Chapter 35 - Penculikan

81 8 1
                                    

#day35
#clue : Rabit ; robek di bagian jahitan (panjang).

POV NORMAL

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

POV NORMAL

Siang yang tak begitu terik karena awan mendung mulai tertata rapi menutupi teriknya matahari. Darrel menghela napas panjang, hari ini seharusnya dia keluar bersama Arkan, tapi jika mendung seperti ini apakah mereka jadi keluar untuk sekedar makan siang bersama?

Duduk sendirian di sekitar taman kompleks, dengan semilir angin yang menandakan jika hujan akan datang, tak membuat Darrel beranjak dari tempat duduknya. Ia sedang menunggu seseorang datang menjemputnya, dengan sesekali melihat ke layar ponselnya yang menunjukkan berapa lama lagi ia harus menunggu. 

"Apa dia gak jadi jemput ya? Tapi kok gak kasih tau dulu," gumamnya sendiri sambil mengayunkan kedua kakinya. 

Sejak kejadian beberapa hari yang lalu, semua menjadi lebih tegang dan Arkan juga seperti susah untuk ditemui. Dia juga jadi sering melihat Axcel datang ke rumahnya untuk sekedar berduaan saja dengan Aruna.

Feyra mengatakan jika beberapa hari belakangan Arkan sibuk dengan portal yang beberapa kali coba ditembus oleh para musuh, juga tugas kuliah mereka yang semakin menumpuk. Tak jarang ia juga melihat Axcel membawa banyak buku untuk belajar bersama dengan Aruna, atau hanya dia yang mengerjakan tugasnya dan Aruna yang menemaninya karena Aruna hanya tinggal menunggu jadwal wisuda saja. Sungguh pasangan yang manis jika saja tidak ada perihal semua tentang dunia lain, mereka benar-benar pasangan ideal. 

Kondisi sekitar yang sepi membuat Darrel bosan, karena memang hari ini adalah hari kerja, maka sudah pasti hanya dia yang menganggur sekarang. 

Entah berapa kali ia berdecak sebal, melihat jam di ponsel pun tak terhitung lagi, sweater berhoodie biru muda di pangkuannya itu beberapa kali menjadi sasaran remasan Darrel,  ia sibuk dengan emosinya hingga tak menyadari seseorang yang akan datang. 

"Maaf, saya mencari alamat ini, apa masih jauh?" tanya seseorang dengan menyodorkan secarik kertas, Darrel terkejut tapi kemudian ia berdiri dan menerima kertas putih itu namun ternyata di sana tidak ada tulisan apapun. 

"Lho kok ko- ummphh!" Darel tersentak saat ada benda menyumpal mulutnya, reflek ia meronta-ronta mengetahui bahwa semua ini adalah jebakan. 

Tenaga kuat dari tubuh yang membekap di belakangnya membuatnya kewalahan, si pria yang menanyakan alamat membantu memegangi dari depan tangan Darrel yang sibuk membuat sweater di tangannya sebagai tameng, membuat hoodie itu rabit di beberapa bagian. 

Tak lama mobil range rover hitam mendekat dengan cepat, pintu mobil bagian belakang terbuka dan dengan segera dua orang pria itu menyeret Darrel bahkan membopongnya masuk ke dalam. 

Begitu sampai di dalam, kepala Darrel langsung dipakaikan kain hitam dan tangannya diikat ke belakang. Sang supir langsung tancap gas dan pergi dengan tergesa-gesa. 

I Did [VMin]Where stories live. Discover now