39. Keluarga

14.4K 1.4K 82
                                    

Emma tersenyum menghadapi seluruh keluarga Giovinco datang menjenguknya. Beruntung ia sudah tidak berada di rumah sakit. Jadi kamarnya cukup luas untuk menampung mereka semua, kecuali para anak-anak seperti si kembar Lucashenco dan Amora, sedang berkeliaran di sekitar rumah. Serta para laki-laki Giovinco, mereka beradu tinju di ruang bawah tanah yang sampai kini belum pernah Emma lihat. 

Sekarang hanya para perempuan Giovinco bersamanya. Emma terbaring di atas ranjangnya. Luka bekas operasinya belum mengering seutuhnya dan dokter menyarankan agar ia masih tidak boleh banyak bergerak selama beberapa hari ke depan. 

Laura duduk di samping ranjang Emma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laura duduk di samping ranjang Emma. Dia menyuapkan potongan kue ke mulut Emma. "Apakah enak?"

Emma menyerngit. Ini kue teraneh yang pernah ia makan, sebisa mungkin ia telan tanpa memuntahkannya. 

"Bagaimana rasanya?" Tanya Laura harap-harap cemas.

"Kau ingin tau rasanya? Bagaimana jika kau dulu coba sendiri?" Saran Emma di lakukan oleh Laura, seketika perempuan itu langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkannya. 

Clarissa Nevskay dan Emely Giovinco yang tadi ingin mencicipi kue buatan Laura, jadi di urungkan. Mereka menaruh piring kecilnya di atas nakas. "Entah ada angin apa, tiba-tiba dia membuat kue seperti ini." Tukas Clarissa membuat semua orang terkekeh. 

"Mungkin dia sedang jatuh cinta pada seorang laki-laki?" Ujar Ross sambil menikmati secangkir teh, duduk di sebuah kursi menghadap jendela. 

"Tapi siapa?" Tanya Eliza lalu menatap Laura yang sudah kembali dari kamar mandi dengan begitu jeli. Eliza Calder memiliki tatapan begitu tajam dan memiliki aura wanita arogant hingga bisa mengintimidasi lawan bicaranya. Eliza Clader adalah ibu dari Darcy Giovinco, maka dari itu Emma menggigit bibir bawahnya kuat-kuat menunggu jawaban dari Laura. Apakah Laura akan mengatakan kebenarannya tentang hubungannya dengan Darcy atau sebaliknya dia menutupi semua ini dari keluarga Giovinco?

Jangan melihatku! Ujar Emma dalam hati saat Laura tak kunjung memberi jawaban, lalu tatapan Eliza malah mengarah pada dirinya. 

"Kau sahabatnya bukan? Pasti kau tau siapa laki-laki yang disukai Laura.." Ujar Eliza 

Tegang...

Kata itu yang dirasakan Emma dan Laura di ruangan ini. Segera Emma tersenyum tipis, berusaha mencairkan keadaan. 

"Ya aku tau siapa laki-laki yang disukai oleh Laura. Tapi..." Emma terdiam sesaat. Sudut matanya menatap kesal Laura yang tak kunjung angkat bicara. Selalu saja dirinya mewakili perempuan itu untuk berbicara dengan keluarganya. Padahal awalnya Emma bukan siapa-siapa di keluarga ini. 

"Tapi? Jangan menggantungkan ucapanmu Emma. Aku sebagai ibunya Laura sangat tidak sabar untuk mendengarkan bahwa anak perempuanku tersayang ini sudah memliki laki-laki incaran. Kau tau, Laura hanya terbuka pada laki-laki Giovinco saja. Dia kadang terlihat tomboy." Tukas Clarissa begitu bersemangat. Clarissa mendekati Laura lalu membelai rambut anaknya dengan senyuman terukir lembut dibibirnya. 

The Operational Gentleman ♣︎ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang