Bagian 12~Kota Lorraine

7.6K 457 18
                                    

Zen baru saja selesai bersiap. Ia dan yang lainnya berencana akan pergi ke kota untuk berkeliling. Zen sedang memperbaiki emblem pemberian Ema, lalu menatap ke punggung tangan kanannya yang terdapat lambang sihir yang di berikan Elza, ketika mereka meninggalkan kerajaan.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Membuat Zen segera mengenakan sarung tangannya. "Masuk," ucap Zen setelah sarung tangannya sudah terpasang. "Master, apa kau sudah siap?" tanya Leo sambil masuk dengan santai.

Zen mengikatkan pedangnya di pinggang lalu berkata, "Ayo, apa yang lain sudah siap?"

"Yang lainnya sudah menunggu di depan," jelas Leo. Setelah itu, mereka berdua berjalan menuju halaman depan. Selama berjalan menuju halaman depan. Leo yang berjalan di belakang Zen, selalu melirik ke arah tangan Zen yang tertutup sarung tangan.

Ia merasa heran, bukankah Zen tidak pernah mengenakan sarung tangan sejak mereka bertemu kemarin? Apa dia yang tidak memperhatikan? Banyak tanda tanya yang muncul di kepala Leo selama perjalanan. Ia sangat ingin bertanya, tapi ia tidak berani untuk bertanya, an memilih untuk diam saja.

***

"Ah, itu mereka!" teriak Rika ceria ketika melihat Zen dan Leo akhirnya datang. "Kenapa kalian lama sekali?" tanya Rai heran. "Maaf," jawab Zen singkat dan dingin. "Baiklah, ayo berangkat," ucap Rai lalu berjalan memimpin jalan bersama dengan Leo.

Selama perjalanan Leo, Rai, Nico, dan Rika saling bercanda gurau. Sedangkan Zen hanya diam memperhatikan sekeliling. Ia berjalan di barisan paling belakang. Ia sengaja berjalan belakangan, karena tidak ingin di kelilingi keempat orang itu yang sangat berisik.

"Apa kau pernah ke kota Lorraine, Leo?" tanya Rai setelah mereka puas bercanda gurau. "Tentu saja, hampir setiap hari aku ke Kota," jelas Leo dengan semangat. "Hampir setiap hari? Memang apa yang kau lakukan di Kota?" tanya Rika penasaran. "Menggoda wanita cantik," jawab Leo dengan nada menggoda.

Rika langsung bersembunyi di belakang Nico. Menatap Leo takut. "Hahaha ... Tenanglah Rika, aku hanya bercanda ... Hahaha..." ucap Leo sambil tertawa lepas lalu di ikuti kedua pria itu. Rika keluar dari persembunyiannya dan menatap Leo kesal. "Lain kali, jika kau menjahiliku seperti tadi, akan ku lenpar kau ke jurang black hole," ancam Rika kesal.

"Wah ... Ancamanmu menakutkan juga. Baiklah, aku tidak akan menjahilimu seperti itu lagi ... Hehehe..." ucap Leo sambil tertawa kecil. "Aku ke kota biasanya untuk membeli sesuatu, atau hanya sekedar jalan-jalan," Lanjut Leo menjawab pertanyaan Rika tadi.

***

"Wah ... Kota di kerajaan Lorraine sangat ramai," ucap Rika takjub. "Kau benar, sangat banyak pedagang di sini," ucap Rai senang. "Apa mereka semua vampire?" bisik Nico pelan kepada Leo.

"Dulu memang penuh dengan Vampire, tapi semenjak pangeran Rupert memperbolehkan ras lain bersekolah di academy Nightvamp, jadi banyak juga ras lain yang pindah ke kerajaan ini," jelas Leo santai. Membuat ketiga orang itu terkejut kecuali Zen. Ia hanya memandang keempat orang di hadapannya itu dengan malas.

Zen mengedarkan padangannya di sekeliling tempat iaberdiri lalu pandangannya berhenti ketika melihat seorang perempuan berseragam putih dengan garis hitam dan pita berwarna hitam berukuran sedang di belakang. Rambut perempuan itu berwarna biru muda, ia merasa seperti pernah melihat perempuan itu. Tapi di mana?

Ia pun memutuskan kembali menatap keempat temannya setelah melihat perempuan itu memasuki salah satu toko. Ia melihat keempat temannya yang masih berbicara hal-hal yang menurutnya sangat membosankan.

The Legendary Princess [END]Where stories live. Discover now