Jungkook menutup aplikasi setelah membaca beberapa komen dari teman-temannya. Di depannya ada Taehyung yang sedang asik memakan mie pedas cup dengan sekaleng coca cola sebagai pelengkap.
"Jangan main hp mulu. Keburu dingin itu."
Jungkook menaruh hpnya dan mulai memakan makanannya. Ia juga membeli mie cup dan coca cola, tidak lupa juga pilus pedas sebagai pelengkap. Biar lebih mantap katanya.
"Huh pedes banget ternyata." Taehyung meminum cola dengan tidak sabaran. Dia tidak tahan dengan rasa pedas sebenarnya.
"Kamu sih bikin ngiler saja. Kamu kalau makan pedas tuh kayak nikmat gitu aku lihatnya. Jadi kan kepengen."
"Ya tapi gak langsung mesen yang langsung level tinggi pedasnya. Tunggu sini biar aku pesankan lagi yang gak pedas. Ini biar aku saja yang habiskan."
"Eh jangan! Aku gak apa-apa."
Jungkook menarik mie pedas cup itu untuk dijadikan satu dengan miliknya. Setelah itu melenggang pergi untuk memesan mie yang tidak pedas.
Taehyung yang melihat itu hanya memberengut sebal. Ia lebih tua dari Jungkook tapi anak itu seperti lebih dewasa darinya. Selalu saja melarang Taehyung melakukan hal-hal yang menurutnya berbahaya. Padahal menurut Taehyung itu biasa saja, wajar dilakukan orang seusianya. Contohnya kemarin saat ia mau belajar masak. Jungkook cerewet sekali dengan bilang kalau pisau dapur itu bahaya, Taehyung bisa terluka. Padahal ia sudah cukup dewasa untuk bijak menggunakannya. Kadang Taehyung heran, kenapa temannya itu begitu posesif terhadapnya.
"Ini mie kuah rasa soto dan air mineral. Apa masih kepedesan?"
Taehyung menggeleng sebagai jawaban.
"Padahal aku gak apa-apa lho kalau makan pedas." Gerutunya masih merasa gak terima. Ia menginginkan mie pedasnya.
"Udah, tidak usah cerewet. Makan itu saja. Enak kok."
Taehyung tak menjawab. Memilih memakan mie barunya dengan perasaan sedikit kesal. Jungkook tahu sebenarnya, tapi ia sok cuek dan menghabiskan makanannya tanpa kata. Lebih baik Taehyung marah dari pada sakit karena makan makanan pedas.
Setelah menyelesaikan makan, keduanya memilih jalan-jalan di alun-alun kota. Biasanya malam minggu begini akan banyak orang yang menghabiskan waktu di sana.
"Mau jalan-jalan dulu apa gimana?" Tawar Jungkook saat sudah sampai di alun-alun kota.
Taehyung menatap sekeliling untuk mencari tempat yang nyaman untuk duduk.
"Duduk di situ saja." Tunjuknya. Jungkook mengangguk dan keduanya berjalan beriringan ke tenpat itu.
"Kalau malam minggu gini ramai ya? Lihat bahkan ada yang main basket di sana. Padahal udah malam."
Taehyung memandang sekitar. Benar kata Jungkook. Malam minggu memang banyak digunakan orang-orang untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, ataupun pacar. Dapat ia lihat di sekelilingnya, ada anak kecil yang bermain sepatu roda dengan temannya, ada orang tua yang sedang tersenyum melihat anak-anaknya bermain, ada pula segerombolan lelaki yang sedang bermain gaple atau yang lainnya, dan ada juga yang berpacaran. Taehyung bisa melihat banyak orang dengan cerita yang berbeda di sini.
"Kak."
"Iya?"
Jungkook memandang langit yang terlihat gelap tanpa bintang. Pasti cahaya lampu alun-alun menutup sinaran bintang di atas sana.
"Gak kerasa ya kita udah 7 tahun bersama." Ucapnya dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
"Iya ya? Gak kerasa. Rasanya baru kemarin aku mengenalmu." Taehyung tertawa di akhir kata.
"Dulu aku culun banget. Pemalu." Jungkook tertawa saat mengingat dirinya dulu pas awal bertemu Taehyung.
"Iya aku ingat. Bahkan kamu menangis saat disentak osis dulu saat MOS. Cengeng sekali." Taehyung kembali tertawa. Lucu sekali jika mengingatnya. Dulu Jungkook sangat polos dan lugu, badannya juga kecil untuk lelaki seusianya dulu.
"Aku malu banget kalau mengingat itu." Menjeda ucapannya. Ia melihat Taehyung yang masih tersenyum menatapnya.
"Kak, kenapa dulu kamu mau menjadi temanku?"
"Karena saat melihatmu, aku teringat sama adikku. Dia seusiamu. Saat itu aku dan adikku jarang bertemu. Dia masih tinggal sama papa mama dan aku tinggal di sini sama kak seokjin dan juga kakek. Jadi saat bersamamu, aku seperti bersama dengan adikku."
Jungkook mengangguk, ada rasa sedikit kecewa sebenarnya. Seperti adik katanya, apa sampai sekarang pun masih sama?
"Kalau sekarang?"
"Emm... Sama sih sebenernya. Tapi kamu banyak berubah."
Jungkook menautkan alisnya. Berubah seperti apa maksudnya?
"Kamu dulu lucu, polos, dan pemalu. Tapi lihat kamu sekarang, kamu tumbuh dengan otot di mana-mana dan menjadi menyebalkan."
"Kok menyebalkan?" Tanya Jungkook.
"Iya lah. Aku lebih tua darimu tapi kamu selalu memperlakukanku seolah kamu lebih tua dariku." Jelasnya dengan nada kesal. Jungkook hanya tersenyum melihat ekspresi wajahnya.
"Aku hanya berusaha melindungimu."
"Nah itu. Itu tuh yang menyebalkan. Aku sudah dewasa Jungkook. Tapi kamu selalu saja cerewet dan melarangku melakukan ini itu."
Jungkook hanya tertawa jahil mendengarnya.
"Tapi aku senang. Kamu sudah tidak pemalu lagi dan lebih percaya diri."
Taehyung merasa bangga karena Jungkook bisa tumbuh menjadi seperti sekarang.
"Itu juga karenamu, Kak. Terima kasih ya?"
"Aku tidak melakukan apapun, Jungkook."
Keduanya tersenyum. Banyak kenangan indah yang sudah mereka lewati bersama. 7 tahun bukanlah waktu yang singkat, tapi keduanya bisa saling menjaga pertemanan agar tetap bisa bersama. Perbedaan 2 tahun usia keduanya tidak jadi alasan untuk tidak berteman. Malah keduanya bisa memperbanyak teman karena hubungan keduanya. Tak jarang baik Jungkook atau Taehyung berkumpul bersama dengan teman mereka. Jungkook mengenal teman-teman Taehyung dan sebaliknya.
"Oh iya, kak Seokjin titip martabak katanya."
"Oh iya udah. Kita jalan-jalan dulu sebentar sambil mencari martabak. Setelahnya pulang."
Jungkook mengiyakan. Keduanya beranjak dari tempat dan melanjutkan kegiatan jalan-jalannya.
Bersambung...
Hallo...
Kasih vote dan komen dong biar lebih semangat nulisnya 🤭😊
![HOME 2 [Short Story KV]](https://img.wattpad.com/cover/201696856-64-k590996.jpg)