Love Doll 5

1.1K 143 32
                                    

Dentingan suara sendok dan garpu terdengar jelas di ruang luas ini. Semuanya tengah asik menyantap kudapan yang tersaji di atas meja makan. Taehyung sesekali melirik ke arah Jung Kook yang tengah tenang menyantap makanannya.

"Silakan nambah lagi kalau kurang. Mau momma ambilkan?" Tawar momma Baek seraya menyodorkan semangkuk ayam bumbu pedas ke arah Jung Kook.

"Tidak usah, Tante. Ini saja sudah cukup." Jawab Jung Kook sopan.

"Eh, jangan sungkan begitu. Oh iya, panggil saja momma, biar lebih akrab. Hehe.." Momma tersenyum membuat Jung Kook turut tersenyum. Dadda dan Taehyung hanya menghela napas mendengar ucapan momma sedari tadi.

"Sudahlah, jangan bicara terus saat makan. Ayo Nak Jung Kook, habiskan makanannya." Ucap Dadda Chan dan diangguki oleh Jung Kook.

"Iya Om." Sahutnya.

"Panggil dadda saja." Sanggahnya.

"Ah iya, Da... Dadda." Jawab Jung Kook diiringi senyum canggungnya.

Suasana menjadi hening untuk beberapa saat hingga semua makanan yang mereka makan telah habis. Momma membereskan meja bersama Taehyung, sedangkan Jung Kook dan dadda duduk di ruang tamu.

"Akhirnya selesai juga." Ucap Taehyung seraya mendudukkan dirinya di samping Jung Kook.

"Jung Kook tinggal di mana?" Tanya dadda tiba-tiba. Taehyung sontak menatap dadda dan Jung Kook secara bergantian.

"Eng.... Aku... Aku... " Jung Kook bingung akan menjawab apa. Tidak mungkin ia menjawab tinggal di tubuh boneka kan?

"Eng... Kookie hyung tinggal di belakang toko Dadda." Taehyung dengan cepat menjawab.

"Ha?" Sahut dadda seraya menatap Taehyung dan Jung Kook bergantian.

"I... Iya, orang tua Kookie hyung sudah lama meninggal. Dia selama ini tidak punya tempat tinggal tetap. Kebetulan dia bekerja di toko boneka dan pemilik toko berbaik hati mengizinkan dia tinggal di ruangan belakang toko. Eng.. Dadda tahu kan biasanya pemilik toko memiliki tempat istirahat sendiri? Eng.. Semacam kamar?" Jelasnya. Jung Kook menatap Taehyung dengan kerutan di dahinya. Ia sungguh tidak tahu maksud ucapan Taehyung.

"Ah... Ya, dadda paham. Sekarang, kamu tidak bekerja Nak?" Tanya dadda pada Jung Kook. Taehyung menatap Jung Kook memberikan isyarat agar menjawab. Namun Jung Kook masih saja diam dengan mata yang menatap Taehyung meminta bantuan.

Ting tong ting tong

"Sepertinya ada tamu. Kookie hyung, tolong bukakan pintunya ya?" Suruh Taehyung diiringi senyum kotaknya.

"Taehyungie?" Protes dadda seraya menggelengkan kepala.

"Tidak apa-apa Dadda. Biar Jung Kook saja yang buka." Ucap Jung Kook dan kemudian beranjak menuju pintu.
.
.
.

Mingyu merapikan baju seraya mengecek wangi tubuhnya. Di genggamannya ada sebuah buket bunga yang siap ia berikan kepada pujaan hatinya.

"My Lovely Taetae pasti suka." Gumamnya diiringi senyuman di bibirnya.

"Duh kok jadi deg-degan? Ini pertama kalinya aku datang ke sini. Ekhem, ekhem, om, tante, kenalkan, saya Mingyu, calon kekasih Taehyung. Mohon doa restunya." Mingyu membungkuk seolah di depan ada kedua orang tua Taehyung.

Ceklek

Mata bulat Jung Kook melebar melihat seseorang yang tengah membungkuk di hadapannya.

"Permisi? Mencari siapa?" Tanya Jung Kook. Mingyu yang sudah menegapkan kembali badannya menatap Jung Kook tajam.

"Kamu?" Mingyu menunjuk Jung Kook.

HOME 2 [Short Story KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang