Day-39. Tragedi

513 87 37
                                    

#Day39
Clue #Zan

Zan artinya curiga, waham.

* * * *

Di jam istirahat, Auryn sedang menggendong Bianza, kucing milik Bian yang kebetulan hari ini dibawa ke kantor karena baru diambil dari klinik hewan tadi pagi. Auryn memilih menjaga Bianza, sementara Bian dan Zach pergi makan siang. Soal makan siang, dia sudah bawa sandwich dari rumah. Lagipula dia merasa kasihan pada sang kucing yang sejak pagi berada pada kandang kecil.

"Jagain bayi aku ya Kak, jangan sampai dia kabur ke atas. Soalnya dia suka banget main ke atas." Bian juga mengingatkan Auryn agar tidak membiarkan kucingnya kabur ke atas. Atas yang dimaksud adalah satu lantai di atas ruang kerja mereka.

"Beres! Bianza aman sama gue," timpal Auryn meyakinkan.

"Oke deh kalau gitu. Kita pergi dulu, ya," pamit Bian pergi bersama Zach. Mereka juga berjanji membawakan kopi kesukaan Auryn ketika mereka pulang nanti.

Sesaat setelah Bian dan Zach pergi, Arcello masuk ke ruangan. Dia langsung terburu-buru mengemasi barang-barang ke dalam tas di meja kerjanya. Melihat itu, Auryn pun mendekat.

"Au, lu nggak istirahat, Kak?" tanya Arcello.

"Gue lagi pengen main sama kucingnya Bian," jawab Auryn.

Melihat sang sahabat tampak sibuk berkemas, Auryn pun tidak menunda lagi pertanyaan. "Mau ke mana lu, Cell, jam segini udah beres-beres?" tanyanya penasaran.

"Iya nih Kak, gue izin kerja setengah hari. Ada hal yang mesti gue urus di rumah," terang Arcello yang hanya ditimpali anggukan Auryn.

Sebelum Arcello pergi, Auryn menghampiri. Ia pun langsung memeluk pria mungil itu dengan perasaan senang. Tetapi sebelumnya, ia menaruh Bianza di atas meja Arcello.

"Selamat ya, Cell. Gue masih nggak sangka lu sekarang udah punya pasangan. Gue senang banget akhirnya lu nggak jomlo lagi." Auryn memeluk hangat Arcello.

Mendapat perlakuan seperti itu, awalnya membuat Arcello keheranan, namun ia paham apa yang sahabatnya rasakan. Arcello pun membalas pelukan Auryn. "Thanks, ya, Kak," timpalnya.

Setelah melepaskan pelukannya, Arcello pun pamit pulang pada Auryn. "Kak, gue pulang duluan ya. Kalau ada yang tanya, gue udah izin sama Pak Beezel," pamit Arcello.

"Beres pacarnya bos!" seloroh Auryn menggoda Arcello.

"Sialan lu, Kak," umpat Arcello sambil tersenyum. "Ya udah, gue cabut, ya. Bye!" Arcello pun melambaikan tangan sambil pergi.

"Hati-hati di jalan, Cell," balas Auryn.

Setelah Arcello pergi, Auryn menyadari jika ia sempat melepaskan Bianza dan menaruhnya di atas meja. Namun kali ini sang kucing sudah tidak ada di tempat. Auryn tampak cemas. Ia berusaha memanggil sambil mencari di sekitar ruang kerjanya, tapi ia tidak menemukannya.

"Aduh! Di mana ya?" gumam Auryn kebingungan.

oOo

Dari celah pintu yang sedikit terbuka di ruang kerja Beezel, samar-samar terdengar percakapan yang cukup serius. Sang kepala divisi sepertinya sedang kedatangan tamu, tetapi tidak dapat dipastikan siapa tamu yang mengunjungi karena sempitnya celah membatasi penglihatan. Yang terlihat dari celah pintu hanyalah Beezel yang tampak ketakutan.

"Maaf! Saya rasa itu tindakan gegabah, Tuan." Beezel terdengar membantah perintah dengan suara yang bergetar.

Mendapat bantahan dari Beezel, sang tamu terdengar geram. "Apa kau bilang?"

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Where stories live. Discover now