Bab 67 - Her New Life

1.4K 281 46
                                    

"Aku tidak menyangka kalau kau akan benar-benar mengikuti ide dariku," Sigmar D'Artagnan berucap dengan segelas bir dingin di tangannya. Mereka berada di sebuah bar, masih di area universitas grandital. Sophie terlihat fokus melihat setumpuk berkas di meja dan sesekali menggigiti ujung penanya. Penampilannya lebih segar, walaupun telah kehilangan beberapa kilogram berat badan selama dua minggu pelarian.

Tentu saja, Sigmar adalah salah satu orang pertama yang diselidiki oleh Thaddeus sejak sang duchess menghilang. Thaddeus tahu kalau sigmar adalah sumber bahan baku langka yang sering dipesan oleh sophie. Dia juga kerap membantu sophie untuk urusan rahasianya. Interaksi mereka berdua lebih kepada partner, tapi thaddeus tidak nyaman mengetahui partner kerja sophie adalah bangsawan muda dengan latar belakang tidak baik.

Ketika sophie menghilang, sigmar sama sekali tidak tahu keberadaannya. Thaddeus tidak bisa membuktikan apapun dan mengabaikannya. Sigmar tentu ingin tahu. Tapi sang putri tidak berminat untuk bercerita.

Sophie, seperti karakternya, tidak peduli dengan rumor. Dia bahkan tidak peduli dengan bagaimana rakyat memandang dirinya sekarang ini. Dia sudah cukup bermain-main sebagai duchess atau putri. Itu bukan jati dirinya. Kalaupun dia adalah seorang putri, dia menolak menjadi putri yang menjalani hidup seperti ekspektasi kebanyakan orang.

"Aku teringat ceritamu dulu, tentang marchioness yang hidup delapan puluh tahun lalu. Dia mengajukan perpisahan pernikahan di biara. Kupikir aku bisa menggunakannya. Karena keputusan biara soal pernikahan ternyata bisa lebih kuat dari hukum negara. Selain itu, aturan itu hanya berlaku untuk bangsawan," Sophie berujar dengan mata masih fokus pada dokumennya.

"Tidak banyak bangsawan yang tahu aturan itu. Dan kejadiannya tidak selalu disebarkan. Bagaimana kau bisa tahu kejadian delapan puluh tahun lalu? Aku tidak menemukan artikel tentang marchioness itu kecuali di dokumen catatan biara," Sophie kali ini melihat mata Sigmar ketika mengatakannya.

"Kebetulan, aku kenal dengan marchioness itu dan membantunya," sigmar tersenyum, menebarkan aura misterius.

"Kurasa aku tidak perlu tahu detilnya," Sophie mengangkat bahu. Sigmar menyimpan rahasia. Dia bermain-main dengan darah manusia. Tapi sophie tidak terlalu berminat mencari tahu.

"Tapi, ada alasan kenapa yang kau lakukan itu disebut 'perpisahan' bukannya 'perceraian', itu artinya kalian berpisah untuk saling introspeksi diri. Tujuannya untuk memberi jarak dan memperbaiki hubungan antara suami dan istri," Sigmar menambahkan.

"Aku tahu,"

"Tapi duke thaddeus pikir itu adalah perceraian?"

"Aku berusaha memanipulasi raja dan semua orang agar berpikir seperti itu. Aturan biara itu sangat jarang dipakai jadi mereka semua awam. Mereka hanya percaya saja apa yang dikatakan biara. Perceraian sebenarnya hanya bisa dilakukan oleh pihak laki-laki," Sophie menghela nafas.

"Duke thaddeus, dia putus asa,"

"Apa?"

"Ketika kau menghilang, dia mencarimu seperti orang kerasukan, kudengar dia mengabaikan urusan bisnis dan kerjanya," tambah sigmar lagi.

"Kalau kau berpikir itu karena dia mencintaiku, kau salah. Dia tidak pernah jatuh cinta. Orang seperti dia tidak bisa mencintai. Emosi yang dia miliki terhadapku adalah obsesi, dia pikir aku adalah miliknya,"

"Dan itu bukan cinta?"

"Bukan,"

"Sophia, sejak kapan kau ahli soal cinta?"

"Aku pernah bicara dengan beberapa profesor psikologi soal perilaku seperti itu. Aku cukup yakin. Bahkan, dia bisa saja berdelusi kalau dia jatuh cinta kepadaku. Tapi, itu bukan kenyataan,"

Taming The Villain DukeWhere stories live. Discover now