Photo

1.9K 179 34
                                    

Taehyung mendengus sebal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taehyung mendengus sebal. Ia tak tahu harus berapa kali memberitahu Jungkook untuk tidak mengambil fotonya sembarangan. Hampir setiap hari Jungkook selalu mengambil fotonya, entah untuk alasan apa. Setiap ditanya, Jungkook hanya akan tersenyum dan kemudian berkata "Adik hyung sangat photogenic, Hyung tidak pernah bosan mengambil fotomu." Huft, selalu seperti itu. Jungkook akan selalu menggunakan kalimat itu sebagai pertahanannya.

Cekrek

"Hyung, bisakah berhenti memfotoku?" Tanya Taehyung jengah.

"Kamu terlihat lucu di foto." Jawab Jungkook seraya memperhatikan foto yang baru saja diambilnya itu.

"Itu bukan jawaban, Hyung. Selalu seperti itu. Aku yakin sudah ada ribuan foto yang tersimpan di kameramu." Gerutu Taehyung seraya mempoutkan bibirnya.

Jungkook hanya tersenyum dan kemudian menatap adiknya itu.

"Aku lapar. Kita cari makan yuk? Hyung yang akan mentraktirmu." Ucap Jungkook seraya menaruh kembali kamera itu ke dalam tasnya. Taehyung masih diam di tempatnya seraya memperhatikan hyungnya.

"Kamu bisa memesan apa saja. Hyung yang akan bayar." Lanjut Jungkook seraya tersenyum menatap Taehyung.

Taehyung tersenyum cerah, total lupa dengan rasa kesalnya beberapa menit lalu. Ia langsung berdiri dan menyejajarkan diri dengan hyungnya itu.

"Kajja kita berangkat!" Serunya bersemangat. Jungkook hanya tersenyum dan kemudian berjalan seraya menggandeng tangan adiknya.

"Kajja."
.
.
.

Jeon Jungkook dan Jeon Taehyung, mereka adalah saudara. Orang tua mereka meninggal karena kecelakaan saat Jungkook berusia 14 tahun. Saat itu Taehyung masih berusia 10 tahun. Setelah orang tua mereka meninggal, Jungkooklah yang mengurus Taehyung menggantikan posisi kedua orang tuanya. Ia bekerja paruh waktu dan mengumpulkan gajinya untuk keperluan mereka berdua di masa depan. Untuk kebutuhan sehari-hari, Jungkook menggunakan uang asuransi yang ia dapatkan dari kecelakaan orang tuanya. Tidak banyak memang, tapi cukup untuk penyambung hidupnya.

Setiap hari Jungkook bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan sebelum berangkat sekolah. Meski sulit, Jungkook bertekad untuk tetap melanjutkan sekolahnya dan Taehyung. Beruntung ia memiliki otak yang cerdas, ia menggunakan kecerdasannya itu untuk mendapat beasiswa. Semua berjalan cukup lancar hingga sekarang ia dapat menyekolahkan adiknya hingga jenjang SMA.

"Hyung, kenapa Hyung tidak kuliah?" Tanya Taehyung seraya melahap Samgyeopsal yang ada di hadapannya.

"Hyung tidak ingin meninggalkanmu. Lagian jika hyung kuliah, itu artinya hyung harus jauh darimu. Hyung tidak bisa melakukan itu." Jawab Jungkook seraya mengambil potongan daging yang akan ia masukkan ke dalam mulutnya.

"Maafkan aku, Hyung. Karena aku, Hyung jadi seperti ini. Seharusnya Hyung dapat kuliah di universitas bagus. Hyung orang yang cerdas dan aku yakin akan banyak universitas baik yang akan menerimamu. Tapi gara-gara aku..." Raut wajah Taehyung berubah sendu. Jungkook segera pindah ke samping Taehyung dan merangkul adiknya itu.

HOME 2 [Short Story KV]Where stories live. Discover now