27. Berubah

15.5K 1.3K 60
                                    

Hanya tinggal mereka berdua di dalam ruangan kerja. Malam bersalju tampak deras di balik jendela besar, menembuskan udara dingin membekukan sekujur tubuh. Tapi kali ini, perapian menyala terang menghangatkan ruangan tersebut.

"Ada yang perlu saya bicarakan pada anda." Fokus Darcy terpaku pada gelagat mencurigakan Andre. Laki-laki tua tersebut mengeluarkan sesuatu dari saku bagian dalam jasnya. Ekspresi Darcy seketika berubah serius, namun tidak ada tanda penyesalan pada apa yang di tunjukkan oleh lelaki tua itu.

Andre mengambil sebutir peluru yang pernah menancap di tubuh Rhys,lalu memberikannya pada tuan Darcy. Tanpa perlu di perjelas bahwa Rhys Giovinco melewatkan satu hal penting seseorang yang pantas untuk di jadikan tersangka dari beberapa kasus mengenai nona Emma. "Kenapa kau begitu jeli?" Ujar Darcy saat ini, sembari menampilkan senyuman smirk khas Giovinco.

Darcy Giovinco adalah pelaku penembakkan Emma Austen ketika berada di Aldan, Rusia. Pagi hari pukul delapan, dua belas jam sebelum acara perayaan ulang tahun pernikahan Jonathan Giovinco dengan Jenny Violena. Satu kenyataan ini belum diketahui hinggal sekarang oleh Rhys.

Masih dalam senyumanya. Darcy mengambil sebutir peluru tersebut dan mengamatinya perlahan. Peluru ini milik Jordan, salah satu pengawalnya yang ia perintahkan untuk bekerja pada paman Rhys.

"Apakah anda termaksud dalang penembakkan nona Emma siang tadi?" Andre bertanya dengan mengabaikan sikap tuan Darcy yang menurutnya terlalu santai. Andre mengerti tindakannya salah, tidak memberi tahu tuan Rhys mengenai hal ini. Tapi rusaknya ikatan keluarga Giovinco itu lebih berbaya! Sebagai seorang kepala pelayan, ia harus bersikap perfectionis, dapat membedakan mana sesuatu yang menjadi prioritas utama untuk kebaikan tuannya.

"Ya. Aku dalang kasus penembakkan siang tadi. Aku hanya ingin menguji Emma, apakah perempuan itu mentalnya cukup kuat masuk ke dalam keluarga Giovinco? Ternyata tidak kusangka, dia begitu lemah tidak seperti ucapan kasar dan tegas yang selalu dia lontarkan padaku." Itu sangat keterlaluan. Meskipun sering kali pria di keluarga Giovinco suka beramain dengan nyawa orang lain. Namun, dalam posisi ini tetaplah berbeda. Darcy mencoba melukai keluarganya sendiri dan Andre kini harus menegur laki-laki itu secara terang-terangan.

Sebisa mungkin Andre tidak kalah dengan emosinya yang sekarang terasa mendidih. Kemudian melontarkan pertanyaan, yang menurutnya wajib untuk di keluarkan. "Saya penasaran. Apa alasannya anda mengubah motif perencanaan anda. Yang awalnya adalah ingin membunuh nona Emma dan kini berubah, membiarakan perempuan itu tetap hidup?"

"Hanya ingin saja."

Awalnya Darcy memang berkeinginan membunuh Emma, sebelum perempuan itu terlanjur menikah dengan paman Rhys. Dengan menyuruh Jordan untuk meluncurkan tembakkan dari jarak cukup jauh. Tetapi, ketika itu paman Rhys selalu mengawasi ketat keberadaan Emma. Bahkan hanya sebentar saja membiarkan perempuan itu berpisah dari sisinya. Hal tersebut membuat Jordan tidak dapat menembak tepat mengenai Emma sebagai sasaran utamanya dan keadaan menjadi terbalik, pelurunya menancap di tubuh Rhys.

Namun, perubahan rencana memang di luar dugaan. Darcy tiba-tiba lebih menginginkan untuk menikmati melihat diri Emma ketakutan dari pada perempuan itu mati dengan mudah. Serta ia bisa mendapat keuntungan kembalinya kepercayaan dari seorang Rhys Giovinco, karena dirinya telah menyelamatkan perempuan itu dari maut dengan skenario cukup baik. Sayangnya, tidak menyangka jika Andre, pelayan setia paman Rhys terlalu jeli hingga bisa menangkap pergerakannya.

"Jangan lakukan lagi! dan anda sekarang di persilahkan untuk undur diri dari misi tuan Rhys." Andre tidak akan membiarkan nona Emma menjadi sasaran empuk dari sikap ceroboh dan keterlaluan tuan Darcy. Emma Austen sudah bagian dari keluarga besar Giovinco, jadi perlakuan Darcy atas nyawa Emma sangat tidak bisa ditoleransi lagi!

The Operational Gentleman ♣︎ [COMPLETED]Where stories live. Discover now