Chapter 15 - Aksi

90 16 9
                                    

#Day15
#Fatamorgana :

Motor yang biasanya hanya berisi satu orang, kini bertambah dengan adanya Aruna di jok belakang memakai helm kesayangan Axcel dan juga jaket zipper yang sering kali pria tampan itu pakai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Motor yang biasanya hanya berisi satu orang, kini bertambah dengan adanya Aruna di jok belakang memakai helm kesayangan Axcel dan juga jaket zipper yang sering kali pria tampan itu pakai. Tangan mungilnya melingkar apik di pinggang Axcel, ia menyembunyikan rona merah di wajahnya dengan bersembunyi di balik punggung Axcel.

Semalam benar-benar terjadi adegan tidur satu ranjang, dengan Axcel di ujung kanan dan Runa di ujung kiri di tengah-tengah ada guling yang membatasi keduanya. Sempit dan tak bisa bergerak, karena memang ranjang Axcel biasa diisi satu orang saja. Entah kemana kepergian guling itu di pagi harinya hingga berakhir dengan mereka yang berpelukan persis seperti saat di tenda.

Sampai di kampus dengan selamat, dalam hatinya Aruna berharap tidak ada Feyra yang akan memergokinya karena berangkat ke kampus bersama Axcel, tapi sepertinya doanya tidak benar-benar dikabulkan.

"Lho lho? Kak Runa nebeng Axcel?"

Memang bukan Feyra, tapi Arkan sudah lebih dari cukup untuk membuatnya tersipu karena terus menggoda Axcel, itu juga berimbas padanya.

"Gak, emang udah berangkat bareng dari rumah," Axcel menjawab dengan tak acuh, membantu Runa membuka helmnya kemudian melewati Arkan begitu saja.

"Maksudnya dari rumah? Lu jemput Kak Runa gitu? Rumah kalian kan beda arah.

Arkan dengan jiwa penasarannya terus saja membuntuti Axcel, sedangkan Runa hanya berjalan di belakang mereka dengan wajah menunduk serta senyum yang ia sembunyikan.

"Gue bilang dari rumah, ya artinya rumah gue, kepo amat jadi orang."

Langkah Arkan terhenti untuk mencerna ucapan Axcel, setelah sadar dia tersenyum jahil dan kembali mengikuti Axcel hanya untuk sekedar menggodanya.

Mereka berpisah karena harus masuk ke kelas masing-masing, sebenarnya Aruna benar-benar malu ketika Arkan terus saja menggoda mereka dengan kata-katanya. Tapi dia tidak bisa untuk sekedar protes seperti apa yang biasa dia lakukan pada Feyra, karena dia benar-benar malu kali ini. Tapi bukankah hal biasa menginap di rumah teman?

o0o

Felix melihat semuanya. Cemburu, jelas itu yang ia alami saat ini, tapi dia tidak bisa untuk menentang keduanya karena itu bukan wewenangnya. Aruna belum menjadi kekasihnya, setidaknya itu yang di pikiran Felix saat ini dan dia sangat percaya diri bahwa kali ini dia tidak akan mengalah pada Axcel seperti saat pemilihan ketua BEM waktu itu.

Seperti biasa, hanya di waktu senggang saat makan siang atau memang ada jam kosong yang bersamaan Felix menjadi lebih agresif untuk mendekati Aruna. Dia bahkan tak canggung untuk sekedar memuji paras cantiknya atau memberikan sesuatu yang manis untuk pria itu. Dan sepertinya Axcel menyadari hal itu, namun dia memilih tak acuh, toh jika memang Runa juga menyukainya maka seperti apapun Felix berusaha, tetap ia yang akan mendapatkan hati si manis.

I Did [VMin]Where stories live. Discover now