Day-28. Kejutan Ulang Tahun

610 98 21
                                    

#Day28
Clue #avunkulokal

A.vun.ku.lo.kal

Yaitu Adat menetap bagi pengantin baru dengan bertempat tinggal di lingkungan kediaman saudara laki-laki ibu dari pihak suami.

* * * *

Tiga hari setelah liburan yang diadakan perusahaan, para karyawan dengan berat hati kembali pada pekerjaan mereka. Suasana liburan masih terasa. Begitu juga dengan Arcello dan ketiga sahabatnya, mereka malas-malasan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan.

Saat Arcello sedang mengetik, tiba-tiba Auryn mendekat, meminjam ponsel miliknya.

“Cell, gue pinjam HP lu bentar,” pinta Auryn.

Arcello yang sedang mengetik pun heran. “Buat apaan, Kak?” tanyanya penasaran.

“Ini ... gue mau minta foto liburan yang ada di HP lu.” Auryn beralasan.

“Oh. Ya udah tuh, ambil aja di meja,” izin Arcello yang masih sibuk mengetik.

“Oke.” Auryn segera meraih ponsel Arcello.

Auryn tampak mengetik sesuatu. Sesaat kemudian ia mengembalikan ponsel milik Arcello. “Nih. Thanks, ya,” ucapnya sambil menaruh ponsel di atas meja.

Arcello hanya mengangguk sambil menggumam. Ia terlalu fokus pada pekerjaannya. Sedangkan Auryn sudah kembali ke mejanya.

Bagi Arcello dan ketiga sahabatnya, hari itu seperti bergerak sangat lambat. Hingga di akhir jam kerja, Arcello menggeliat sambil berteriak meluapkan rasa jenuhnya.

Saat Arcello tengah bersiap pulang, Auryn, Zach, dan Bian mendadak ingin mampir ke apartemennya.

“Cell, kita mampir ke tempat lu, ya? Gue malas balik sekarang,” ucap Auryn.

Iya, Cell,” susul Bian. “Lagian kan sekarang gue juga pulangnya ke rumah Zach yang dekat omnya, jadi bisa lebih santai pulangnya karena dekat dari tempat lu.” Bian menambahkan.

“Cieh, udah jadi avunkulokal, nih ceritanya?” goda Auryn sambil tersenyum usil.

Arcello mengernyit mendengar nama asing itu. rasa ingin tahunya memaksa ia untuk bertanya. “Apaan tuh?”

“Lu kagak tahu?” tanya Zach. Sedangkan Arcello hanya menggeleng kepala.

“Itu tuh istilah buat pengantin baru yang tinggal di lingkungan suami. A-vun-ku-lo-kal.” Zach menjelaskan dengan mengeja.

Arcello tercengang. “Emang kalian udah nikah? Bukannya kemarin cuma lamaran, ya?” Ia semakin bingung mendengar penjelasan sahabatnya.

“Anggap aja gitu,” tukas Auryn. “Ah udah lah. Intinya gitu aja. Dan pokoknya sekarang kita pengin main ke apart lu. Titik!” pungkasnya. Auryn tidak ingin pembahasan itu jadi panjang dan melebar ke mana-mana. Mengingat sahabat bungsunya terkadang tidak peka dan lamban.

Dengan terpaksa, Arcello pun mengiakan keinginan sahabatnya. “Ya udah. Terserah kalian aja. Cuma jangan nyusahin Phi Gab, ya. lihatin aja. Bikin ulah, gue usir kalian.” Arcello mengancam ketiga sahabatnya.

“Baik, Pak Bos!” timpal Auryn senang, sedangkan Zach dan Bian hanya mengacungkan jempol mereka.

Akhirnya, Arcello dan ketiga sahabatnya pun pergi meninggalkan kantor. Dengan menaiki mobil Zach, mereka pun langsung menuju apartemen Arcello.

* * *

Beberapa waktu bersabar dengan kemacetan ibu kota pada jam pulang kerja, akhirnya Arcello dan ketiga sahabatnya sudah tiba di apartemen. Setelah naik ke lantai enam menggunakan lift, kali ini Arcello tengah berdiri di depan pintu unitnya.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Where stories live. Discover now