Chapter thirty six ~~

6.4K 833 77
                                    

(Pembaca baru please vote!)


"Gal" panggil Alfanaz sok dekat. Awalnya Alfanaz duduk jauh dari posisi Rigal, namun ia mengambil meja dan kursi untuk duduk disebelah Rigal, untuk bisa mengobrol dengannya.

Rasa penasaran yang membuncah nekat membuatnya berani, walau sudah pingsan satu kali karna pukulan Rigal.

"Gal" panggil Alfanaz lagi sambil menatap Rigal dengan lekat.

"Jawab dong.. dingin amat lo" decaknya sebal.

Rigal menghela nafas lalu menatap Alfanaz dengan dingin.

Alfanaz memasang raut tengil andalannya. "Masuk geng gue yuk?" Ajaknya sambil tersenyum lebar.

Nyali nya mendadak naik dan menjadi antusias sesaat melontarkan ajakannya.

Rigal melirik Alfanaz tanpa minat, lalu kembali memusatkan perhatiannya ke arah buku yang tengah ia baca.

"Gal.. ayo dong, nanti gue kasih jajan deh tiap hari" Bujuknya lagi.

"Ayo dong.."

"Gal.. yaelah, jangan ngacangin gue dong!"

"Rigala"

"Hah, dasar nggak asik!" Alfanaz menjatuhkan kepalanya ke meja. Sambil terus menatap Rigal dengan pandangan aneh.

Padahal geng nya terkenal sadis karna diberi julukan death geng loh, kenapa Rigal tidak mau masuk kesana?

Alfanaz kembali menegakan punggung nya. "Gal.. "

Rigal menghela nafas pelan lalu menaruh bukunya. "Hm?" Dehem nya.

Alfanaz menatap Rigal semangat setelah mendapat deheman Rigal. "Masuk geng gue yuk?" Ajaknya kembali.

Rigal menaikan alisnya. "Buat apa?" Tanya nya malas.

"Nggak buat apa-apa sih, gue cuman mau lo masuk dan jadi inti geng gue.. pasti keren" tukas Alfanaz sambil tersenyum lebar membayangkan geng nya akan lebih menjadi terkenal karna adanya Rigal.

"Gak"

Alfanaz melunturkan senyumnya. "Kenapa?"

"Merepotkan"

"Scorpio nggak merepotkan kaya UL, sumpah deh! Anak-anak di geng gue pinter nyari makan sendiri" ujarnya menggebu.

Rigal mengangguk malas tak menanggapi. Rigal- Elvian bahkan sangat malas jika itu bukan keinginan Rigal 'asli' untuk terus berdiri di samping UL.

Sudah Elvian jelaskan bukan? Geng adalah hal merepotkan yang Elvian bahkan sebenarnya jijik jika harus berurusan dengan mereka.

Rigal- Elvian pun sedikit bersyukur karna emosi Rigal asli masih sedikit mendominasi ketika dia berada di dekat UL geng, sehingga dia bisa terlihat biasa saja dekat jangkauan mereka.

Padahal nyatanya, dia benar-benar tidak nyaman. Itu sebabnya ia memasang tembok kokoh antara dirinya dan mereka semua.

Elvian.. dia ingin hidup untuk dirinya sendiri, bukan orang asing yang bahkan tidak dikenalnya selain nama.

"Lo bener-bener ye Gal, Scorpio itu geng besar tau! walaupun kekuatan kita kalah dikit sama UL, kita bisa jadi kuat kalo dilatih lagi. Jadi ayo dong masuk kesana"

Rigal menatap Alfanaz dingin. "Brisik. Pergi lo" Rigal menendang tumpuan kursi milik Alfanaz, sehingga Alfanaz langsung terjatuh dengan posisi terlentang dilantai.

"AWSHH! SIAL-UPS!" Alfanaz menutup mulut saat Rigal menatapnya dingin penuh peringatan.

"Sorry.. lagian sakit banget bokong gue" sambil mengelus bokongnya.

RigalaWhere stories live. Discover now