2. Syok

22.2K 1.7K 26
                                    

Alam bawah sadar Rhys masih bisa merasakan betapa hangat rasanya saat berciuman dengan wanita tersebut, tapi yang lebih mengesankan adalah semua tingkah aneh wanita itu, tawanya yang terdengar renyah dan ekspresi wajahnya yang tampak lelah. Rhys menyukai semua tentangnya.

Rhys tertawa, menertawakan dirinya sendiri berharap bahwa ia dapat bertemu kembali dengan wanita asing yang belum sempat ia ketahui namanya. Sepertinya, Wilton perlu merasakan Knucklesnya, karena telah membuat wanita itu menghilang tanpa jejak sedikitpun, bahkan setelah satu minggu mencari keberadaan wanita tak bernama tersebut, dia belum kunjung menemukannya, bahkan hanya sebuah namapun, Rhys tak mampu mendapatkannya.

Sungguh semua kejadian ini mampu merendahkan nilai harga dirinya sebagai seorang mantan pembunuh bayaran, dengan akses tertinggi di dunia bawah tanah bahkan ratingnya lebih tinggi dari pada Jonathan dan Darcy.

Kadang Rhys menebak, bahwa gadis tak bernama yang ia temui di club hanyalah halusinasinya saja, tapi bila gadis tersebut memang bukanlah sebuah kenyataan, mana mungkin Wilton dapat melihatnya dan masih mengingat jelas kejadian malam itu? Apalagi Wilton mulai frustasi harus dipaksa menceritakan berulang kali bagaimana gambaran wajah gadis tak bernama tersebut oleh Rhys.

Intinya, gadis itu berwajah pucat, bermata bulat dan rambutnya sebahu cukup bergelombang. Dan yang paling melekat diingatan Wilton, gadis itu bukan orang Rusia dan memiliki logat yang aneh dalam berbicara. Tapi, Wilton dan Rhys sulit menebak aksen seperti itu dari negara mana.

"Sudahlah... mulutku hampir berbusa tak berhenti membicarakan gadis itu lagi. Masih banyak wanita yang lebih menarik perhatianmu di luar sana. Lagi pula sudah jelas bahwa perempuan itu baru sekali datang ke Mocba Club."

Rhys memijit pelipisnya, sudahlah memang ia sedang tidak di takdirkan dengan gadis tak bernama itu lagi dan ini termaksud pilihan yang lebih baik, sebab si tua bangka, kemarin malam memberikan pekerjaan berat untuknya, hingga mampu membahayakan perempuan itu.


........



Diposisi lain, tepat diapartemen tua dengan nilai sejarah cukup tinggi di salah satu pusat kota Moskow, sesosok gadis sedang menggunakan jaket hitam lusuh berbludru, lalu ditimpali lagi dengan sebuah mantel tebal. Salju benar-benar turun dengan deras, dan gadis itu sangat membenci musim dingin yang bertolak belakang dengan kota tempat tinggalnya dulu, memiliki suhu hangat.

Suara desahan keras mengganggu pendengaran gadis itu. Dikencangkanlah volume radionya, agar hidupnya kembali tenang. Hidup di kota Moskow sangatlah berat, sampai-sampai ia harus menggunakan satu apartemen dengan lima kamar, satu dapur, satu ruang tv merangkap jadi ruang tamu dan kamar mandi, lalu terpaksa berbagi dengan penghuni lainnya. Supaya harga sewanya menjadi lebih murah, tanpa menaggung harga empat kamar lainnya.

Rusia salah satu negara dengan seks bebas tertinggi di dunia, jadi bukanlah hal tabu bila membawa seseorang ke apartemen, tanpa malu melakukan seks walaupun memiliki tembok pembatas yang tipis antar kamar. Bahkan ada yang dengan beraninya melakukan hal itu di ruang tv.

"Emma! matikan radio sialanmu itu, sungguh menggangguku ." Teriak Nick sambil menendang pintu kamar Emma. Yah, dalam satu apartemen, Emma terpaksa harus berbagi dengan tiga penghuni laki-laki dan satu perempuan.

"Lebih baik kau lakban dulu mulut gadismu agar tidak merusak pendengaranku!" Bentak Emma tak kalah geram sambil melempar salah satu sandalnya ke pintu kamarnya. Kalau apartemen tetangganya sampai mendengar keributan, mereka akan menelpon polisi dan menyeret penghuni kamar pada introgasi yang membosankan karena telah mengganggu ketenangan orang lain.

The Operational Gentleman ♣︎ [COMPLETED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant