CUPID

226 52 16
                                    

Jungkook terlihat bersama seorang gadis di rumah makan.

Jungkook membawa kekasihnya dinner.

Siapakah gadis yang menjadi pacar Jungkook?

Taehyung rasanya ingin berteriak saat foto dirinya bersama Jungkook di rumah makan tempo hari mendadak viral. Ia sama sekali tidak menyangka kalau ada media yang memergoki mereka.

"Ini hanya salah paham. Aku bukan pacarnya." Taehyung mengacak rambutnya kesal.

Kenapa semakin rumit sekarang? Taehyung ingin pergi ke rumah Jungkook untuk menanyakan masalah ini. Tapi sepertinya itu akan sulit, pasti banyak wartawan dan media yang mengawasi Jungkook atau bahkan dirinya? Oh Tuhan bagaimana cara dia keluar?

"Entahlah, aku gak tau. Aku gak peduli!" Kembali membaringkan diri di kasur. Menatap langit-langit kamar dan mendengarkan dentingan jam.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Gumamnya.

***

"Jungkook, gadis itu siapa? Kamu punya pacar? Bagaimana bisa aku tidak tahu?"

Jungkook menghela napas kesal. Menejernya ini begitu cerewet dan bertanya tentang banyak hal padanya. Belum lagi para wartawan sialan yang sedari tadi mengganggunya. Bahkan di rumahnya saat ini banyak wartawan yang menunggunya. Menyebalkan!

"Aku sudah bilang berkali-kali. Dia bukan pacarku dan kita baru saja berkenalan."

"Jangan bohong. Bahkan ada foto yang menunjukkan kamu membawa gadis itu ke rumahmu."

"Itu sama sekali tidak seperti pikiranmu. Aku hanya membantunya. Dia sedang mabuk dan tidak mungkin meninggalkannya begitu saja."

Sang menejer terlihat berpikir, berjalan mondar-mandir dan kemudian tersenyum licik. Jungkook sangat benci melihat senyum itu.

"Ini akan bagus untukmu. Sementara kamu diam saja, jangan menanggapi berita ini ke media. Oh iya, jangan lupa temui gadis itu dan ajaklah kerja sama. Semakin media menyorotimu, fokus masyarakat akan tertuju padamu. Cukup menguntungkan untuk comebackmu."

Jungkook hanya diam. Tidak berniat menanggapi omongan itu agar tidak semakin panjang. Ia tidak ingin melibatkan Taehyung untuk mencari keuntungan pribadi.

"Terserahlah. Aku akan keluar sebentar." Memakai masker dan topi penyamaran. Jungkook keluar begitu saja mengabaikan sang menejer yang mengomelinya.

***

Taehyung lapar dan tak ada satu pun makanan yang ia punya. Tak ada pilihan lain, ia harus keluar untuk membeli bahan makanan. Ia harus menyetok bahan-bahan dan juga makanan instan. Ia tidak tahu sampai kapan rumor itu beredar. Setidaknya ia tidak perlu repot keluar dan memungkinkan wartawan untuk bertanya banyak hal padanya. Ia tidak mau membuat Jungkook semakin rumit. Tapi bicara tentang Jungkook, kenapa lelaki itu tidak memberikan klarifikasi agar media berhenti memberitakannya. Tapi entahlah, Taehyung tidak begitu paham tentang dunia itu.

"Uh, perutku sudah sangat lapar." Bergegas mengambil hodie dan masker. Ia akan menutup wajahnya agar tak ada satu orang pun yang mengenalinya.

"Sepertinya aman." Dia berjalan mengendap melihat sekeliling, saat semua terasa aman, ia langsung bergegas menuju toserba.

Jarak antara rumah dan toserba tidak terlalu jauh, sekitar 10 menit jika naik taxi.

"Terima kasih, Pak."

Taehyung mengulurkan uang sesuai cargo dan keluar. Ia mengambil troli belanja dan mulai berkeliling. Tidak banyak yang dia ambil, hanya beras, beberapa sayuran, daging, buah, dan minuman. Setelah merasa lengkap, ia mendorong troli ke arah kasir untuk membayar.

"Lumayan banyak juga ternyata." Taehyung menghela napas saat melihat beberapa kantong kresek yang ia tenteng. Ia berjalan pelan seraya menunggu taxi yang lewat.

"Kenapa tidak ada taxi? Apakah aku harus menunggu di persimpangan jalan?"

Berjalan seraya menunduk, rasanya kehidupannya beberapa hari ini sangat kacau. Andai Namjoon tidak memutuskannya dan pertemuan tidak sengaja antara dirinya dan Jungkook tidak pernah terjadi. Mungkin saat ini ia bisa membuat berbagai rencana membahagiakan untuk mengisi liburan akhir semesternya. Tapi semua tinggallah harapan yang tidak pernah menjadi nyata. Faktanya ia harus menghabiskan masa liburannya dengan rumor sialan yang entah kapan berakhirnya.

"Ah.. buahku!"

Ia reflek memunguti buah-buahan yang jatuh saat seseorang tanpa sengaja menabraknya.

"Maaf, aku tidak sengaja."

Taehyung tak menjawab, masih fokus memunguti buah yang berjatuhan. Tapi, suaranya terasa tidak asing di rungunya.

"Sekali lagi aku minta maaf."

"Iya, tidak masalah." Kembali berdiri saat semua buah berhasil dikantongi. Menatap lamat sosok yang berdiri di depannya dengan tampilan yang terlihat sama. Dia orang yang familiar.

"Jungkook?" Taehyung melepaskan maskernya. Jungkook terlihat terkejut, tapi dengan cepat memasang kembali masker Taehyung dan menariknya ke tempat yang lebih nyaman untuk berbincang.

"Jadi bagaimana?" Taehyung memulai bicara.

"Akan sulit untukmu karena wajahmu terlihat jelas di foto itu. Aku minta maaf, seharusnya aku lebih hati-hati."

"Lalu apa yang akan kamu lakukan setelahnya?"

Jungkook diam, dia sendiri sebenarnya tidak tahu tentang planning setelahnya. Sang manajer menyuruhnya diam dan membiarkan rumor itu tetap beredar. Tapi bagaimana dengan Taehyung? Gadis ini tidak tahu apa-apa tentang dunianya. Ia pasti sangat terkejut dengan segala pemberitaan yang beredar.

"Jungkook? Kamu mendengarku?"

Suara Taehyung menyadarkan Jungkook dari lamunannya. Ia sungguh tidak tahu harus menjawab apa.

"Taehyung?" Menatap lamat wajah Taehyung yang menantikan jawaban darinya.

"Jadilah pacarku."

Gila. Kenapa malah kata ini yang keluar dari bibirnya?

"Ha?"

Taehyung masih memproses ucapan Jungkook barusan. Apa Taehyung salah dengar? Bukan ajakan kencan yang ingin dia dengarkan. Ia hanya ingin hidup kembali dengan ketenangan. Tanpa adanya pemberitaan yang menyeret namanya.

"Jadilah pacarku, Taehyung. Kita tidak bisa menghentikan rumor itu, maka jadikan rumor itu nyata."

Taehyung mengerjap. Bagaimana jadinya jika ia benar menjadi kekasihnya. Baru begini saja ia sudah merasa kehilangan kebebasannya. Apalagi jika mereka benar-benar berhubungan? Ia tidak bisa membayangkan seperti apa kehidupannya selanjutnya.

"Maafkan aku, Taehyung." Jungkook menarik tengkuk Taehyung dan mencium tepat di bibirnya. Taehyung blank, terkejut dengan tindakan Jungkook yang tiba-tiba dan kenapa dia berucap maaf?

Suara jepretan foto terdengar. Taehyung mendorong tubuh Jungkook dan melihat sekitar. Ada beberapa orang dengan kamera memfoto mereka. Jadi sedari tadi ia diikuti? Atau mungkin Jungkook sudah tahu akan hal ini? Jangan-jangan ini memang sudah direncanakan? Kurang ajar!

Taehyung melotot ke arah Jungkook. Tapi pemuda itu malah tersenyum tanpa dosa. Sebenarnya apa yang direncanakannya? Taehyung bisa gila jika terus berurusan dengannya.

Bersambung...

Masih lanjutan cerita kemarin, requestan dari LumyyZoon. Maaf ya tidak bisa update setiap hari. Aku sedikit sibuk akhir-akhir ini.

Semoga kalian masih enjoy dengan cerita ini dan tidak bosan.

Berikan masukan dan jangan lupa vomentnya. Aku sayang kalian 💜

HOME 2 [Short Story KV]Where stories live. Discover now