Chapter thirty ~~

7.2K 866 77
                                    

(Sorry for typo and don't forget to vote n komen. Thank you!)

Rigal menatap malas kedua pria paruh baya yang sekarang tengah berdiri didepannya. Sebulan yang lalu, setelah ia membalas rasa sakit Rigal 'asli' juga dendam Adinata pada Zhuang dan keluarga lainnya, Zitto dan Jeandra datang padanya.

Zitto sendiri adalah ayah kandung Rigal. Dia juga sudah menjelaskan kenapa dia bisa membuat Rigal dan meninggalkan nya. Sebenarnya bukan meninggalkan, tetapi Adinata lah yang membuat semuanya menjadi runyam dengan memisahkan Rigal dengan Zitto.

Antara Zitto yang memang bodoh atau Adinata yang terlalu pintar untuk urusan menyembunyikan orang, Rigal- Elvian tidak tau.

Yang jelas kedatangannya kesini sedang berusaha membujuknya untuk ikut pulang pada keluarga Zhang.

Dan Jeandra, Rigal tau dia pasti akan mengenalinya. Walau jarang berinteraksi di dalam rumah sewaktu menjadi Elvian, Jeandra pasti hafal dengan aura nya. Apalagi tatapan suram namun tajam khas Elvian yang mungkin hanya satu-satunya.

"Pergi" usir Elvian 'lagi'

Elvian menatap kedua pria didepannya dengan ekspresi datar. Dia tau, niat Zitto dan Jeandra membawanya pulang untuk mengisi posisi pewaris keluarga.

Tapi maaf saja, Elvian benar-benar tidak tertarik dalam dunia bisnis kecuali untuk perusahaan nya sendiri. Menjadi penerus yang nantinya tidak bisa bebas dan hidup damai adalah hal yang Elvian benci.

Kecuali perusahaan nya sendiri.

"Nak.. ayo lah, aku ini ayah kandungmu tau.." rengek Zitto sambil menatap Rigal memelas.

"Eyy China! dia juga anakku tau!" Jeandra menatap Zitto penuh permusuhan.

Sementara Rigal menghela nafas. Kedua pria ini memang bermusuhan dari awal, karna keluarga mereka sama-sama berpengaruh di dunia bisnis.

Dan biar Rigal tebak, mereka pasti tidak akan ada yang mau mengalah, sampai apa yang mereka inginkan didapatkan, bahkan ketika sudah ditolak berkali-kali.

Tabiat seorang manusia seperti Zitto dan Jeandra.

"Aku. Tidak. Akan. Kemanapun." Tekan Rigal sambil menatap tajam keduanya.

Dasar orangtua kekanakan. Cibir Rigal dalam hati.

"Apa alasanmu karna Adinata? jika ia biar ku bunuh saja mereka." Ujar Zitto dengan entengnya. Diangguki setuju oleh Jeandra.

"You guys want me to be the successor, right? then that's the reason" tukas Rigal sambil menatap datar keduanya.

Sementara Jeandra menegang. Zitto masih terlihat santai.

"Tidak nak.. bahkan jika Zhang tidak dilanjutkan setelah aku, aku rela. Asalkan kamu ikut denganku dan kita tinggal berdua ditempat yang aman" jelas Zitto kalem.

Membuat Rigal menatap Zitto intens, lalu setelahnya mengangkat bibir, puas.

Matanya lalu menatap Jeandra. "Ayah.. aku tau kau masih Jeandra yang dulu. Jadi maaf saja, kau bisa pergi" ujar Rigal dingin.

Jeandra menggeleng cepat. "Tidak. Aku.. aku merindukan mu nak. Aku tidak akan membuatmu menjadi pewaris ku, asal kau ikut denganku ke tempat kita"

"Jangan percaya padanya nak! dia adalah orang yang licik!" Sangkal Zitto. Membuat Jeandra menatapnya tajam.

"Kau tau bukan? wajahku sekarang bukan lagi Elvian, akan aneh dimata publik ketika aku menjadi pewaris mu. Jadi ayah, kubur saja keinginan itu. Aku tau kau masih berniat menjadikan ku penerus" jelas Rigal datar.

RigalaWhere stories live. Discover now