Bab 57 - The Wedding Night

1.8K 269 24
                                    

Ketika mereka memasuki kereta kuda, sang duke menyadari kalau pemilihan kalimatnya buruk sehingga membuat duchessnya tersipu dan tidak sanggup melihat wajahnya. Itu membuat sophie kembali teringat akan tugas utamanya sebagai duchess, yaitu melahirkan pewaris.

"Ah, ya maksudku, aku benci gaun yang terlalu banyak renda. Kau harus segera menggantinya dengan gaun yang lebih nyaman," kata Thaddeus sambil menahan tawa. Mawar liarnya yang pemberani ketika itu berubah layaknya kelinci rapuh yang hendak diterkam.

Thaddeus tahu kalau dia akan menikmati ini. Dia senang melihat sophie menjadi gusar dan waspada hanya kepada dirinya. Tidak peduli apapun artinya. Duchessnya akan tinggal sangat lama di sisinya dan dia punya banyak waktu untuk mengeksplorasi dirinya. Serta menemukan ekspresi lain dari sang duchess.

Tapi, walaupun seharusnya wine terbaik dinikmati secara perlahan, thaddeus akan sulit melakukannya bersama sophie. Di matanya sophie istimewa, cantik dan penuh rahasia. Pemberani sekaligus waspada. Thaddeus ingin segera mengupas satu persatu dari dirinya. Dia tidak sabar, tapi dia tahu kalau dia terlalu tergesa, gadis yang memiliki sisi rapuh dari jiwanya itu mungkin akan menutup dirinya.

Sophie membencinya, takut kepadanya. Karena itu thaddeus tahu rasanya akan luar biasa, jika melihat gadis angkuh itu diam-diam menginginkannya.

Sebelum berangkat berbulan madu, mereka  beristirahat dulu di mansion caleigh. Para staf mempersiapkan kereta kuda dan kapal untuk perjalanan panjang. Semua perbekalan sudah dikemas. Tapi mereka tidak bisa langsung berangkat.

Aturan dari kuil, pasangan yang baru menikah harus menghabiskan malam bersama Sebelum itu.

"Your grace, ini laporan terbaru dari midgetown," Andrei tampak lelah. Ada keraguan dari matanya, dia seperti enggan menceritakannya.

"Seharusnya ini malam pernikahanku, masih ada pekerjaan?" Tanggap thaddeus yang telah mengganti jas pernikahannya dengan jubah tidur yang nyaman.

Dia berada di ruang kerjanya, berpikir untuk mengecek beberapa dokumen Sebelum masuk kamar. Duchessnya sendiri sudah menunggunya di kamar sang duke.

"Para orang kerdil di sana, mendapatkan obat dari seseorang. Konon, postur tubuh mereka mulai kembali seperti semula,"

"Itu artinya, kita mungkin akan kekurangan penambang dalam beberapa tahun ke depan. Apakah ada solusi yang bisa untuk?"

"Siapa pelakunya?"

Andrei terdiam, enggan untuk menjawab.

"Obat itu diantar oleh suruhan sir sigmar D'Artagnan, your grace,"

"Kalau begitu, pelakunya adalah Sophie," tanggap thaddeus santai sambil melemaskan otot lehernya.

"Saya harap anda tidak menghukumnya," kata Andrei pelan.

"Tidak, dia kini bisa membuat ramuan penyembuh, seharusnya aku memberi hadiah," thaddeus tersenyum.

"Apakah tidak apa? Bagaimana caranya kita menambang tanpa orang-orang kerdil?"

"Mereka tidak akan meminumnya,"

"Apa? Bagaimana?"

"Lakukan sesuatu, buat situasi dimana warga midgetown tidak bisa melakukan hal lain selain menambang. Kau bisa sebarkan racun ke tanah lahan pertanian, atau beli semua kapal nelayan di sana. Pastikan tidak ada tengkulak yang mau menerima hasil panen atau tangkapan ikan mereka. Pada akhirnya mereka akan tahu kalau mereka hanya bisa bekerja sebagai penambang dan memilih untuk tidak meminumnya," tanggap Thaddeus enteng.

Andrei terdiam di tempat, seolah berharap sang duke ingin meralat rencana Jahatnya.

"Aku menaikkan gaji mereka, memberikan pekerjaan yang cocok. Ada yang salah?" Tanya sang duke tajam, menyadari keraguan Andrei.

Taming The Villain DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang