Day-42. Kejujuran

538 86 50
                                    

#Day42
Clue #bludrek

Bludrek adalah tekanan darah tinggi yang membuat orang merasa pusing yang berat. Umumnya digunakan untuk konotasi negatif. Misal, kondisi kacau yang karena hal-hal yang membuat pusing.

* * * *

Pembicaraan Arcello dan Beezel telah usai beberapa menit lalu, tapi ucapan sang kekasih masih terngiang-ngiang di benaknya. Selama ini ia tidak pernah berpikir jika mungkin saja sang mantan malaikatlah yang sebenarnya menginginkan kekuatannya. Memikirkan hal itu membuat Arcello mendadak bludrek.

Arcello kembali ke ruangan kerja setelah pembicaraannya dengan Beezel terinterupsi karyawan lain. Merasa kondisinya mendadak kurang baik, ia pun meminta izin pada Beezel untuk pulang lebih awal melalui pesan singkat.

“Mas, Aku izin pulang lebih awal ya, aku kayaknya bludrek, nih. Pusing kepala,” ketik Arcello kemudian mengirimkannya pada Beezel.

Tidak lama kemudian, Bizzel pun membalas. “Itu kamu stres, Sayang. Lebih baik kamu istirahat di rumah. Tapi maaf, kayaknya Mas nggak bisa anterin Arcell pulang. Meeting Mas belum selesai. Nggak apa-apa kan?”

Arcello menghela napas lemas mendapati sang kekasih tidak bisa mengantarkannya pulang. Namun hanya dengan diizinkannya pulang pun sudah membuatnya senang. Cepat-cepat Arcello membalas pesan dari Beezel.

“Nggak apa-apa, Mas. Makasih udah diizinin. Kalau gitu aku pulang, ya.” Arcello pun mengirimkan pesan terakhirnya.

Beberapa saat setelahnya, Beezel pun mengirim pesan balasan. “Hati-hati di jalan, Sayang,” pungkasnya dengan dibubuhi emoticon cium.

Sudah tidak kuat dengan sakit kepalanya yang mulai terasa berat, Arcello pun berniat meninggalkan ruang kerjanya. Sebelum pergi, ia sempat mencari-cari keberadaan Auryn, niatnya mau memberi tahu kalau ia akan pulang lebih awal. Namun setelah kesadarannya kembali, Arcello ingat bahwa sang sahabat telah tiada.

Menyadari hal itu, Arcello mendengus lemas. Apa yang dikatakan Beezel mungkin benar. Ia stres menghadapi peristiwa berat yang terjadi beberapa hari terakhir.

Sebelum pergi, Arcello memastikan sekali lagi mencari kedua sahabatnya, Zach dan Bian. Namun keduanya tidak ada di tempat. Kemungkinan mereka tengah istirahat makan siang. Arcello pun akhirnya memutuskan untuk segera pulang.

oOo

Arcello baru tiba di lobi apartemen. Beberapa saat kemudian ia sudah keluar dari lift dan berjalan menyusuri koridor menuju unit miliknya. Meskipun wajahnya tampak pucat, tetapi kakinya melangkah cepat demi segera tiba di rumah untuk memastikan sesuatu atas keresahan yang mendera.

Sementara di kamar sang tuan, Gabriel bergeming duduk di depan laptop sambil membaca sebuah file tulisan yang selama ini tuannya sembunyikan. Tulisan yang sangat berbahaya dan dapat mengancam kehidupan klannya jika sampai jatuh pada orang yang salah.

Dengan telunjuknya yang gemetar, Gabriel berniat untuk menekan tombol hapus pada papan ketik komputer lipat di hadapannya. Ia berniat untuk menghapus file tulisan itu. Namun, tiba-tiba ia dikejutkan dengan kehadiran sang tuan yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

“Phi! Apa yang kamu lakukan?” sentak Arcello.

Gabriel belingsatan berdiri dengan ketakutan dan rasa kesal yang muncul bersamaan. Sementara Arcello yang beberapa saat menatap heran Gabriel, pandangannya kini bergulir pada laptop yang menyala. Ia sangat terkejut saat melihat lembar kerja yang menampilkan manuskrip risetnya terbuka.

“Apa-apaan ini?” tanya Arcello panik. “Apa yang Phi lakukan sama file kerjaanku?” desaknya.

Alih-alih menjawab, Gabriel malah balik bertanya. “Apa ini, Tuan Arcell?”

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Where stories live. Discover now