir menjadi pilihan yang menggiurkan bagi beberapa orang. Xavier memang pandai mencari pasar, ia mampu mengambil kesempatan dan dalam beberapa tahun ia menjadi petinggi Almeta, menghidupkan kembali orang yang sudah mati memang mustahil tapi entah kenapa orang-orang itu begitu percaya pada mulut manis Xavier yang sebenarnya memang berdusta, hanya untuk menjadikan orang-orang itu sebagai kaki tangannya, menggapai apa yang dia inginkan. 

Xavier memang berhasil membuat sang rival menjadi seorang pesakitan tapi Xavier masih belum puas, meskipun telah mendapatkan kembali orang yang dicintainya rasa tamak membuatnya buta jika semua yang ia lakukan memang sudah melewati batas. Bahkan ia tak peduli jika orang-orang yang setia padanya mati begitu saja. Dia mengorbankan semua demi tujuannya sendiri hingga ia memegang Almeta di tangannya. 

Ambisinya semakin menjadi dan berubah saat tahu seperti apa negeri Alstro, ia tak lagi memikirkan cinta, tak lagi peduli pada orang tercinta yang kini sudah di sampingnya. Topeng telah melekat pada jiwanya hingga ia bisa menipu siapa saja termasuk Viana dan Axcel. 

Saat ia mengetahui tentang Axcel, tujuannya hanya satu, menguasai Alstro, demi keabadian yang sebagai manusia ia seharusnya sadar bahwa keabadian bagai pedang bermata dua, bisa menjadi anugerah tapi bisa juga menjadi kutukan. Kini sadar pun sudah terlambat, takdir sudah di gariskan, manusia hanya bisa menjalani.

Tanah yang menjadi pijakan Aruna perlahan turun dan membawa pemuda itu ke hadapan satu-satunya gadis di kelompok mereka. Tangis tak bisa ia sembunyikan melihat bagaimana sahabatnya terkulai lemas dengan luka di perutnya yang masih mengalir darah. Tangannya perlahan menyentuh perut gadis itu, merapalkan mantra dan perlahan  dengan ajaibnya luka itu tertutup sedikit demi sedikit. Meski begitu Feyra masih memejamkan mata dengan wajah yang masih  terlihat pucat. 

"Dia harus istirahat lebih banyak untuk memulihkan dirinya," suara Arkan memberitahu Aruna agar tidak terlalu khawatir dengan keadaan Feyra. Arkan dengan cepat sadar dari keterkejutannya melihat apa yang bisa Aruna lakukan pada luka itu. 

I Did [VMin]Where stories live. Discover now