Day-24. Langkah Awal

637 98 23
                                    

#Day24

Clue #Lidah Mertua

* * * *

Di pagi yang cerah, Arcello tampak semringah menapakan kaki memasuki gedung tempatnya bekerja. Senyumannya selalu mengembang tatkala berpapasan dengan rekan yang menyapa. Entah apa yang terjadi padanya, tapi yang jelas suasana hatinya sedang bahagia.

"Pagi, Cell." Auryn tiba-tiba muncul dari belakang Arcello, menyapa. Ia pun berjalan di sebelah pria mungil itu.

"Eh, Kak. Pagi," timpal Arcello dengan senyumnya yang manis.

Keduanya berjalan bersama memasuki lift.

"Eh, Cell ... yang kemarin, sorry ya. Gue jadi nggak enak sama Bang Gabriel." Auryn tiba-tiba meminta maaf pada Arcello. "Terus ... kemarin juga gue hampir keceplosan soal lu waktu itu." Ia menyadari jika hampir saja mengingkari janjinya untuk menyimpan rahasia Arcello rapat-rapat.

Arcello tersenyum tipis. "Tenang aja, Kak. Gue ngerti kok kalau kemarin lu antusias banget. Saking antusiasnya hampir bikin jantung gue copot," seloroh Arcello tertawa ringan.

"Hooh, gue juga kaget sendiri. Untung lu kasih kode." Auryn ikut tertawa.

Sesaat obrolan mereka terinterupsi karyawan lain yang masuk lift. Keduanya bergeser agak dalam. Untuk memastikan kabar yang didengarnya, Auryn kembali bertanya pada Arcello.

"Oh ya, Cell. Dengar-dengar, lu dikasih proyek baru ya sama Pak Beezel?" tanya Auryn memastikan.

Arcello mengangguk ringan. "Iya, Kak. Awalnya sih emang udah gue tolak, tapi karena sesuatu dan gue juga belum pernah garap cerita fantasi, ya nggak ada salahnya gue coba. Buat tambah-tambah pengalaman aja, sih. Lagian, proyek gue yang lama bentar lagi juga terbit," terangnya menjawab keingintahuan Auryn.

"Oh, gitu?" Auryn mengangguk paham. "BTW tentang apaan sih?" tambahnya.

"Kalau temanya sih yang berhubungan sama malaikat. Tapi gue juga masih bingung mau mulainya gimana, soalnya lu kan tahu kalau gue nggak pernah tanganin cerita-cerita gituan." Arcello agak mengeluh tentang pekerjaan yang sedang ia hadapi.

"Ya, udah lah, Cell ... dibikin enjoy aja. Biar lu kagak sutrisna alias stres!" pesan Auryn dibubuhi sedikit candaan.

Entah apa yang dipikirkan Auryn, tiba-tiba ia mengalihkan topik. "Oh ya, Cell ... BTW, pak Beezel gimana orangnya?" tanyanya penasaran.

"Gimana, gimana?" tanya Arcello heran.

"Ya kan, yang gue tahu dia tuh kayak judes gitu loh, Cell. Tapi lu bilang dia orangnya baik? Jadi gimana?" Pertanyaan Auryn benar-benar membuat Arcello sedikit pusing.

"Ya nggak gimana-gimana. Dia orangnya emang kayak gitu." Arcello tidak berminat membahas atasannya. "Ah udah ah. Pagi-pagi udah ngomongin orang," pungkasnya.

Auryn menghela napas pasrah. "Ye, si Acil ... awas aja lu ... di belakang kita diem-diem lu suka sama dia." Celetukan Auryn berhasil menarik perhatian karyawan lain untuk menoleh ke arah mereka.

Melihat hal itu, Arcello langsung menyikut sambil melotot pada sahabatnya yang malah cengar-cengir. Tidak lama Arcello pun terpaksa senyum pada karyawan yang masih menoleh padanya.

Singkat cerita, Arcello dan Auryn sudah keluar dari lift, ia cepat-cepat berjalan meninggalkan seniornya. Namun tidak mau kalah, Auryn pun berhasil menyusul Arcello.

"Lu sih ...," omel Arcello. Sedangkan sang teman curhat malah cekikikan melihat ekspresi Arcello yang dipelototi karyawan lain di dalam lift. Tidak lama kemudian, keduanya pun terlihat masuk ke ruang kerja mereka.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Where stories live. Discover now