Chapter forty two ~~

5K 636 82
                                    

VOTE!












"Odie, ambilin camilan gue dong dikulkas" titah Zitto sambil terus menatap tontonan di TV nya dengan serius.

"Baik tuan" Odie dengan penuh rasa hormat membungkuk sebelum berbalik ke arah dapur.

"Odie!"

"Ya tuan!" Sahut Odie dari arah dapur.

"Sekalian minum ye" Teriak Zitto lagi.

"Rasa apa tuan"

"Rasa apa aja asal jangan rasa kenangan bersama mantan" sahut Zitto sambil tertawa.

Disampingnya Jeandra menatap datar Zitto. Dia memang sedari tadi bersama Zitto, tepatnya menemani Zitto menonton acara TV yang menurutnya sangat membosankan.

Hendak pergi, tapi tangan dan kakinya dililit oleh Zitto yang sekarang sudah seperti ulat.

"Kopi tidak?!" Teriak Odie lagi, takut salah.

"Nggak! jangan kopi, kopi itu paitnya kaya Jeandra! gue nggak suka" Jeandra disampingnya melotot horor, dengan sedikit sentakan Jeandra mengambil cermin didepannya, tepatnya di atas meja.

"Ganteng kok" gumam Jeandra sambil menatap wajah tampannya. Pait dari mananya? pikir Jeandra.

"Sini, gue juga mau ngaca" Zitto merebut cermin dari tangan Jeandra. Mengangkatnya didepan wajah, hingga terpampang lah wajah yang juga tak kalah tampan dari Jeandra.

"Ugh.. gue kok ganteng banget ya Jean" katanya percaya diri.

"Nyari ibu buat Rigal, kayaknya nggak susah tuh" lanjutnya bercanda, sambil melirik Jeandra yang sudah menatapnya dingin.

"Bacot" kata Jeandra sebelum beranjak pergi dari sana.

"Kemana woy! kartunnya belum tamat!" Zitto berteriak keras. Namun diabaikan oleh Jeandra yang terus berjalan.

"Tuan! tolong jangan berteriak, atau tenggorokan anda akan sakit. Terlebih tuan muda pasti akan menghukum saya jika hal itu terjadi" Odie kembali dengan beberapa camilan, dan tiga gelas jus dengan warna yang berbeda. "Ini, saya bawakan camilan yang anda minta, tiga jus sekalian rasa strawberry, alpukat dan mangga" Lanjutnya sambil tersenyum.

Sementara Zitto memasang wajah kesal. Bibirnya mencebik dan berujar "Mendadak betmut gue teh.. nggak pengin lagi camilan sama jus nya!" Zitto menghentakan kakinya dengan brutal, sebelum meninggalkan Odie yang sekarang sudah terdiam kaku ditempatnya. Dia pun lantas mengelus dadanya sabar.

"Sabar. Layanin orang yang suka tantrum pahalanya gede" gumam Odie sambil tersenyum tabah.

***

"Makan malem kok pake roti sih paman? harusnya pake nasi dong.. gimana sih!" Alvin menatap Zitto sebal. Disampingnya Rui mengangguk setuju membenarkan Alvin.

"Tau tuh! masa makan roti kaya sarapan pagi" timpal Rui.

"Diem kalian! paman itu lagi betmut makanya males masak! kalo mau makan yang berat ya sana, masak sendiri" kata Zitto sambil menatap keduanya jutek.

"Paman tega banget.. ugh dada Rui sakit" dramatis Rui sambil melirik ekspresi Zitto.

"Yaelah" sesaat ekspresi Zitto tak peduli, Rui memasang wajah melas.

"Paman ayo dong masak~" bujuk Alvin

Zitto membuang muka. "Males" katanya.

"Biarin aja kalian kelaparan, paman nggak peduli!" Seru Zitto sambil memakan rotinya brutal. Matanya sesekali melirik Jeandra yang masih duduk anteng dikursinya.

RigalaWhere stories live. Discover now