Day-34. Cerita dan Rahasia

529 88 11
                                    



#Day34
Clue #hujan_suri

Hujan suri adalah hujan dengan jumlah curahan yang kurang dari 0,005 inci atau 0,1 mm.

* * * *

Seorang gadis kecil duduk di jok belakang motor diboncengi sang ayah. Gadis itu baru pulang sekolah. Dalam perjalanan ia tampak gembira. Sebelah tangannya memegangi kincir kertas yang berputar karena tertiup angin. Sedangkan tangan yang lain erat memeluk perut ayahnya.

Semilir angin menerbangkan rambutnya yang terurai, membuatnya tampak melambai-lambai. Gadis itu benar-benar merasa bahagia. Selain hari itu ia berulang tahun, sang ayah yang sudah sekian lama tidak berjumpa, baru pulang bekerja dari luar kota.

Namun kebahagiaan itu berganti bencana. Di sebuah tanjakan, sang ayah yang berniat menyalib mobil bak terbuka tidak menyadari jika di hadapannya tiba-tiba muncul truk besar yang hilang kendali.

Dengan panik sang ayah berusaha menghindar, namun ia tidak sempat melakukannya. Sesaat kemudian, motor yang ia dan putrinya naiki langsung dihantam truk hingga keduanya masuk ke dalam kolong mobil besar itu.

Waktu seakan berlalu begitu cepat. Sang ayah dan putrinya kini tergeletak di tengah jalan bersimbah darah. Kaki dan tangan sang ayah patah, sedangkan sang putri mengalami luka berat.

Di sisa kesadarannya, ia masih bisa melihat meski samar-samar sang ayah tergeletak tak bergerak. Bibirnya ingin berucap tapi apa daya kekuatannya tidak sanggup melakukannya. Sebelum kesadarannya benar-benar hilang, gadis itu menyaksikan sang ayah di datangi sesosok berjubah hitam. Ingin ia memastikan siapa sosok itu, namun kepalanya terlalu berat untuk diangkat.

Hujan suri mulai membasahi. Gadis itu sudah tidak kuat mempertahankan kesadarannya lagi. Sebelum ia benar-benar menutup mata, sekali lagi ia mencoba untuk memanggil sang ayah.

“A ... ya ... h!” panggilnya lemas terbata. Sesaat kemudian ia sudah tidak sanggup membuka mata.

Sementara itu, Mikhael yang sedang menulis laporan di meja kerjanya, melihat Azrael berbaring di sofa sambil melamun. Ia tahu apa yang diresahkan sahabatnya, belum lagi rasa kehilangan yang belum sembuh sejak Gabriel menjadi manusia. Tidak ingin terjadi apa-apa pada sang sahabat, Mikhael pun menghampiri Azrael.

“Woy! Bengong aja.” Mikhael menyadarkan Azrael dari lamunan panjangnya. Sedangkan sang malaikat maut tampak terperanjat karenanya.

“Awas loh, nanti salah cabut nyawa orang kayak dulu lagi, tahu rasa kau, Az.” Mikhael mengingatkan Azrael akan kesalahannya belasan tahun lalu.

Mendengar ucapan sahabatnya, ada raut penuh sesal serta khawatir dari wajah Azrael. Ia tidak mampu berkomentar atas ucapan Mikhael. Ia benar-benar menyadari kesalahan yang dulu diperbuat, hingga Azrael sempat dihukum berat.

“Dari pada bengong, mending kita ke tempat Gabriel aja, yuk!” ajak Mikhael sudah bersiap terbang. Sementara Azrael hanya mengangguk pelan. Ia pun memutuskan untuk pergi bersama Mikhael menemui sahabatnya.

* * *

Di kantor saat jam istirahat, ketika rekan-rekan kerja berhambur mencari makan siang, Arcello yang masih betah di meja kerjanya terlihat melamun. Dirinya melamunkan kejadian semalam. Ragu-ragu ia menyentuh bibirnya. Semakin disentuh bayangan saat Gabriel diam-diam menciumnya semakin jelas terlihat.

Sementara itu, Auryn yang baru kembali dari toilet berniat mengajak Arcello untuk makan siang, namun sepertinya ia lebih tertarik dengan apa yang dilamunkan sahabatnya. Hati-hati Auryn pun mendekati.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Kde žijí příběhy. Začni objevovat