Bab 45 - Grandital

1.1K 228 34
                                    

Sophie terperangah, matanya tidak bisa berhenti mengagumi. Dia tidak pernah berpikir kalau akan punya kesempatan berkuliah. Apalagi di Grandital, salah satu universitas terbaik di benua ini. Sambil menggandeng Roran, dia turun dari kereta kuda kerajaan. Seperti biasa, karena status mereka yang tinggi, para siswa lain tidak diperkenankan mendekat. Selalu ada pengawal berjaga di dekat mereka. Memberi tatapan waspada kepada siapapun yang mencoba bicara dengan pangeran dan putri.

Bangunannya seperti kastil, dibangun oleh batu vulkanik yang disusun dengan artistik. Ada pintu gerbang besar berlapis perak yang mampu dilalui enam kereta kuda sekaligus. Ada patung marmer serta perunggu. Wujudnya hewan, dewa dan dewi serta wajah para orang penting dalam sejarah Anatoille.

 Wujudnya hewan, dewa dan dewi serta wajah para orang penting dalam sejarah Anatoille

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara lonceng besar berbunyi sebagai pertanda akan dimulainya waktu belajar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara lonceng besar berbunyi sebagai pertanda akan dimulainya waktu belajar. Tapi karena ini tahun ajaran baru, para siswa baru diminta berkumpul di aula untuk diberikan pengarahan.

"Yang mulia, anda diminta segera bersiap di aula," Mary, gadis berkacamata yang bertugas sebagai asisten Sophie memberitahu. Dia membawa tas sophie yang berisi beberapa buku dan alat tulis.

Sophie dan Roran tetap tinggal di Istana, mereka tidak tinggal di asrama seperti beberapa siswa lainnya. Karena lokasinya masih berada di ibukota, selain itu juga ada alasan keamanan. Tapi sayangnya karena itu mereka berdua harus bangun lebih pagi. Kelemahan roran adalah bangun pagi.

"Aku akan segera ke sana," sophie mengangguk ceria.

Dia mengambil jurusan seni, yang sebenarnya tidak terlalu menarik minatnya. Tapi dia tidak punya pilihan lain. Karena thaddeus yang mengatur hidupnya. Mungkin dia khawatir akan ada yang mengetahui kalau sophie punya bakat sebagai perfumer spesialis. Sophie sendiri tidak berpikir akan mengumbar keahliannya. Dia cukup pintar untuk tahu kalau itu hanya akan merepotkannya. Cukup thaddeus saja yang memanfaatkannya.

Sophie termasuk gadis yang jenius, walaupun dia lebih muda tiga tahun dari Roran— dia diterima di universitas dengan nilai tertinggi. Dan karena itu juga, dia ditunjuk sebagai perwakilan para mahasiswa tingkat pertama di awal tahun ini.

Karena sophie adalah seorang putri yang berita tentangnya selalu menjadi trending di Anatoille, seluruh siswa berdesakan untuk mendengar pidatonya di aula. Tidak hanya mahasiswa tingkat satu, ada juga dari tingkat di atasnya.

Taming The Villain DukeWhere stories live. Discover now