Chapter thirty seven ~~

5.5K 781 97
                                    

Sorry karna baru bisa up, sebagai permintaan maaf aku nulis 3000 kata lebih buat kalian. Tolong baca dengan pelan, kalo ngebosenin boleh di tunda dulu bacanya.

Tapi jangan lupa vote oke? cape loh nulis banyak gini..

Enjoy, Happy reading..

◍◍◍


Sudah beberapa bulan terlewat sejak Rigal memutuskan untuk keluar dari UL geng. Hidupnya kini terasa sangat damai dan tentram.

Namun tak bertahan lama rasa damai itu.

Karna beberapa hari yang lalu, pengganggu tiba-tiba datang dan selalu menempel padanya walau berujung ditolak mentah-mentah.

Seperti sekarang, Rigal menatap dingin gadis yang selalu mengikutinya beberapa hari ini. Dia duduk tepat disebelah nya, dengan tangan bertumpu dan terus menatap Rigal dengan polos.

Dia adalah Cheryl, anak dari adik ayah Zitto yang berarti keponakan Zitto.

Hobi nya merengek dan menempel pada orang bagai ulat, kata Zitto. Namun yang Rigal liat, dia tak lebih dari lintah darat yang menjijikkan.

Awal dia dimansion Rigal karna dia memaksa pamannya untuk mengizinkan dia tinggal bersama Zitto karna rindu juga ingin melihat rupa anak kandungnya.

Namun setelah melihat rupa Rigal, Cheryl menjadi menyukai anak paman nya itu. Hingga kini, Cheryl terus mengikuti Rigal kemanapun.

"Cheryl cuma mau deket Abang Gala doang kok.. emang nggak boleh ya?~" ujarnya dengan nada sedih, dan bibir mengerucut sebal.

Rigal masih diam menatap Cheryl dingin, membuat Cheryl segera berdiri menjauh dari jangkauan Rigal karna sedikit takut.

"Maafin Cheryl Abang~ jangan marah dong~" Cheryl menunjukkan wajah polos penuh melas.

Rigal menghela nafas lelah. Dia menutup mata sambil menyenderkan tubuhnya ke sofa tak menanggapi Cheryl.

Disampingnya Cheryl masih berdiri menatap Rigal lekat. Dia benar-benar dibuat takjub dengan visual Rigal. Pahatan sempurna dengan daya tarik yang begitu besar membuat Cheryl tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Rigal. Dia terus menatap Rigal dengan pipi nampak merona dan mulut terbuka.

Suasana yang sepi dan tenang membuat Cheryl sedikit bersyukur karna dengan itu dia bisa leluasa menatap Rigal tanpa halangan Alvin dan Rui yang selalu merecoki nya.

Sekarang memang hanya ada mereka berdua dimansion. Jeandra dan Zitto sedang keluar entah urusan apa, dan Alvin juga Rui yang bermain bersama ditaman.

"Abang Gala ganteng banget deh.. nikah sama Cheryl yuk?~" Ajaknya dengan binar menggoda. Mata bobanya menunjukkan rasa ketertarikan besar, jadi ucapannya mungkin serius(?)

Entahlah.

"Abang.. jawab dong.." matanya berkaca-kaca karna selalu di acuhkan oleh Rigal.

Rigal sendiri masih diam menutup mata. Tidak ada niat untuk menjawab omong kosong bocah didepannya.

Namun jika dia benar-benar akan menunjukkan rasa sukanya terang-terangan, mungkin belati serbaguna nya siap membantu.

"Hiks.. Abang~ j-jawab Cheryl dong.. hiks"

"Hiks.. kalo Abang tetep hiks.. acuhin Cheryl, Cheryl hiks.. b-bakalan ngadu ke paman!" Serunya keras.

Karna frustasi tak ditanggapi, Cheryl segera duduk dipangkuan Rigal dan tanpa aba-aba langsung mencium bibir Rigal.

Rigal terkejut, lalu tanpa perasaan ia membanting Cheryl ke lantai. Matanya menyorot dingin dengan tekanan aura gelap.

"Brengsek!" Teriak Rigal menggelegar. Dia benar-benar marah sekarang!

RigalaWhere stories live. Discover now