Day-29. Hadiah

641 97 26
                                    

#Day29
Clue #an_sich

An sich adalah sebuah istilah dari bahasa Jerman yang dalam KBBI bermakna: pada diri, lepas hubungannya dengan apapun, itu sendiri, pada hakekatnya.

* * * *

Beezel baru tiba di kantor dan hendak memesan kopi di kafetaria ketika ia melihat Arcello dan Auryn tengah berbincang. Niat hati ingin menyapa dan bergabung, tapi ia takut merusak pembicaraan yang terlihat asyik itu. Tidak lama, Beezel melihat Auryn memberikan sebuah kado pada Arcello.

“Sorry ya, Cell, kadonya telat,” ucap Auryn terdengar samar-samar.

“Apaan sih, Kak? Kok malah repot-repot segala?” Arcello tampak segan untuk menerima. “Acara ulang tahun semalam aja udah cukup buat gue,” sambungnya.

Karena pembicaraan yang samar-samar terdengar itu, akhirnya Beezel tahu kalau Arcello baru saja merayakan hari ulang tahunnya. Sambil menunggu pesanannya dibuat, ia tampak tersenyum sambil melihat ke arah Arcello yang terlihat bahagia. Setelah ia mendapatkan kopinya, Beezel memutuskan untuk pergi ke ruang kerjanya.

Di ruang kerja, Beezel tampak mondar-mandir memikirkan sesuatu. “Ternyata kemarin Arcell ulang tahun? Aku harus kasih kado buat dia.” Ia membenak memikirkan rencana. Lalu, ia menelepon seseorang untuk membelikannya sebuah hadiah.

Waktu berjalan dengan cepat, jam istirahat pun sudah tiba. Arcello tampaknya sedang makan siang di pojok kafetaria tempat favoritnya tanpa ditemani ketiga sahabatnya.

Sementara Beezel yang baru menerima sebuah kiriman di lobi kantor, tidak sengaja melihat Arcello yang berada tidak jauh darinya. Melihat kesempatan bagus, Beezel tidak ingin menyia-nyiakannya. Ia pun segera menghampiri Arcello.

“Siang, Arcell.” Beezel berdiri di hadapan Arcello sambil menyapanya.

Arcello yang baru menyelesaikan makan siangnya pun cukup terkejut dengan kehadiran sang atasan. Cepat-cepat ia menjawab sapaan pria gagah yang berdiri di hadapannya.

“Siang, Pak,” jawab Arcello.

“Boleh duduk?” tanya Beezel meminta izin.

“Tentu. Silakan!” ucap Arcello.

Setelah mendapatkan izin, Beezel pun langsung duduk di hadapan Arcello. Ia cukup gugup begitu juga dengan Arcello yang jelas kentara dari wajahnya.

“Bapak mau makan siang?” tanya Arcello mencairkan suasana.

“Tadinya sih nggak, tapi lihat kamu di sini, ya sudah mampir sekalian,” jawab Beezel. “Kamu sudah makan, Cell?” Kini giliran Beezel yang bertanya.

“Baru saja selesai, Pak.” Arcello menunjukkan piring kosong di hadapannya sambil tersenyum.

“Tumben nggak bareng ketiga temanmu?” tanya Beezel.

“Iya, Pak. Zach sama Bian lagi keluar, sedangkan Auryn sepertinya masih meeting sama tim produksi.” Arcello menjelaskan mengapa dirinya makan siang sendiri.

Beezel hanya mengangguk. Kemudian ia teringat dengan niatnya menemui Arcello. Tiba-tiba Beezel memberikan paper bag kecil yang sejak tadi ia pegangi pada pria mungil di depannya.

“Happy Birthday, Arcell,” ucap Beezel.

Arcello tercengang saat sang atasan mengucapkan selamat ulang tahun sambil menyodorkan sebuah bingkisan padanya. Ia tidak serta-merta menerima, yang ada malah mematung tak percaya.

“Apa ini?” tanya Arcello memastikan.

“Kado ulang tahun buat Arcell,” jawab Beezel masih memegangi kadonya di hadapan pria yang kini tampak bengong.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang