About Love 2

1.2K 159 7
                                    

"Jungkook!" Langkah Jungkook terhenti saat seseorang memanggil namanya. Di depannya ada seorang perempuan sedang berjalan mendekat seraya tersenyum cerah kepadanya.

"Iren? Ada apa?" Tanya Jungkook saat perempuan bernama Iren itu tepat berada di depannya.

"Sedari tadi aku mencarimu. Bisakah kamu membantuku?" Tanya Iren. Jungkook terlihat mengerutkan kening seolah berpikir.

"Ayolah, hanya kamu yang bisa membantuku." Ucapnya. Jungkook pun mengangguk seraya menjawab "Ya." kepadanya.

"Terima kasih. Ayo sekarang ikutlah denganku." Iren langsung menarik tangan Jungkook tanpa menunggu sang empu mengatakan ya.
.
.
.

Taehyung melangkah cepat dengan mulut yang tak henti menggerutu. Tadi secara tidak sengaja ia melihat seorang perempuan tengah menggandeng tangan Jungkook dengan erat. Entah mengapa ia begitu sebal melihatnya.

"Siapa sih perempuan tadi? Genit sekali menggandeng-gandeng tangan Jungkookie?" Gerutunya. Ia duduk di bangkunya dengan rasa kesal yang seolah mengambil alih perasaannya.

"Tunggu, kenapa aku merasa kesal? Jungkook dekat dengan siapapun kan bukan urusanku." Taehyung menghela napas kasar dan menyandarkan punggungnya. Sebisa mungkin ia harus bisa menetralkan perasaannya. Taehyung sedang tidak jatuh cinta kan?
.
.
.

Jungkook menatap tanya pada Iren yang sedang berdiri dengan paper bag di tangannya. Senyumnya semakin melebar dengan mata yang menatapnya penuh pinta.

"Sudah dua hari ini Taehyungie tidak mau menerima paper bag ini dariku. Aku tahu kamu adalah sahabat baik Taehyung. Aku mohon kasihkan paper bag ini padanya. Aku mohon Jungkook." Iren menatap Jungkook penuh harap. Jungkook menghela napas dengan tatapan malas padanya.

"Apa kamu menyukainya?" Tanya Jungkook padanya.

"Iya, aku sangat menyukainya. Jadi, kamu mau kan membantuku memberikan ini padanya?" Tanya Iren seraya menyodorkan paper bag coklat itu padanya.

"Percuma, apa yang kamu lakukan akan sia-sia. Taehyung masih belum bisa melupakan mantan kekasihnya. Jadi, berhentilah dan carilah orang yang lain." Senyum indah yang sedari tadi menghiasi wajah Iren perlahan memudar. Jungkook kemudian berbalik dan melangkah meninggalkannya.

"Kamu juga menyukainya kan?" Tanya Iren dengan nada sedikit lantang. Jungkook berhenti dan berbalik lagi menghadapnya.

"Aku tahu, kamu kan yang selama ini diam-diam memberi hadiah di loker Taehyung? Aku juga tahu kalau kamu selalu mengikuti Taehyung saat ia menolak pulang bersamamu." Iren menjeda ucapannya untuk menatap ekspresi lawan bicaranya.

"Kalau kamu kamu memang menyukainya, kenapa kamu tidak mengatakan itu padanya? Kenapa kamu melarangku menyukainya kalau kamu sendiri juga menyukainya? Kamu tidak boleh egois, Jungkook. Baik aku maupun dirimu masih bebas menyukai Taehyung dan memberikan apapun padanya. Aku tidak pernah melarangmu, dan aku harap kamu juga bisa melakukan hal seperti itu. Sekarang, bantulah aku memberikan paper bag ini padanya. Biarkan dia memilih kepada siapa ia akan menjatuhkan pilihannya. Kamu mau membantuku kan?" Jungkook menatap datar. Tak ada satu pertanyaan Iren yang dijawab olehnya.

"Kamu mau kan, Jungkook?" Tanya Iren lagi. Jungkook menghela napas dan kemudian berjalan mendekat padanya.

"Jika begitu maumu, kenapa tidak kamu saja yang memberikan paper bag ini padanya? Kamu ingin dia memilih kan? Kasihkan sendiri ini padanya dan aku akan mengatakan yang sebenarnya. Bagaimana?" Iren terdiam beberapa saat sebelum menjawab pertanyaannya.

"Baiklah. Aku akan memberikan sendiri padanya." Iren kemudian berjalan begitu saja meninggalkannya.

"Arg sial! Bagaimana jika Taehyung membenciku setelahnya. Argh! Apa yang harus aku lakukan?" Jungkook menjambak rambutnya kasar. Ia belum siap mengatakan semuanya kepada Taehyung.
.
.
.

HOME 2 [Short Story KV]Where stories live. Discover now