Day-3. Makhluk Asing

2.1K 272 77
                                    

#Day3
Clue #pendar

Merujuk pada cahaya seperti yang tampak pada lendir kelemayar atau pada permukaan laut pada malam hari dsb...

***

Arcello duduk bersebelahan dengan Auryn sambil menatap layar laptop di atas meja kerjanya. Keduanya tampak serius mendiskusikan sesuatu.

"Kak, menurut lu, itu apaan, ya?" tanya Arcello sambil menunjuk sesosok bayangan dalam video rekaman CCTV di laptopnya.

Sesaat Auryn tertegun. Ia cermat memerhatikan. "Kurang jelas, sih. Tapi ... kalau dilihat-lihat, memang kayak orang. Tapi ...." Auryn tampak tidak yakin dengan tanggapannya.

Arcello menghela pasrah mendapat komentar tidak meyakinkan.

"Gue juga bingung, Kak," ucap Arcello, "Semalam aja, gue nggak bisa tidur, saking parnonya."

"Gue bisa bayangin, sih," kata Auryn. "Jadi, apa yang bakal lu lakuin sekarang, Cell?" tambahnya.

Alih-alih menjawab, Arcello malah menggeleng malas. Ia tampak melamun dan merasa bingung dengan apa yang harus dilakukan.

Arcello dan Auryn tampak bengong saat Bian dan Zach tiba beruntun. Melihat kedua sahabatnya tampak melamun, Bian si tukang jahil punya siasat nakal. Dengan jalan yang mengendap-endap, ia mendekat ke arah Arcello dan Auryn.

"Hoyaaahhh!" kejut Bian sambil menggebrak meja.

Arcello dan Auryn langsung belingasatan, terkejut.

"Si Babi!" umpat Arcello tampak kesal.

"Koplok, Sia! Kebiasaan," omel Auryn sambil melempar botol minuman milik Arcello ke arah Bian yang sedang mengakak.

Dengan gesit, Bian berhasil menghindari lemparan Auryn. Sialnya, botol tersebut malah mengenai wajah Zach yang tahu-tahu muncul di belakang Bian.

"Aduh!" keluh Zach sambil mengusap keningnya.

Auryn tampak merasa bersalah. "Eh, sorry!"

Zach berjalan menghampiri Arcello dan Auryn. "Apaan sih, lempar-lempar? Bahaya, tahu!" omel Zach sambil menaruh botol minuman ke atas meja.

"Itu, tuh! Pacar lu," adu Auryn sambil memonyongkan bibirnya ke arah Bian.

"Aapaan sih, Yang?" tegur Zach pada Bian.

Bian masih tampak menahan tawa. "Habis ... pagi-pagi udah pada bengong. Mana tuh muka pada kaku gitu, kayak kanebo kering."

Tidak bisa disangkal, kondisi muka Arcello dan Auryn memang tampak serius. Hal tersebut menghadirkan pertanyaan dari Zach.

"Ada apaan sih, pagi-pagi udah ngegalau?" tanya Zach.

"Ini, nih. Si Arcell." Auryn menunjukkan video CCTV pada Zach dan Bian.

Setelah menyaksikan video tersebut, Zach mulai berkomentar. "Apaan, tuh?" tanyanya saat melihat sosok bayangan bersayap di apartemen Arcello.

"Menurut lu, apaan?" Auryn bertanya balik.

"Setan, ya?" celetuk Bian. "Eh iya tuh, kuntilanak kayaknya," imbuhnya setelah melihat bayangan di video tersebut.

"Hus! Sompral," protes Auryn.

"Ya, terus apa dong, kalau bukan setan? Malaikat?" timpal Bian.

Mendengar omongan Bian yang terakhir, Auryn dan Zach saling menatap tak percaya. "Apakah mungkin?" tanya keduanya berbarengan, meski terdengar ragu.

Merespons perkataan kedua seniornya, Arcello cepat-cepat menyangkal. "Nggak ... nggak! Nggak mungkin."

Auryn, Zach, dan Bian kompak menatap Arcello yang tampak tertekan.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Where stories live. Discover now