28. Catch

13.1K 1.2K 41
                                    

Dititik lain. Sosok Rhys sedang memasuki sebuah toko perkakas tempat Emma bekerja dulu. Diri Rhys di sambut oleh laki-laki tua memiliki perut buncit bernama Gav. "Selamat datang, ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Maaf, apakah anda mengenal Emma Austen?" Tanya Rhys menatap lekat mata Gav yang membulat karena merasakan sebuah amarah ketika mendengar nama Emma.

"Oh.. Perempuan sialan itu! Aku mengenalnya. Dia pernah bekerja di sini dan mencuri uang dari hasil penjualan di kasir. Ada kepentingan apa anda menanyakan hal itu?" Tanya Gav tampak menggeram hingga menimbulkan semburat merah di seputar wajahnya.

"Perempuan itu bukan pencuri, tetapi dia." Rhys melirik ke arah Innesa yang sedang melayani seorang pelanngan.

"Apa anda memiliki bukti? bahkan cctv di tempat saya menunjukkan bahwa Emma mengambil uang tersebut!"

Rhys mengeluarkan selembar cek uang lalu menyerahkannya pada Gav. "Wanitaku bukanlah seorang pencuri. Tetapi aku akan memberimu sebuah ganti rugi untuk membersihkan nama perempuanku."

Seperti biasa, Rhys akan menggunakan cara bersih untuk menjebak pelaku kejahatan. Rhys kembali ke mobil Audinya. Kemudian menonton pengusiran Innesa dari toko perkakas milik Gav. "Kau tidak pantas hidup, karena telah merugikan orang lain." Gumam Rhys sembari mengeluarkan pistol dari saku bagian dalam jaketnya. Mengelap pistolnya dengan sapu tangan lalu memasukkan beberapa peluru ke dalam pistol.

Sosok Innesa sedang berjalan menelusuri trotoar sendirian. Anak buah Rhys telah siaga untuk menculik Innesa lalu membawa ke tempat kediaman milik Darcy. Tetapi, pandangan Rhys menangkap sebuah mobil melaju dari arah berlawanan. Tampak menurunkan jendela mobil lalu menjulurkan sebuah pistol.

Sialan! Ada seseorang mengincar hewan buruannya duluan! Umpat Rhys dalam hati. "Itu tidak bisa dibiarkan! Dia tidak boleh mati begitu saja." Geram Rhys. Sebab beberapa terakhir ini ia bekerja ekstra untuk mendapatkan siapa pelaku peneroran.

Rhys segera keluar dari mobil Audinya dan menempatkan mulut pistol pada titik dimana kepala sang supir mobil tersebut berada. Ditariklah pelatuk miliknya, kemudian peluru meluncur tepat sasaran hingga mobil bergerak kacau kesegala arah, menimbulkan kecelakaan beruntun.

Posisi lain, anak buah Rhys berhasil menyeret Innesa ke dalam mobil.

Semua kembali pulang ke kediaman Darcy. Innesa di tempatkan di ruang bawah tanah untuk diinterogasi serta mengorek maksud dari si pelaku utama ingin menghabisi perempuan tersebut.

Diri Innesa telah terikat di atas kursi, mulutnya tak luput dari lakban hitam menutupinya. Rhys menarik kursi kosong dan menempatkannya di hadapan perempuan itu, kemudian ia duduk dengan salah satu kaki memangku kaki lainnya.

Andre memberikan ponsel Innesa pada Rhys. Menunjukkan bukti nyata bahwa Innesa adalah pelaku peneroran. Rhys seketika tersenyum kecut, pandangannya bergantian dari layar ponsel ke wajah menyedihkan Innesa.

"Kau tahu kesalahanmu dimana?" Rhys menunjukkan email Innesa pada Emma.

Innesa menggelengkan kepalanya sambil mengeluarkan gumaman tidak jelas. Dengan kasar, Rhys menarik lakban hitam tersebut dari mulut perempuan itu hingga menimbulkan jeritan cukup kencang.

"Apa yang kau inginkan! Itu semua urusanku, terserah aku ingin berbuat apa! Memang siapa kau berani mencampuri kehidupanku!" Bentak Innesa tak merasa bersalah sama sekali atas perbuatan burukunya terhadap Emma.

Baginya, Emma harus diberi pelajaran karena telah mengahancurkan hidupnya. Membongkar semua semua rahasianya di hadapan banyak orang, dan terpaksa di kucilkan oleh banyak orang! Perempuan itu harus merasakan apa yang ia rasakan. Di benci oleh semua orang.

The Operational Gentleman ♣︎ [COMPLETED]Where stories live. Discover now