14. Spesial

18.5K 1.6K 29
                                    

Sungguh dirinya bisa gila, bila tidak melakukan hal ini sekarang juga. Persetan dengan nafsu binatangnya!

Rhys beranjak dari kasur, kemudian berjalan keluar kamar menemui Andre, untuk melarang semua orang agar tidak mengganggunya selama satu jam kedepan. Ia membutuhkan pelepasan, desakan dari dalam tubuhnya menyiksanya sampai kepalanya terasa pening serta napasnya berubah meningkat cepat hampir membuatnya tersengal, tubuhnya kini juga dikerubungi oleh rasa panas yang dapat membakarnya. 

"Anda tidak bisa melakukan itu, nona Emma sedang demam tinggi." Andre paham sekali dengan perasaan setiap laki-laki bila ada perempan menggiurkan di atas ranjang. Namun, cobalah tuannya ini sedikit lebih mengerti situasi. Semua orang tidak akan tega, jika ada seorang perempuan sedang dalam kondisi sakit parah melayani tuannya yang memiliki gairah tinggi. Pasalnya, tuan Rhys dapat menahan seorang wanita seharian penuh di atas ranjang. 

Decakan meluncur dari mulut Rhys. Kedua telapak tangannya mengusap wajahnya secara kasar, pikirannya tak henti mengingat betapa panasnya tubuh Emma karena demam menimbulkan sensasi tersendiri baginya. 

"Lagi pula sebentar lagi dokter akan datang. Anda harus menahan diri." Andre meninggikan suaranya, sebab tuannya tak memperdulikan ucapannya dan memilih kembali ke kamar. 

Suara pintu dibanting mengejutkan diri Emma. Terlihat Rhys sedang mengunci pintu kamar lalu melepasakan kaosnya sendiri lalu membuangnya secara asal. Setiap wanita akan terpukau dengan bentuk tubuh Rhys yang proposional, meskipun dalam keadaan sakit sekalipun. 

Emma adalah perempuan yang memiliki kepribadian keras. Namun, hanya sedikit orang mengetahui betapa hatinya mudah luluh pada sebuah kasih sayang dan perhatian lebih, yang tak ada bedanya dengan wanita lainnya. Maka dari itu, Emma bisa mempertimbangkan Laura untuk menjadi temannya. Ketulusan hati Laura, bukanlah sebuah kebohongan untuk mendapatkan keuntungan darinya. Well, wajah Emma menampakkan sebuah kenaifan membuat orang menganggap dirinya mudah untuk disuruh-suruh. 

Satu kali menolong seseorang, tidak masalah bagi Emma. Tanpa berpikir panjang, dirinya rela meninggalkan urusan pribadinya untuk menolong orang lain. Dan ketika orang tersebut meminta bantuannya untuk kedua kalinya, ia akan tetap akan melakukannya. Namun, untuk yang ketiga kalinya dan selanjutnya. Sebagian orang sering melunjak, pikirannya akan menganggap remeh pertolongannya. 

Sedangkan Rhys. Apakah laki-laki itu akan melakukan seks sekali, dua kali dan ketiga kali bersamanya, dengan bayaran sebuah pernikahan meluluhkan wanita manapun? Kemudian selanjutnya dirinya hanya diremehkan karena mudah untuk dimanfaatkan? 

Satu sisi lain diri Emma menyangkal dugaan tersebut. Rhys murni menginginkannya. Buktinya, laki-laki masih mencoba meyakinkannya ditengah pusaran gairah, "Aku akan membuatmu bahagia." 

Rhys menangkup wajah Emma menggunakan kedua tangannya, akhirnya kesempatannya datang juga. Ia mencium bibir perempuan itu dengan kasar, setelah puas ia merebahkan  tubuh Emma di atas ranjang. Mengurung diri perempuan tersebut dalam kukuhannya seberapa tubuh Emma memberontaknya. Diresapi setiap kenikmdaatan ini, sungguh rasanya luar biasa menyenangkan. 

Ketakutan menjalar kesekujur tubuh Emma. Bukan karena ia tidak bisa menerima perlakukan Rhys, tetapi dirinya takut, bila hati yang selalu ia kunci untuk dirinya sendiri jatuh ke tangan laki-laki asing. Lantaran saat ini Emma sulit mengendalikan perasaannya agar bertahan pada pendiriannya untuk tidak terpengaruh pada janji menggiurkan dari Rhys. 

Setelah memberontak sekuat tenaga. Akhirnya Emma dapat terlepas dari kukuhan laki-laki itu. Lebih tepatnya, Rhys menahan tenaganya supaya tidak melukai Emma. Dengan napas memburu, diri Emma merangkak ke tepi ranjang meskipun pandangannya semakin berputar. Sebenarnya tadi ada kesempatan untuk lari ketika Rhys meninggalkan kamar, namun sayangnya kakinya terlalu goyah untuk berdiri. 

The Operational Gentleman ♣︎ [COMPLETED]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora