26. Unknown?

15.3K 1.3K 48
                                    

Semua hal tentang Darcy sangatlah aneh serta sulit untuk dimengerti. Kali ini  laki-laki itu kembali merancau tak jelas, sampai Emma menghentikan langkahnya untuk sekedar menoleh dan memberi ekspresi jengah. 

"Apakah membenci seseorang harus memiliki alasan?" Darcy mengulang perkataannya kembali dan menekankan beberapa bagian supaya perempuan sok tau yang telah berani  mengoreksi kehidupannya, agar langsung paham dengan ucapannya. 

"Tidak... Menurutku membenci seseorang tidak perlu memiliki alasan. Tapi, banyak orang yang mencari-cari alasan atas kebenciannya. Benar bukan?" Jika dari awal, hati seseorang ditanamkan satu perkataan benci. Maka semua perbuatan yang dilakukan oleh orang yang dibencinya, selalu menjadi sesuatu yang salah. Walaupun orang tersebut bertindak benar.  

Begitu juga sebaliknya. Jika hati seseorang ditanamkan satu kata cinta. Makan semua tindakan orang yang dicintanya akan dipandang benar. Itu merupakan asal muasal cinta itu buta. Begitulah permainan hati. Tak ada yang bisa mengendalikan atau berhasil menahannya. 

 Darcy terkekeh. Akhirnya rasa penasarannya tertebus juga. Ia kini mengerti kenapa semua orang tertarik dengan Emma Austen. Diam-diam perempuan itu memahami sangat memahami keinginan orang lain, hingga orang sangat puas akan ucapannya. 

"Laura menunggumu, dan sebentar lagi dia akan meninggalkan Rusia." Seru Emma lalu melanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumah. Semua pesan dari Laura sudah Emma sampaikan pada Darcy, kini satu masalah menghilang dari beban pundaknya. Sekarang, Darcy-lah yang akan melanjutkannya. Entahlah laki-laki itu mengambil keputusan bodoh atau memilih bergerak cepat menemui Laura? Intinya, Emma selalu mengharapkan cerita happy ending. 

Pisau lipat dari balik saku Darcy kembali dikeluarkan. Bukan untuk membunuh perempuan menyebalkan, tetapi ada muncul serangan tiba-tiba dari salah seorang pengawal yang bergerak ingin menarik pelatuk pistol ke kepala Emma. Seketika Darcy segera melemparkan pisau lipatnya tepat di inti jantung orang tersebut. Pekikan keras mengejutkan semua orang, disusul letusan tembakkan dari lima pengawal lainnya ke arah orang menyedihkan tersebut. 

"Okey. Tepat sasaran!" Ucap Darcy begitu puas seperti menang dalam sebuah turnamen pertarungan, ia lalu menghampiri jasad yang kejang masih dalam keadaan sekarat. Sengaja Darcy menahan Emma di dalam mobil, supaya ia dapat melihat pergerakan mencurigakan dari salah satu pengawal paman Rhys. Pemicu lainnya adalah kejadian di kediaman Jonathan tempo hari, ada orang aneh yang mengincar Emma secara sembunyi-sembunyi. 

Sebenarnya, bila ia mendapatkan seorang mangsa yang melukai istri pamannya, potensinya akan tinggi memperbaiki kepercayaan paman Rhys padanya. Dan dirinya bisa kembali bersama Laura. "Jangan coba-coba mencurigaiku lagi Andre. Aku tidak segan menikammu." Sindir Darcy pada Andre yang kini tengah berdiri tak jauh darinya sedang menahan tubuh Emma agar tidak ambruk ke lantai karena syok menonton fenomenani pembunuhan. 

Memang ia bodoh! Tidak sadar bahwa selama  beberapa hari ini dirinya diintai terus menerus. Apalagi setelah ia mendengar laporan dari Jordan, jika dirinya merupakan salah satu tersangka penembakkan Emma di Aldan. Ia sampai jengah, dan ketika itu ia segera menghampiri paman Rhys sendiri untuk menegur secara langsung tindakan keterlaluan pamannya itu. 

"Sebenci apapun aku pada wanita sialan tersebut. Aku masih menyayangi nyawaku, Andre.. dari cengkraman mengerikan paman Rhys. Karena paman tidak hanya akan membunuhku, melainkan menyiksaku seumur hidup jika aku berani menikam istrinya." Untuk pertama kalinya, Darcy begitu mendramatisir. Toh memang itu kenyataannya, Rhys begitu mengecohkan banyak orang, padahal dia yang memegang kendali kuat keluarga Giovinco. 

Pisau dari inti jantung itu di tarik perlahan oleh Darcy, untuk menikmati setiap jeritan kesakitan orang direnggang nyawa. Setelah itu, ia mengeluarkan sapu tangan untuk mengelap darah amis beraroma pekat dari pisau kesayangannya. 

The Operational Gentleman ♣︎ [COMPLETED]Where stories live. Discover now