Love Doll 7

2.2K 148 32
                                    

Taehyung menatap takut-takut pada Mingyu yang kini menatapnya dengan sorot tajam. Di sampingnya, Jung Kook hanya terdiam seraya menatap keduanya penuh tanya. Ngomong-ngomong mereka memilih sebuah cafe sebagai tempat yang pas untuk Taehyung menjelaskan semuanya.

"Coba jelaskan!" Titah Mingyu penuh tuntutan. Taehyung menghela napas dalam dan memberanikan diri menatap Mingyu.

"Kutu, maaf. Aku mau menjawabnya, tapi aku harap jawabanku nanti tidak mempengaruhi pekerjaan Kookie hyung saat ini." Taehyung berkata ragu-ragu sedangkan Mingyu mengerutkan dahi seraya menatap Jung Kook sesekali.

"Baiklah. Sekarang jelaskan!" Mingyu mengangguk dan kembali menatap tajam.

"Janji?" Cicit Taehyung. Mingyu mengangguk.

"Baiklah. Eng... Aku minta maaf sebelumnya. Sebenernya, Kookie hyung adalah kekasihku."

"Mwo? Kamu tidak sedang bercanda kan?" Taehyung menggelengkan kepalanya.

"Wah... Jadi kamu memanfaatkanku? Aku selama ini melakukan semuanya tulus untukmu. Tapi balasanmu? Baiklah Taehyung, aku tidak akan mengganggumu lagi. Terima kasih atas waktumu selama ini. Brak!" Mingyu menggebrak meja dan kemudian berlalu begitu saja.

Taehyung menatap kepergian Mingyu dengan wajah menekuknya. Jujur ia merasa bersalah, tapi hanya ini jalan satu-satunya untuk membantu Jung Kook. Biarlah, mungkin esok hari Mingyu akan kembali seperti dulu lagi.
.
.
.

Taehyung duduk di teras belakang rumah, memangku dagu dengan tatapan mengarah ke langit malam. Sepertinya langit turut marah kepadanya, lihat saja tak ada satupun bintang yang terlihat di atas sana.

"Tae?" Jung Kook duduk di sebelah Taehyung setelah terlebih dulu menyapa seraya menyentuh pundak pemuda itu.

"Oh? Hyung." Taehyung tersenyum.

"Sepertinya kamu lagi banyak pikiran. Apa tentang pemuda sore tadi? Em... Ming... Mingyu? Ya, pemuda itu." Jung Kook memulai pembicaraan. Taehyung menghela napas dan menunduk kemudian.

"Hyung, apa yang aku lakukan itu salah? Aku pasti sangat egois dan membuat Mingyu marah kepadaku." Ucap Taehyung sendu. Jung Kook merangkul pundak Taehyung dan mengelusnya lembut.

"Maafkan aku." Ucapnya. Taehyung menengok dan menatap Jung Kook tanya.

"Karena aku yang bodoh ini, kamu jadi mendapat benci dari orang yang peduli kepadamu. Aku tahu kamu begitu menyayangiku dan selalu ingin membantuku, aku sangat bersyukur akan hal itu. Tapi, aku juga harus bisa mandiri dan menata hidupku sendiri dari sekarang. Aku akan belajar menyesuaikan hidupku dengan kehidupan sekarang. Semua ini hanya karenamu, untukmu." Jung Kook mengecup pelipis Taehyung setelah menyelesaikan ucapannya. Sorot matanya begitu teduh membuat Taehyung menjadi nyaman saat menatapnya.

"Bicara dan berbaiklah dengannya. Aku akan membantumu membujuknya. Aku yakin Mingyu adalah orang yang baik. Dia akan memaafkanmu. Percaya padaku." Jung Kook tersenyum. Taehyung mengangguk dan memeluk tubuh Jung Kook erat.

"Sayang Kookie Hyung sangat. Berjanjilah selalu bersamaku." Jung Kook hanya tersenyum dan mengecupi pucuk kepala Taehyung. Dalam hati ia merapalkan janji bahwa akan selalu menemani pemuda manis ini.
.
.
.

Jung Kook dan Taehyung berjalan bersamaan. Seperti hari sebelumnya, Taehyung berangkat bersama dengan Jung Kook dan memastikan pemuda kelinci itu sampai di tempat kerja dengan aman.

"Semangat sekolah. Aku akan menjemputmu pulang nanti. Jangan nakal dan jadi anak yang baik, oke?" Taehyung mengangguk imut seraya tersenyum.

"Hyung juga semangat! Jangan genit dan jangan terlalu tampan. Aku yakin banyak orang yang memberi uang tip pada Hyung karena mereka menginginkan Hyung. A was saja. Aku sungguh tidak ikhlas!" Taehyung mempoutkan bibirnya membuat Jung Kook tersenyum gemas.

HOME 2 [Short Story KV]Место, где живут истории. Откройте их для себя