Day-35. Terjebak

503 81 50
                                    

#Day35
Clue #rabit

Ra.bit. Artinya terlepas, terputus, terpisah dari anyamannya (jahitan, tenunan) secara memanjang. Lebih merujuk pada kain atau sesuatu yang berhubungan dengan jahit-menjahit dan benang.

* * * *

Siang itu, Arcello terlihat santai mengobrol dengan Auryn. Pekerjaannya sudah rampung sejak tadi. Sementara Zach dan Bian masih sibuk dengan pekerjaan mereka, ia pun iri pada dua manusia yang sedang bercengkerama tidak jauh darinya.

"Cie enak banget yang udah santai. Nggak kayak gue, kerjaan masih numpuk," celetuk Bian menginterupsi obrolan kedua sahabatnya.

Obrolan Arcello dan Auryn pun sesaat terhenti, dan malah menggoda Bian yang terlihat ruwet dengan pekerjaan.

"Makanya, gawean tuh dikerjain, bukan cuma dilihatin. Salah siapa nunda-nunda kerjaan. Pacaran mulu sih," omel Auryn, disusul cengiran Arcello. Sementara Bian malah mencebik bibir sambil menoleh pada Zach meminta pembelaan.

"Babe, mereka jahat sama aku," Adu Bian pada Zach yang duduk di sebelahnya.

Alih-alih mendapat pembelaan, Zach malah ikut mengomentari. "Makanya Yang, kalau ada kerjaan itu jangan ditunda-tunda. Sekarang kamu sendiri kan yang repot? Orang lain udah nyantai, kamu masih aja sibuk sama kerjaan." Sang pacar mengomeli.

Merasa kesal tidak dibela, Bian melempar kekasihnya dengan spidol. "Kamu sama aja kayak mereka. Awas loh, nggak bakal gue kasih jatah," ancam Bian yang sontak mengundang tawa Arcello dan Auryn.

"Waduh! Ada yang terancam tidur di luar, nih?" Auryn menggoda Zach tertawa puas.

Zach berdecak. "Lu sih!" protesnya.

Tidak ingin membuat kekasihnya marah, Zach segera meminta maaf sambil rayu.

"Dih, jadi nyalahin kita." Arcello menimpali tuduhan Zach. Auryn hanya geleng-geleng kepala sambil menahan tawa.

Mengabaikan sepasang kekasih yang cekcok, Arcello dan Auryn melanjutkan pembicaraan mereka. Belum sempat keduanya banyak bercerita, rekan kerjanya yang datang dari luar segera menyampaikan pesan kepada Arcello.

"Cell, dipanggil Pak Beezel. Suruh menghadap sekarang," ucap rekan kerja Arcello.

Mendengar hal itu membuat Arcello berdebar. Tidak ingin mengabaikan rekannya, ia pun menyahut.

"Oke. Thanks ya, Mas," timpal Arcello.

Arcello kemudian meminta pendapat Auryn. "Aduh Kak, gimana nih? Aku masih deg-degan kalau ketemu Pak Beezel sekarang," keluh Arcello.

"Hei, jangan kayak gitu. Samperlin aja dulu, siapa tahu memang mau ngomongin kerjaan. Kalau memang nanti dia ngebahas masalah perasaan, ya tinggal lu jawab aja sesuai apa yang lu rasain sama dia. Beres!" Auryn menasehati Arcello agar tidak menghindar terus dari sang atasan.

Arcello tampak bergeming. Namun setelah berpikir beberapa saat, ia pun akhirnya memutuskan untuk menemui Beezel.

"Ya udah deh, gue jalan dulu ya, Kak." Arcello pamit pada Auryn dan segera meninggalkan ruang kerjanya. Sementara Auryn hanya mengangkat jempolnya memberi semangat.

Singkat cerita, Arcello sudah berdiri di depan pintu ruangan Beezel. Ia tampak menarik napas dalam sebelum memutuskan masuk ke ruangan tersebut. Kemudian Arcello mengetuk pintu, dan masuk setelah dipersilakan oleh sang atasan.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Where stories live. Discover now