Chapter fifty eight ~~

3.2K 442 34
                                    

"Tuan, apa yang akan anda lakukan sekarang?"

"Memburu mereka, mungkin?"

Kai mengangguk setuju. Kai pun penasaran dengan sosok musuh yang menjadi dalang pembantaian mansion tuannya. Itu memang Zouma, tetapi sebenarnya ada bisikan dari seseorang untuknya tetap nekat menyerang.

Itu jelas direncanakan terbukti dengan banyaknya pasukan yang dibawa.

Cheryl sendiri, biar Kai ingat percakapannya dengan wanita itu.

Flashback on

Bugh

Bugh

Bugh

"Mansion diserang! Lindungi putri Cheryl dari penyusup!" Teriak ketua penjaga mansion Zouma.

Mereka pun bergerak cepat melindungi Cheryl. Sementara Cheryl gemetar hebat ditempatnya.

"Argh! Lion sialan! rencana dia bikin gue rugi bangsat! Bedebah gila!!"

"Apa?" Kai mendengar samar ucapan Cheryl, dan itu tidak jelas.

Kai hanya mendengar itu, tentang 'rencana dia'

Memilih abai, Kai segera mendekati penjaga yang menjaga Cheryl dan menyerangnya. Melihat mereka tumbang, Cheryl berusaha kabur. Namun Kai dengan cepat menangkapnya dan mematahkan kedua kakinya langsung.

Sebelum itu, Kai memeriksa nadi Cheryl untuk memastikan kehamilan wanita itu. Kai rasa itu lancar, kehamilan itu tidak ada.

Segera ia mematuk leher Cheryl, hingga sang empu akhirnya pingsan. Menyelesaikan beberapa pengawal, sampai Cheryl kembali sadar.

Kai lalu memberi segala bentuk penyiksaan yang sering ia tonton dari tuannya. Awalnya, Kai memang tidak berani. Tapi lama kelamaan, Kai akhirnya terbiasa bahkan sampai menirukan teknik tuannya dalam membunuh.

"Apa penyerangan itu penting? sepertinya kehilangan ayah, tidak berarti bagimu kan?" Kai menyeret Cheryl dengan sangat kasar. Sang empu sendiri menangis meraung. Tetapi Kai abai karna geram.

"Wanita iblis sepertimu tidak layak hidup" Kai membenturkan kepala Cheryl ke lantai marmer mansion itu.

"ARGHHHHHHHHHHHH! LEPASKAN AKU BEDEBAH!!" 

"Siapa dalang itu? lalu aku akan melepaskan mu" Ujar Kai dingin.

"Dia!! Dia yang membuatku menyuruh ayah membawa Rigala!! Itu bukan rencanaku sialan!" Teriak Cheryl histeris.

Kai mengangguk puas. "Lalu?"

Srett

"Sial!"

Tuk

Tuk

Kai lebih dulu membunuh Cheryl sebelum banyak anak panah menyerang mereka. Mungkin agar Cheryl tetap menutup mulut.

Kai pun segera berlalu pergi setelah memastikan Cheryl terbunuh.

Flashback off.

"Itu bisikan tuan"

Rigal mengangguk. "Pergi Kai" ujar Rigal sambil berdiri dari duduknya. Dia harus segera pergi dan menyelesaikan semuanya.

Kai sendiri hanya menurut. Dia ikut berdiri hendak mengikuti tuannya.

Tetapi kedatangan Rizenner dan Rega, membuat Rigal urung dan berhenti. "Thanks. Gue pergi"

Rega handak membalas, tapi tangan Rizenner sudah lebih dulu singgah di mulutnya. "Silahkan. Hati-hati, Gal" Katanya ramah.

RigalaWhere stories live. Discover now