Attention 2

1.5K 164 21
                                    

Hujan deras mengguyur kota Seoul. Taehyung menghela napas, tangannya menengadah membiarkan butiran hujan jatuh di telapak tangannya. Waktu sudah malam dan Taehyung ingin cepat pulang. Tapi sayang, cuaca yang tidak terprediksi membuatnya terkurung di sini.

"Ah, andai tahu akan hujan, aku bisa menyiapkan payung atau jas hujan." Keluh Taehyung. Jujur, dia sudah merasa lelah. Seharian ini berkutat dengan laporan yang harus ia selesaikan. Badannya terasa pegal dan ingin cepat rebahan.

Taehyung mendongakkan kepalanya untuk mengintip hujan. Masih terlalu deras ternyata, Taehyung tidak bisa menerobosnya, bisa-bisa ia sakit jika nekat melakukannya.

"Kantor sudah sepi. Sampai kapan aku terkurung di sini?" Taehyung mencebikkan bibirnya. Dia pulang cukup akhir dibanding teman-temannya. Beberapa pegawai yang lain juga sudah mulai pulang. Hanya tinggal beberapa orang saja. Taehyung menunduk dan beberapa kali menghela napas kasar. Hari ini sungguh menyebalkan.

"Hufft! Kenapa hari ini sial sekali? Dari pagi sudah dapat omelan dari sajangnim, belum lagi tugas serta laporan yang menumpuk dari tadi, dan sekarang? Arrgh! Aku ingin cepat pulang...!!! Hiks." Mata Taehyung berkaca-kaca. Sungguh lelah sekali rasanya hingga ingin menangis. Kenapa alam seakan tidak bersahabat dengannya? Ia hanya ingin hujan cepat reda dan dia bisa istirahat di rumah. Tapi kenapa tidak bisa?

Taehyung masih menunduk seraya berdoa, semoga hujan lekas reda.

"Taehyung?" Taehyung segera mendongakkan kepalanya saat mendengar seseorang memanggil namanya.

"Sajangnim?" Taehyung menatap terkejut.

"Kenapa belum pulang? Ini sudah malam." Tanyanya.

"Hujan, Sajangnim." Jawab Taehyung. Jungkook tersenyum dan membuka payungnya.

"Ayo aku antar pulang." Jungkook merangkul pundak Taehyung dan merapatkan pada tubuh kekarnya. Taehyung yang terkejut hanya diam dengan tatapan yang membola. Ingin rasanya protes atau menolak, tapi gerakan Jungkook yang menuntunnya mengurungkan niatnya.

Jungkook membuka pintu mobilnya dan menyilakan Taehyung masuk. Setelahnya ia berjalan memutari mobil dan mengambil posisi kemudi. Taehyung masih diam dengan tatapan yang tak lepas dari sang sajangnim.

"Di mana tempat tinggalmu?" Tanya Jungkook setelah menyalakan mesin mobilnya.

"Gangnam." Sahutnya dan kemudian mengalihkan pandang ke depan.

"Baiklah." Gumam Jungkook dan melajukan mobilnya.

Sepanjang jalan, tak ada satupun sari keduanya yg membuka suara. Jungkook masih sibuk menatap jalanan dan Taehyung hanya diam menunduk seraya memilin ujung kemejanya.

"Yang mana tempat tinggalmu?" Tanya Jungkook saat masuk daerah Gangnam.

"Lurus dan di pertigaan depan belok kiri." Jelasnya. Jungkook hanya mengangguk mengerti.

Tak berselang lama, sampailah mereka di depan sebuah komplek apartemen sederhana. Jungkook membuka lagi payungnya setelah keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Taehyung. Mereka berdua berjalan hingga sampai di loby depan.

"Sajangnim, mau mampir?" Tawar Taehyung ragu. Sebenarnya enggan menyilakan Jungkook mampir, tapi ia cukup tahu diri untuk sekedar berbalas budi. Lagi pula Taehyung yakin jika atasannya ini tidak akan mau mampir ke tempat murahan seperti ini.

"Baiklah."

Keyakinan Taehyung salah. Seharusnya ia tak menawarkan Jungkook mampir. Taehyung tersenyum canggung dan kemudian berbalik.

"Mari, Sajangnim." Taehyung berjalan mendahului.

"Kenapa dia menggemaskan sekali?"

Jungkook mengulas senyum. Ia kemudian berjalan mengikuti Taehyung yang berjalan di depannya.
.
.
.

HOME 2 [Short Story KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang