Chapter fifty five ~~

2.8K 416 41
                                    

"HEYY!! PRIA ITU MEMUKUL SEORANG PEMUDA SAMPAI DIA BERDARAH BANYAK!! TOLONG DIA SEBELUM DIA SEKARAT!!"

"JAHAT SEKALI PRIA TUA ITU!!"

"ASTAGA NAK!! APA PAMANMU MENYAKITIMU??" Suster yang sebelumnya ditanyai Rigal, berlari dengan panik. Membuat orang-orang yang menyaksikan menggeleng tidak percaya.

Jadi paman itu menyakiti keponakannya sendiri?!

Sementara Zouma menggeleng keras. "Salah paham! ini kesalahpahaman, sial!"

"PAMAN SEPERTI ITU HARUS DIBUANG JAUH KE LAUT!!"

"JAHAT SEKALI PAMANNYA"

"DIAM!! DIAM KALIAN!!" Para pengawal, sibuk membungkam mulut orang-orang yang tidak berhenti mengoceh.

Sementara Rigal menyeringai. Dia awalnya memang mendengar step bahkan dari jarak jauh sebelum mereka berbondong-bondong kemari.

Dan untuk itu, ucapkanlah terimakasih pada telinganya yang begitu tajam. Sehingga bisa membuatnya berada di keadaan menguntungkan seperti sekarang.

"Saya sudah menelepon polisi! dia akan datang beberapa menit lagi" Kata satu wanita yang tadi menyaksikan langsung.

Sementara Zouma terkejut, wajah Rigal berkilat datar.

"Bantu saya menangkap paman saya." Ujar Rigal sambil membungkuk sopan.

Mereka pun sambil tersenyum membalas Rigal dengan hangat walau sambil menatap kasihan.

"Anda kami tangkap" Polisi datang dan langsung membawa Zouma dengan pengawal yang juga ikut ditangkap dengan bantuan orang-orang.

Mata Rigal menajam. "Terimakasih. Saya pamit"

"Nak!! kamu harus diobati!!" Teriak suster wanita.

"Terimakasih" Rigal berlari keluar dengan cepat, mengabaikan ucapan suster itu. Dia lalu berhenti ditengah jalan raya menghadang empat mobil polisi yang membawa Zouma dan para pengawalnya.

Bersembunyi disela pohon besar, Rigal menembak enam ban mobil polisi itu dari arah barat.

Dor

Dor

Dor

Dor

Dor

Dor

"Siaga! Serangan datang dari arah tenggara!" Para polisi berpencar ke sekitar, meninggalkan Zouma di dalam mobil dengan begitu cerobohnya.

Rigal pun segera bergerak gesit mendekati mobil dari arah barat. Ya, dia berhasil mengecoh para polisi itu.

Segera dia mendekat dan mengaktifkan peredam suara. Dan tanpa kata menambak dua tangan Zouma sampai sang empu tersentak kaget dan akhirnya berteriak kesakitan.

"ARGHHHHHHHHHHHH SIALAN!!"

Para polisi segera kembali mendengar teriakan Zouma. Namun saat sampai dimobil, Zouma tidak lagi ada disana. Bersamaan dengan para pengawal yang semuanya sudah tewas.

"Astaga!" Para posisi hanya bisa terduduk gusar ditempatnya masing-masing.

Itu terlalu mengerikan.

***

"Kok pada kesini?" Jiro menatap datar bocah-bocah geng yang mengikuti Aretha sampai ke markas.

"Kita penasaran aja bang. Jangan pelit gitu dong" kata Ares judes.

"Nanti jadi brisik kalo ada kalian. Mending kalian pulang aja deh!" Bara mengomentari dengan pedas. Dia juga mengusir mereka secara langsung tanpa ragu.

RigalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang