CUPID

228 48 6
                                    

Taehyung terbangun, menyesuaikan cahaya yang menyilaukan mata. Ia mengerjap, memperhatikan sekeliling yang terasa asing baginya.

"Aku di mana?"

Mencoba mengingat, kepalanya terasa begitu berat.

"Kamu sudah bangun?"

Taehyung membeku, kenapa ada Jungkook? Oh astaga, apakah dia melakukan hal-hal aneh bersamanya? Di mana bajunya? Kenapa ia hanya memakai baju dalam saja?

Taehyung reflek menaikkan selimutnya. Menatap Jungkook dengan tatapan bertanya.

"Ini sama sekali tidak seperti yang ada dalam pikiranmu."

Jungkook duduk, memberikan nampan berisi sarapan dan sup pereda pengar.

"Makanlah, kamu akan merasa baikan."

Setelahnya ia berlalu begitu saja. Membiarkan Taehyung menghabiskan sarapannya.

"Sebenarnya apa yang terjadi semalam?" Taehyung masih mencoba mengingatnya.

***

"Jangan pergi. Tolong temani aku. Hari ini saja."

Taehyung mempererat pelukannya dan menumpahkan kesedihannya di sana.

"Maaf." Melepas pelukan itu dan mengusap air matanya.

"Kupikir kamu akan meninggalkanku sendiri."

Jungkook tak menanggapi. Meraih lengan Taehyung dan memperhatikan lukanya.

"Aku hanya pergi sebentar untuk membeli ini." Mengeluarkan plester luka, membuka, dan menempelkannya pada luka di siku Taehyung.

"Terima kasih." Gumamnya.

"Sekarang pesanlah apapun yang kamu mau. Aku akan mentraktirmu. Anggap saja sebagai bentuk terima kasihku karena mau menemaniku." Berkata dengan ceria. Taehyung memesan lagi beberapa makanan dan juga soju.

"Kamu tidak ingin memesan? Ayolah, tidak perlu sungkan."

Jungkook hanya tersenyum. Ia tak ingin memesan apapun lagi karena ia sudah merasa kenyang.

Suasana menjadi sepi dan canggung. Taehyung bingung harus memulai obrolan yang seperti apa. Sedangkan Jungkook, lelaki itu hanya diam, sesekali menyesap minuman yang ada di hadapannya dengan tenang.

"Ini pesanannya." Taehyung menerimanya dengan senang.

"Ayo makan!"

Taehyung mengambil tahu kimchi dan memakannya. Jungkook mengikuti, tidak enak jika hanya diam saat orang lain menawarkan makanan.

"Apa kamu tidak kenyang? Kamu sudah makan soup ayam dan ini, masih ada dubu kimchi dan kacang?"

Jungkook menatap heran, meja di hadapannya terlihat penuh dengan makanan.

"Tidak enak jika minum soju tanpa cemilan. Lagian aku sedang sedih, makan adalah satu-satunya penghibur.

Jungkook tidak lagi berkomentar. Ia sangat tidak paham dengan wanita, begitu juga dengan cinta. Sedari kecil dia sudah disibukkan dengan trainee hingga ia bisa debut di usia muda.

Selanjutnya Taehyung meminum soju sambil menceritakan kisah cintanya yang begitu menyedihkan. Entah sudah berapa botol yang ia habiskan.

"Aku sangat membencinya." Ucapan terakhir sebelum kesadarannya hilang. Jungkook menghela napas kasar. Seharusnya ia pulang saja tadi dari pada direpotkan seperti ini.

HOME 2 [Short Story KV]Where stories live. Discover now