Bagian 26~Memulai kembali perjalanan

5.3K 333 13
                                    

Bel tanda pelajaran berganti telah berbunyi. Sudah waktunya pelajaran bagi Professor Loly. Professor Loly memasuki kelas dengan santai. Di belakangnya terdapat Zen yang berjalan santai memasuki kelas.

"Duduklah, Zen," perintah Professor Loly. Zen langsung menganggukkan kepalanya datar lalu berjalan menuju bangkunya. Ia hanya menatap datar kedepan saat melewati Rika yang meliriknya.

"Baiklah, kita mulai pelajaran, buka buku ramuan halaman dua ratus delapan. Mengenai pembuatan ramuan penyembuh," ucap Professor Loly memulai pelajaran.

Pelajaran seperti biasa pun di mulai dengan tenang.

***

Bel tanda berakhirnya pelajaran telah berbunyi. Begitu professor Loly mengakhiri dan keluar dari kelas. Seluruh murid langsung mengemasi barang mereka dan langsung pergi meninggalkan kelas untuk segera melaksanakan kegiatan mereka seperti biasa setelah sekolah.

Zen dan ketiga temannya masih membereskan buku-bukunya. Meskipun sebenarnya Zen sudah selesai mengemasi barangnya, ia menunggu ketiga temannya sambil duduk menatap keluar jendela dengan kepala yang di topang tangannya.

"Ayo, Master," ajak Leo. Zen langsung berdiri lalu berjalan mengikuti ketiga temannya keluar kelas, dimana Rai dan Nico sudah menunggu.

Di lorong sekolah, seperti biasa mereka akan saling berbicara sedangkan Zen hanya diam di belakang. Namun, Rika juga tidak ikut berbicara seperti biasanya. Ia hanya diam menundukkan kepalanya. Sehingga menutupi ekspresinya saat ini karena poni rambutnya yang sedikit panjang.

Rika selama perjalanan kembali hanya diam sambil menundukkan kepala. Hingga akhirnya ia membuka mulutnya saat mendekati asrama mereka. "Zen," panggilnya pelan. Membuat Zen menatapnya datar.

"Kenapa kau tidak memperbolehkan aku ikut bersama kalian?" tanya Rika dengan nada yang di buat dingin sambil tetap menundukkan kepala. Keempat orang yang mendengar pertanyaan dari Rika itu langsung berhenti, dan menatap Rika yang masih terdiam menundukkan kepala.

"Hah ... Karena, dari awal perjalanan ini hanya di lakukan olehku, Nico dan kak Rai, seharusnya kita tidak perlu membawamu. Karena ini akan berbahaya," jelas Zen setelah menghembuskan napas pasrah. Membuat keempat orang itu bingung.

"Lalu kenapa Leo boleh ikut? Apa karena dia naga?" tanya Rika sambil menatap tajam Zen dengan air mata yang sudah mengalir. Mengejutkan semua orang di sana. Termasuk Zen.

Zen menghembuskan napas berat sebelum menjawab, "karena dia naga bodoh, tapi bisa diandalkan dan bisa melindungi diri."

Mendengar jawaban itu dari Zen dengan nada datarnya, mengejutkan semuanya dan hanya membuat Leo tertawa kaku. "Bukankah kau sudah berjanji akan mengajakku juga untuk melihat dunia ini?!" tanya Rika dengan suara yang sedikit lebih keras dan penuh dengan emosi. Zen menatap keempat orang itu, dan memberikan isyarat untuk pergi meninggalkannya bersama Rika.


Keempat orang itu menganggukkan kepala lalu mereka berjalan meninggalkan Zen dan Rika sendirian.

"Dengar Rika, aku memang berjanji akan mengajakmu berkeliling dunia ini. Tapi, tidak sekarang. Nanti. Aku janji akan mengajakmu berkeliling dunia ini bersama, setelah aku menyelesaikan tugasku dan kau selesai belajar ilmu sihir di sini," ucap Zen sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Belajar? Maksudmu..."

"Ya, aku sudah meminta pangeran Rupert untuk membiarkanmu belajar di sini sampai kau lulus dan menjadi penyihir terhebat. Itulah mengapa aku tidak bisa mengajakmu. Kau bilang sendirikan, kau ingin menjadi penyihir yang kuat sehingga bisa melindungi orang yang kau sayangi dengan kekuatanmu sendiri? Ini lah mengapa aku membantumu, hanya dengan cara ini kau bisa menjadi lebih kuat," jelas Zen melanjutkan kalimat Rika yang sempat tertahan.

The Legendary Princess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang