Day-46. Perpisahan

677 91 56
                                    

#Day46
Clue #galiung

Galiung merujuk pada kapal layar besar yang digunakan oleh bangsa Eropa pada abad ke 15 -16 yang berfungsi untuk transportasi dagang maupun untuk kepentingan perang.

* * * *

Arcello masih memeluk erat tubuh Gabriel yang mulai dingin dan kaku. Darah yang terus keluar dari luka pria itu telah berbaur dengan tubuhnya menjadi satu. Arcello masih belum berhenti menangis. Tidak ada yang bisa ia lakukan, bahkan ketiga sahabatnya pun tak sanggup.

"Maaf Tuan, semua kekuatan sudah kami kerahkan untuk menolong Gabriel, tapi kami tidak sanggup mengobati luka di dadanya. Luka itu bukan luka biasa, ada mantra raja iblis di dalamnya." Mikhael dengan berat hati mengatakan hal itu pada Arcello.

"Tidak kah ada cara lain lagi untuk menolongnya?" tanya Arcello.

Ketiga malaikat di dekat Arcello hanya menggeleng. Mereka bingung. Bahkan dalam kitab Azrael pun nama Gabriel tidak terdaftar. Maka dari itu sang sahabat Gabriel tidak bisa melakukan apa-apa untuk menyelamatkannya.

Arcello benar-benar putus asa. Ia benar-benar takut jika Gabriel tidak terselamatkan. Yang bisa Arcello lakukan hanyalah memeluk tubuh pria itu tanpa melepaskan genggaman tangannya.

Saat Arcello dan ketiga malaikat dihadapkan jalan buntu, tiba-tiba di atas langit terdengar suara gemuruh dengan awan yang bergulung-gulung seperti akan datang badai. Selain itu mereka juga mendengar suara deram yang ditabuh tiada henti. Sesaat kemudian keluarlah sebuah galiung yang di tarik beberapa kuda sembrani dari balik awan mengarah ke tempat Arcello berada.

Melihat hal itu membuat Arcello penasaran. "Apa itu?" tanyanya.

Mikhael meyakini kedatangan bahtera itu membawa rombongan langit yang berniat untuk menolong mereka. Namun Mikhael sangat menyayangkan, ketibaan pertolongan sudah terlambat. Mereka datang ketika semuanya telah usai, dan kini Gabriel menjadi korban.

Setelah bahtera itu berhenti tak jauh dari tempat Arcello, mengambang di udara, keluarlah sosok-sosok tinggi berjubah putih bertudung menutupi wajah mereka. Salah satunya berdiri paling depan tepat di haluan.

Melihat sosok yang kini berdiri di depan haluan, Azrael, Mikhael, dan Rafael sontak berlutut dan menunduk, hal itu membuat Arcello mengikuti tanpa instruksi. Namun ia sempat bertanya pada Rafael.

"Rafael, siapa mereka?" tanya Arcello penasaran.

"Sosok yang berdiri paling depan adalah Sang Penaung. Petinggi langit yang bertanggung jawab menjaga para malaikat." Rafael menjelaskan pelan-pelan.

Mendengar jawaban Rafael rasa penasaran Arcello tidak berhenti sampai di sana. "Mau apa mereka kemari?" tanyanya lagi.

"Kemungkinan untuk membantu pertempuran, tapi aku rasa mereka datang terlambat, Tuan," bisik Rafael kemudian.

Setelah itu Sang Penaung meminta semua mengangkat wajah tidak terkecuali Arcello. Kemudian ia melihat ke arah Gabriel yang kini berada dalam pangkuan Arcello. Melihat hal itu Sang Penaung tampak menyesal. Ia dan rombongannya sesaat menundukkan wajah.

"Maaf! Kami datang terlambat," ucap Sang Penaung. "Apa yang terjadi pada Gabriel?" tanyanya.

"Gabriel tertikam tombak yang diberi mantra kutukan raja iblis, Yang Mulia." Azrael menjawab.

"Semua kekuatan sudah kami kerahkan untuk menyelamatkannya. Tapi kami tidak mampu. Apa yang harus kami lakukan sekarang untuk menyelamatkan Gabriel, Yang Mulia?" Mikhael meminta petunjuk.

Sang Penaung sesaat terdiam, kemudian menatap Arcello penuh iba. Sangat disayangkan bahkan Sang Penaung hanya mampu menggelengkan kepala sambil menyesal.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Where stories live. Discover now