Day-5. Kesepakatan

2K 214 76
                                    

#Day5
Clue #Bernas

Kata ini memiliki beberapa arti yakni:

- berisi penuh (tentang butir padi, susu, bisul, dan sebagainya)

- banyak isinya (tentang pidato, petuah, cerama, dan sebagainya)

- dapat dipercaya

Dalam Chapter ini Team kita memakai kata Bernas dalam dua arti. Berisi penuh, dan dapat dipercaya.

****

Tiga jam telah berlalu, sejak ketegangan yang terjadi di ruang tengah apartemen Arcello, membawanya pada keputusan final. Yaitu menerima Gabriel untuk tinggal bersama.

“Oke! ... gini,” mulai Arcello. “Siapa tadi namamu?”

“Gabriel, Tuan,” timpal Gabriel.

“Gabriel. Umm ... maaf ....” Arcello kebingungan untuk memulai obrolan, setelah beberapa saat dilanda kecanggungan. “Walaupun sampai saat ini aku nggak sepenuhnya paham salahku di mana, tapi ya udah, lah ... aku mau minta maaf,” sesalnya setengah hati.

“Pertama, aku nggak tahu kalau kamu malaikat. Dan yang kedua, aku juga nggak tahu, kalau malaikat nggak boleh disentuh manusia. Aku cuma panik,” jeda Arcello. “Ya ... kamu tahu, lah ... gimana reaksi seseorang jika tiba-tiba memergoki orang asing berada di dalam rumahnya?” Arcello berusaha memberi alasan.

Mendengar penjelasan tuannya, Gabriel hanya mengangguk paham.

“Tapi, salah kamu juga, sih. Kenapa tadi malah diam, dan ujung-ujungnya mau kabur.” Arcello berkilah, ia tidak ingin terlalu disalahkan atas apa yang menimpa Gabriel.

“Maafkan saya, Tuan. Saat itu, saya panik. Bingung, apa yang harus dilakukan setelah tertangkap basah,” tutur Gabriel.

Arcello mendengus, “Coba tadi kamu nggak lari, mungkin aku nggak bakal menarik tanganmu,” ucapnya. “Tapi memukulmu dengan payung,” lanjut Arcello sambil tertawa.

Tidak ada respons dari Gabriel, membuat tawa Arcello memudar. Pada akhirnya, ia kikuk sendiri.

“Jadi, beberes rumah juga termasuk tugasmu?” Arcello mulai menanyakan alasan Gabriel melakukan pekerjaan rumah selama ini, saat dirinya sedang pergi bekerja.

“Saya hanya mengkhawatirkan Tuan Arcell,” ujar Gabriel. “Akhir-akhir ini, Tuan terlalu sibuk dengan pekerjaan. Saya perhatikan, hampir setiap hari kesiangan dan selalu pulang larut malam. Belum lagi kalau Tuan harus lembur. Makanya, saya berinisiatif melakukan itu semua. Awalnya saya pikir, Tuan tidak akan menyadari karena saking sibuknya. Tapi saya keliru. Tuan mulai curiga dengan apa yang terjadi.”

Mendengar kekhawatiran Gabriel akan dirinya, sesaat Arcello tertegun. Selama ini ia pikir, yang peduli padanya, hanyalah Auryn, Zach, dan Bian. Ternyata masih ada sosok Gabriel yang bahkan seorang malaikat.

Arcello tersenyum tipis menanggapi ucapan Gabriel. “Iya, sih. Makasih, deh, kamu udah peduli,” ucapnya lembut. “Tapi kamu bikin parno, tahu! Asal beres-beres aja. Kan, horor banget, rumahku tiba-tiba bersih dengan sendiri. Mana masuk rumah orang tanpa permisi, lagi,” lanjut Arcello mengomel sambil mendelik dengan bibir yang mencebik.

Melihat tingkah lucu Arcello, Gabriel tersenyum diam-diam. “Maafkan saya, Tuan,” ulangnya sambil berusaha menahan tawa.

Arcello kembali memerhatikan sosok Gabriel dari atas hingga bawah. Ia baru tersadar, kalau pria di hadapannya sangat menawan, meskipun dengan baju yang kekecilan.

“Oh, ya. Usiamu berapa? Kayaknya, kamu lebih tua dari aku, ya?” tanya Arcello penasaran. “Nggak mau jawab juga nggak apa-apa, sih. Aku cuma takut bersikap nggak sopan aja sama kamu,” tambahnya.

Gabriello (Cetak ✅ │ Part lengkap) Where stories live. Discover now