Bab 51 - The Unexpected Event

1.2K 284 65
                                    

Parfum pemikat yang sophie buat, terlalu kuat dan ketika dia menumpahkannya dalam jumlah banyak, hidung sang putri yang tajam tidak bisa menahannya. Sophie jatuh tidak sadarkan diri tidak lama setelah thaddeus menggendongnya keluar laboratorium.

Sophie berada di kamarnya sendiri, yang sudah berbulan-bulan tidak dia tiduri. Hanya ada beberapa kumbang api dengan cahaya kebiruan lembut memberi pencahayaan di sudut kamar. Kamarnya cukup terang tapi tidak terlalu menyalahkan. Sophie bisa melihat jelas langit-langit kamarnya yang dilukis dengan pemandangan surga.

Karena sophie sudah belajar seni, dia jadi tahu kalau yang melukis langit-langit kamarnya adalah pelukis kenamaan. Konon duke sebelumnya juga tergila-gila dengan seni, mungkin dia membayar mahal untuk itu.

Ketika sophie sudah mengumpulkan kewarasannya, dia menengok ke kanan. Di sana dia melihat sang duke, duduk di sofa dengan jubah tidur putih gading yang hangat. Sang duke tampak serius membaca sebuah buku. Sophie pun segera melihat ke arah lehernya dan menyadari kalau seseorang telah mengganti pakaiannya.

"Your grace!" Sergah sophie kesal dengan wajah memerah. Dia menarik selimut menutupi tubuhnya.

"Aku tidak punya pilihan, aku tidak bisa membiarkan siapapun masuk ke kamar ini, termasuk pelayan pribadi. Tidak sebelum seluruh parfum yang menempel di tubuhmu menguap seluruhnya," Sang duke menghela nafas, menanggapi seolah sadar apa yang menjadi kekhawatiran sang putri.

Sophie kini melihat ke arah perapian. Baju yang sebelumnya dia pakai, telah terbakar menjadi abu di sana. Walau samar, sophie masih bisa mencium aromanya. Dia memakai terlalu banyak minyak sage, itu membuat parfumnya mudah terbakar dan mengeluarkan gas. Karena itulah kecelakaan itu terjadi.

Tapi, kenapa Thaddeus harus ikut berganti pakaian juga? Dan kenapa Sophie seolah melihat cahaya melingkupi sang duke? Kenapa dia merasa nafasnya berat dan jantungnya berdegup ketika mereka berpapasan mata?

Thaddeus, menyadari tatapan itu.

"Aku juga terkena parfum itu, karena itu aku mengganti pakaianku. Karena itu juga aku tidak bisa keluar dari kamar ini, sama sepertimu,"

Sophie merasa terguncang dengan rasa frustasi sekaligus perasaan menyenangkan yang palsu.

"Apakah itu artinya aku kini tertarik kepadamu, your grace?!" Sophie berseru.

Dengan menggunakan jarinya, thaddeus menghentikan apapun yang mau Sophie katakan.

"Hentikan, parfum ini mempengaruhi nalarmu, tuan putri. Aku tidak mengizinkanmu jatuh cinta kepadaku, tidak dengan parfum ini. Aku tidak butuh parfum pemikat untuk membuat seseorang jatuh cinta kepadaku," kata Thaddeus dingin. Yang sebenarnya beresiko. Sentuhan jemarinya membuat hati sophie melompat tidak keruan. Dia tahu ini tidak nyata, tapi sophie menikmatinya.

"Bagaimana denganmu?" Kata sophie, dengan tatapan memuja.

"Apakah parfum itu membuatmu jatuh cinta kepadaku?" Sophie berharap, lebih karena dia ingin tahu kualitas parfumnya.

"Sophia, mereka menyebutku bujangan paling diinginkan di Anatoille. Tentu saja aku sudah berpapasan dengan puluhan lady yang memakai parfum pemikat untuk mendapatkan hatiku. Tapi, aku sudah cukup kebal," kata Thaddeus lagi.

"Apakah parfumku sama sekali tidak berpengaruh kepadamu?" Sophie merasa kecewa. Nafasnya terdengar semakin berat.

"Lumayan, makanya aku mengurung kita berdua di sini. Kualitas parfum pemikatmu mungkin bisa menghancurkan kerajaan. Aku tidak akan membiarkanmu membuatnya lagi. Lagipula, kenapa kau membuatnya? Apakah kau ingin membuat seseorang jatuh cinta kepadamu?"

"Tidak, itu karena aku sering hadir di acara ratu. Ada beberapa gadis memakai parfum pemikat dan aku tidak suka melihat mereka mendominasi perhatian. Aku ingin para lady lain lebih percaya diri. Mungkin dengan memberi mereka semua beberapa tetes yang tidak berbahaya, maka—"

Taming The Villain DukeWhere stories live. Discover now