CUPID

228 42 6
                                    

Taehyung membuka pintu dan memasukkan barang belanjanya. Menaruh sepatu di rak dan menggantinya dengan sendal. Menatap belakang, Jungkook masih diam di ambang pintu. 

"Mau sampai kapan di situ? Masuklah."

Jungkook mengangguk. Memasuki rumah Taehyung dan menutup pintu. Ia melakukan hal yang sama dengan Taehyung. Melepas sepatu dan menaruhnya di rak, kemudian memakai sendal rumah. Ia menatap sekitar, rumah Taehyung tidak terlalu besar dan mewah, tapi terlihat hangat dan nyaman. Taehyung juga sangat menjaga kebersihan.

"Maaf rumahku tidak sebesar punyamu."

Membawa beberapa kaleng minuman dan menaruhnya di atas meja.

"Kemarilah, em... Apa kamu sudah sarapan? Jika belum, aku buatkan."

Jungkook duduk dan melepas masker dan juga topinya. Tersenyum kepada Taehyung dan mengangguk.

"Maaf jadi merepotkanmu."

"Tidak masalah."

Setelahnya Taehyung beranjak menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

***

Taehyung memasukkan beras yang sudah dicuci ke dalam penanak nasi. Setelahnya ia memotong timun seukuran korek api. Ia juga memotong wortel dengan model yang sama. Setelahnya, mengambil sayuran  dan memotongnya, ia juga mengambil tauge dan membersihkannya bersama. Tidak pula juga ia memotong jamur. Setelah semuanya terpotong dan bersih, Taehyung menumis timun, wortel, dan jamur secara terpisah dengan tambahan garam dan minyak wijen. Saat terlihat layu, ia meniriskannya. Kemudian untuk sayur dan tauge, ia hanya merebusnya hingga layu. Untuk tambahan, ia membuat telur mata sapi.

Setelah semuanya matang, Taehyung menyiapkan dua mangkuk nasi dan manaruh semua kondimen di atasnya. Setelah itu ia memberi sous gochujang dan juga telur mata sapi. Tidak lupa juga memberi taburan wijen dan sedikit rumput laut.

"Sepertinya aku masih punya simpanan kimchi."

Membuka kulkas dan benar, masih ada sisa kimchi di sana.

"Apakah cukup untuk berdua?" Menimbang porsi kimchi yang terasa tidak cukup untuk dirinya dan Jungkook.

"Terserahlah, aku sajikan terpisah saja. Tidak tahu juga Jungkook akan menyukainya atau tidak."

Mengambil mangkuk dan memindah kimchi dari wadah. Ia menata di atas nampan dan membawanya ke ruang tamu.

"Jungkook, aku hanya membuat bibimbap. Kamu suka atau ti....dak?" Memelankan suara di akhir kalimat saat melihat Jungkook yang tertidur di kursi panjang miliknya. Tersenyum simpul dan menaruh nampan dengan hati-hati di atas meja.

"Dia terlihat lelah." Mendekat perlahan dan memperhatikan wajah Jungkook lamat.

"Aku sungguh tidak tahu tentang dirimu. Mengenalmu bagaikan bermain cupid. Tidak bisa diprediksi. Aku hanya bergantung padamu, kemana kamu akan membawa alur kisahku."

Sesaat teringat saat Jungkook yang tiba-tiba mengajaknya pacaran dan juga menciumnya secara dadakan. Belum lagi para wartawan yang mengikuti mereka. Sebenarnya apa yang ada di kepala lelaki ini? Apa maksud semuanya? Apa dia hanya mempermainkannya?

"Apa aku terlihat tampan saat tidur?"

Suara itu membuyarkan lamunan Taehyung. Dia kaget dan malu karena ketahuan memperhatikan Jungkook. Sedangkan lelaki itu hanya tersenyum saat membuka matanya. Sangat menyebalkan.

"Aku hanya ingin membangunkanmu. Sarapannya sudah siap. Jangan terlalu percaya diri." Memilih duduk di hadapan Jungkook dan mengulurkan mangkuk berisi bibimbap padanya.

"Aku tidak tahu apa kamu akan menyukainya atau tidak. Ada kimchi juga. Kamu bisa mengambilnya jika mau."

"Terima kasih, Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih, Taehyung."

Jungkook mengambil sedikit kimchi dan memasukkannya ke dalam mangkuk. Mencampur semua menjadi satu dan memakannya.

"Ini enak." Pujinya. Taehyung hanya tersenyum mendengarnya.

Mereka menghabiskan makanan dalam diam. Setelah selesai, Taehyung membawa mangkuk kotor ke dapur dan mencucinya.

"Biar aku bantu." Jungkook menyusul, berniat membantu Taehyung. Tapi gadis itu menolak.

"Tidak usah. Aku bisa sendiri." Berakhir memilih duduk di meja makan yang tidak jauh dari dapur.

"Taehyung?"

Taehyung hanya bergumam sebagai jawaban.

"Aku tahu kamu pasti bingung dengan situasi ini."

Taehyung berhenti dari aktivitasnya. Apa Jungkook mendengar ucapannya?

"Jujur bertemu denganmu sangat berkesan, kamu satu-satunya gadis yang tidak tertarik padaku atau menganggapku sebagai idol. Kamu tahu? Aku sangat lama merindukan hidup dengan normal, sebagai orang biasa yang bebas melakukan apa saja."

Menjeda ucapan. Menanti reaksi Taehyung, tapi gadis itu masih saja diam.

"Maaf menyeretmu ke situasi tidak menyenangkan ini. Tapi aku sungguh-sungguh dengan ucapanku tentang menjadikanmu kekasihku."

Taehyung menaruh peralatan yang sudah bersih, mengelap tangan dan mendekati Jungkook, duduk di sebelahnya.

"Baiklah. Tapi jangan berharap lebih padaku. Jujur aku masih belum memiliki perasaan lebih padamu atau bahkan mungkin aku masih menyimpan perasaan pada mantanku. Kamu ingat lelaki yang mengaku sebagai penggemarmu di festival? Dia mantanku, dia memutuskanku karena mencintai wanita lain."

"Iya aku tahu. Kamu membicarakan lelaki itu hampir semalaman padaku." Terkekeh pelan di akhir kalimat. Taehyung mencoba mengingat, apakah dia menceritakan semuanya saat mabuk? Oh sial, ia tidak ingat apa saja yang sudah ia ucapkan malam itu.

"Aku tidak masalah, Taehyung. Kamu tahu, cinta bisa datang karena terbiasa. Aku akan belajar, kamu juga."

Diam beberapa saat. Tak ada tanggapan dari Taehyung.

"Jungkook?"

"Ya?"

"Maaf aku bertanya. Kenapa kamu tidak meluruskan saja, membuat klarifikasi dan mengatakan sebenarnya? Kenapa malah mengajakku menjalin hubungan untuk membuat rumor itu nyata?"

Jungkook diam. Haruskah dia bilang jika menejernya melarang untuk menanggapi berita ini dan menyuruh Taehyung kerja sama? Bagaimana jika Taehyung salah tangkap ucapannya? Bagaimana kalau malah menyinggungnya? Ia sungguh-sungguh dengan ucapannya. Dia tertarik dengan Taehyung dari pertama bertemu.

"Em... Itu... Aku tidak diperbolehkan untuk memberi tanggapan. Selain itu, aku tertarik denganmu. Lagi pula bagaimana caraku menjelaskan ke mereka? Apa aku harus bilang membawamu pulang ke rumahku karena kamu mabuk? Akan banyak pertanyaan dari media jika aku menjawab begitu."

Meraih tangan Taehyung dan menggenggamnya.

"Aku serius ingin lebih dekat denganmu. Tolong beri aku kesempatan."

"Baiklah."

Semoga saja itu bukan keputusan yang salah.

Bersambung...

Apakah ada usulan untuk alur selanjutnya?

LumyyZoon bagaimana menurutmu? Ada gambaran atau keinginan untuk alur selanjutnya?

HOME 2 [Short Story KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang