Day-6. Penyesuaian

1.7K 181 56
                                    

#Day6
Clue #Ailurophile

Ailurophile
Todd Hafer dalam buku berjudul 101 Amazing Things About Cat Lovers (2016) menyebutkan bahwa ailurophile adalah seseorang yang mencintai kucing. Ailurophile adalah kata lain dari pencinta kucing yang sangat menyayangi tidak hanya kucing peliharaannya, namun semua kucing yang ditemuinya.

****

Pagi-pagi sekali, Gabriel telah memulai tugas pertamanya. Yaitu membuatkan sarapan untuk tuannya yang masih nyaman bersembunyi di bawah selimut. Entah belajar dari mana, namun usahanya untuk membuat sarapan, cukup meyakinkan.

Setelah selesai menyiapkan sarapan, Gabriel berniat membangunkan sang majikan. Dari dapur, ia berjalan menuju kamar Arcello. Sesampainya di depan kamar, ia tampak ragu untuk membangunkan tuannya. Namun, Gabriel juga tidak bisa membiarkan Arcello bangun kesiangan, terlebih, jam yang menempel pada dinding sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.

“Tuan ... bangun, Tuan. Hari sudah pagi,” bisik Gabriel sambil mengetuk pintu, ragu.

Beberapa saat Gabriel menunggu di depan pintu. Namun, Arcello tampaknya belum juga bangun. Sekali lagi Gabriel mengetuk pintu. Kali ini terdengar lebih keras dari sebelumnya.

“Tuan, bangunlah. Nanti Tuan kesiangan.”

Masih belum ada jawaban, Gabriel berniat untuk mengetuknya sekali lagi. Namun begitu hendak mengetuk, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Keluarlah seorang pria mungil, mengenakan kaus oversize yang menutupi paha, sehingga, terlihat tanpa celana.

“Pagi, Phi,” sapa Arcello sambil menguap dan menggaruk rambutnya.

“Pagi, Tuan,” timpal Gabriel, gugup.

Melihat Arcello yang tengah berdiri seperti itu, berhasil membuat Gabriel salah tingkah. Ia berusaha memalingkan wajah, meski bola matanya tak henti mencuri pandang.

Lucunya, benak Gabriel memuji Arcello, dengan pipi bersemu merah.

Aroma roti panggang yang menguar, berhasil mampir ke depan Arcello. Wanginya menyelusup ke rongga penciuman, menjalar di olfaktori, dan mengingatkannya pada bau yang ia kenal. Roti gandum diolesi selai choco hazelnut.

Hidung Arcello mengendus seperti tikus. Lalu berjalan dan mengabaikan pria di hadapannya, demi sumber dari aroma yang membuat ia terpikat.

Phi. Ini kamu yang buat?” tanya Arcello sambil menunjuk sajian roti panggang di atas meja.

“Iya, Tuan,” jawab Gabriel yang membuat Arcello pun tersenyum senang.

Arcello hampir mendaratkan tangannya pada setangkup roti panggang, namun dengan cepat Gabriel menyambar dan mengamankan piring sarapan.

“Au!” Arcello menoleh pada Gabriel. “Kenapa diambil?” tanyanya dengan wajah kebingungan.

“Kalau Tuan mau sarapan, lebih baik cuci muka dalu,” tegas Gabriel.

“Nggak apa-apa, lah, Phi. Aku sudah lapar,” rengek Arcello. Gabriel menggeleng, tanda menolak.

“Ayolah, Phi,” paksa Arcello sambil berusaha meraih piring yang dijauhkan.

“Cu-ci-mu-ka-du-lu!” eja Gabriel.

Phi ... please!

Arcello ingin merebut sarapan miliknya, namun karena tubuh Gabriel yang terlalu tinggi, membuatnya kesulitan untuk mendapatkan apa yang dia mau. Tiba-tiba, tubuh mungil itu oleng dan bersandar pada pria berdada bidang. Si mantan malaikat. Gabriel.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora